Seorang Imam Ortodoks Koptik Ditikam Di Mesir
Kementerian mengatakan imam itu meninggal saat dirawat karena luka-lukanya. Dikatakan, tersangka penyerang telah ditangkap.
Imam itu diidentifikasi oleh Patriarkat Ortodoks Koptik Aleksandria sebagai Arsanious Wadid, 56 tahun. Dikatakan dia pernah melayani di sebuah paroki setempat.
Kekerasan sektarian tidak jarang terjadi di Mesir, di mana minoritas Kristen Ortodoks, Koptik, diyakini sebagai salah satu komunitas Kristen tertua di dunia.
Orang-orang Kristen membentuk lebih dari 10% dari sebagian besar penduduk Mesir yang beragama Islam. Kekerasan antar komunitas terkadang meletus, terutama di komunitas pedesaan di selatan. Ekstremis Islam juga menargetkan orang Kristen di masa lalu.
Sheikh Ahmad al-Tayyeb, yang mengepalai Al-Azhar Mesir—lembaga tertinggi Islam Sunni di dunia Muslim—mengutuk serangan itu, memperingatkan bahwa tindakan semacam itu “mungkin memicu perang agama.”
“Imam Agung menegaskan bahwa pembunuhan adalah dosa besar yang menimbulkan murka Allah dan dapat dihukum di akhirat,” bunyi pernyataan yang diposting di halaman Facebook Al-Azhar.
Pada hari Jumat, Gereja Koptik memposting foto di media sosial yang menunjukkan puluhan orang menghadiri pemakaman Wadid di Katedral Ortodoks Koptik Saint Mark di Alexandria. Para imam berdiri di sekitar peti mati yang terbuka, sebuah Alkitab ditempatkan di dada imam yang terbunuh dan sebuah salib di lehernya.
Dalam sebuah pernyataan, Gereja Koptik berduka atas kematiannya sebagai "martir" yang terbunuh dalam tindakan "pengkhianatan".
Sumber:ABC News
Posting Komentar untuk "Seorang Imam Ortodoks Koptik Ditikam Di Mesir"