Penyanyi Sari Simorangkir Hidupnya Setiap Saat Memuji Tuhan
Sari Simorangkir, seorang penyanyi dan pencipta lagu rohani ternama di Indonesia, dikenal karena hidupnya yang setiap saat memuji Tuhan. Dilahirkan pada 31 Maret 1975, Sari sangat dipengaruhi oleh berbagai penyanyi rohani dan telah mendedikasikan bakatnya dalam melayani Tuhan lewat musik rohani.
Ia telah merilis beragam lagu rohani yang menginspirasi banyak orang dan terus melanjutkan kesungguhannya dalam memuji Tuhan, baik melalui karya-karyanya maupun kehidupan pribadinya.
Sari Simorangkir menyadari bahwa Tuhan telah memberikan talenta kepadanya dalam hal suara, dan ia ingin melayani-Nya lewat musik rohani.
Walaupun telah bergabung dengan True Worshippers, Sari tetap melanjutkan kesungguhannya memuji Tuhan dengan memulai karier solo dan menciptakan karya-karya yang memuliakan nama Tuhan. Setiap lagu dan lirik yang ia ciptakan, serta setiap potongan-potongan kehidupannya, menjadi ungkapan syukur dan pujian atas kasih setia Tuhan.
Melalui lagu-lagunya, seperti "Tuhan Andalanku," Sari Simorangkir terus menyuarakan kebesaran Tuhan dan membagikan pesan-pesan rohani yang membangun. Dengan begitu, Sari telah menjadi teladan dalam memuliakan Tuhan melalui karya dan kehidupannya. Kehidupan Sari Simorangkir adalah cerminan dari keyakinannya bahwa memuji Tuhan bukan hanya tentang kata-kata, melainkan tentang bagaimana kita menjalani hidup kita setiap saat dalam persekutuan dengan-Nya
Kehidupan Awal (1975 - 1990)
Sari Simorangkir lahir di Semarang dari orang tua Batak.
Ayahnya bernama DN Simorangkir dan ibunya bernama Tiur Ida Simanjuntak.
Setelah ayahnya bekerja di Pertamina, Sari dibesarkan di beberapa kota berbeda di Indonesia kota yang berbeda di Indonesia, seperti di Semarang, Makassar, dan yang terakhir adalah Jakarta, di mana dia selesai SMA-nya.
Sari memiliki dua saudara kandung Fredrick dan Sammy.
Sari mulai menyanyi pada tahun 1990 ketika ia berada di Sekolah Menengah Atas kelas.
Dia didaftarkan oleh orang tuanya untuk mengambil bagian dalam kontes menyanyi seperti Cipta Pesona Bintang dan Asia Bagus.
Meskipun tidak menang sama sekali, ia menjadi sangat termotivasi untuk menyanyi.
Bergabung Dengan Voice Of Generation (1992)
Sekitar dua tahun kemudian Sari dan rekan-rekannya menciptakan sebuah band musik bernama Ezra. Namun, pada tahun 1992 nama ini diubah ke VOG (Voice of Galilea) sebelum diubah lagi menjadi Voice of Generation ketika mereka membuat album kedua mereka (Tutur kata).
Sari adalah salah satu vokalis band bersama dengan Viona Paays, Franky Sihombing (yang juga bermain gitar bass) dan kemudian dengan Sydney Mohede ketika ia bergabung di album kedua.
Pada akhir 80-an, ketika musik rohani Kristen dunia belum berkembang seperti saat ini, VOG datang dengan keinginan untuk memberikan musik alternatif yang lebih kontemporer untuk generasi muda Kristen.
Dengan mengambil tema lagu yang berisi pesan positif dan universal, karya-karya mereka yang disukai oleh semua kalangan.
Dua album fenomenal yang mereka hasilkan adalah: 'Kusadari' (album pertama) dan album kedua: 'Tutur Kata'. Lagu-lagu mereka menduduki tangga lagu stasiun radio di Jakarta saat itu.
Sayangnya, setelah album keduanya, mereka tidak lagi terdengar sampai digelarnya Konser Reuni VOG pada Oktober 2009.
Bergabung Dengan True Worshippers (1996)
Setelah VOG menghilang, Sari tidak begitu saja meninggalkan belantika musik rohani Indonesia.
Tahun 1996, ia bergabung ke grup rohani baru yang bernama True Worshippers yang juga bersama salah satu rekannya saat di VOG yaitu Sidney Mohede.
True Worshippers merilis album debut mereka pada tahun 1997 yang berjudul Penyembah Yang Benar.
Walaupun di awal karier, nama True Worshippers tidak terlalu berkibar, karena semangat yang membara dan kerinduan untuk menghasilkan karya yang bisa memuji Tuhan, sekarang grup ini menjadi salah satu grup terbesar di Indonesia dan bahkan menembus belantika musik dunia.
Solo Karier (1999)
Walaupun telah bergabung dengan True Worshippers, Sari tepat melanjutkan kesungguhannya memuji Tuhan dengan memulai solo kariernya dengan merilis album pertama dan keduanya yang berjudul Besar Setia-Mu dan Sari pada tahun 1999.
Kedua album pertamanya yang kental dengan musik R&B itu gagal di pasaran. Tapi, Sari tidak menyerah begitu saja.
Sari kemudian merilis album ketiganya yang berjudul Memuji-Mu pada tahun 2002 yang berhasil terjual 30.000 kopi di Indonesia.
Kemudian disusul oleh album keempatnya yang berjudul Touch yang mengantarnya sebagai pemenang Indonesia Gospel Music Award dalam kategori Album of the year.
Single dari album Touch yaitu Karya Terbesar yang merupakan lagu duetnya bersama Sammy Simorangkir juga mengantarnya sebagai pemenang song of the year dan duo or gruop of the year.
Sari Kemudian merilis album 31:31 pada tahun 2005. Album ini sangat terinspirasi dari hari ulang tahunnya yaitu ulang tahun yang ke 31 tanggal 31 Maret.
Sari menyelesaikan rekaman album ini dalam 1 hari(31 Maret).
Hingga sekarang, Sari telah menghasilkan 12 album rohani dan banyak lagu hits yang dinyanyikan di banyak gereja di Indonesia.
Posting Komentar untuk "Penyanyi Sari Simorangkir Hidupnya Setiap Saat Memuji Tuhan"