Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Langkah Menjadikan Cobaan Sebagai Sukacita Dalam Hidup

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.(Yakobus 1:2-4)

Apakah mungkin seseorang mungkin untuk bersukacita dalam pencobaan? Pencobaan mungkin terasa berat bahkan bisa jadi  mengerikan untuk dijalani. 

Lewat pencobaan kita belajar banyak hal dan disempurnakan dengan cara yang tidak akan pernah bisa kita lakukan seandainya kita tidak melewati cobaan itu. 

Demikianlah cara kita tahu bahwa kita bisa bersukacita saat menghadapi cobaan. Dengan menyadari bahwa cobaan-cobaan membantu membentuk kita semakin menjadi serupa dengan gambar Kristus.

Tentu saja reaksi alami kita ketika kita dilanda kesulitan dalam hidup adalah perasaan tidak  menyenangkan karena pada saat itu, yang bisa kita lihat hanyalah di sini dan sekarang. Sedangkan yang segera – apa yang ada di depan kita, kita tidak bisa melihat. Rancangan besar apa yang sedang Tuhan kerjakan.

Jadi bagaimana kita bisa mewujudkan buah Roh ini dan “menganggapnya sebagai kebahagiaan?”

Jawabannya jelas ada pada apa yang ada di depan, rancangan besar yang dilihat Tuhan.

Jika kita benar-benar percaya seperti yang dikatakan Roma 8:28 bahwa, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah,"  maka kita dapat menghadapi pencobaan dengan perspektif kekal yang seharusnya memberi kita sukacita.

Jadi, inilah 5 langkah praktis untuk membantu kita “menghitung semuanya sebagai kebahagiaan”:

1. Berdoa, berdoa, dan berdoa lagi . 

Bahkan ketika ada hari-hari ketika Anda tidak memiliki kata-kata, pujilah Tuhan bahwa Dia telah memberikan kepada orang-orang percaya Roh Kudus yang “bersyafaat bagi kita dengan keluhan yang terlalu dalam untuk diucapkan”( Roma 8:26). 

Bawalah kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan tinggalkan di kaki Yesus, percaya kepada-Nya untuk melakukan apa yang hanya dapat Dia lakukan.

2. Menjangkau

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami dapat menghibur mereka yang berada dalam segala penderitaan, dengan penghiburan dengan yang kita sendiri dihibur oleh Allah (2 Korintus 1:3-4).

Kita cenderung untuk mundur dan menutup diri saat menghadapi tekanan dalam pencobaan. Kemungkinan besar ada seseorang di lingkaran dalam Anda yang pernah mengalami hal serupa dengan yang Anda alami. Dengan menjangkau dan mengizinkan mereka untuk mendorong dan melayani Anda, mereka sebenarnya juga menerima berkat! 

3. Jurnal Doa

Buatlah jurnal doa dan berpegang teguh pada janji Tuhan. Anda akan melihat doa-doa yang dijawab di sepanjang hidup, dimana Tuhan memenuhi setiap kebutuhan kita dengan cara-Nya. Dia adalah Tuhan yang setia! Dan mencatat melalui perjalanan itu membantu kita merenung dengan sukacita.

4. Rayakan 

Fokuskan pikiran kita untuk bersyukur atas setiap kemajuan yang kita peroleh dalam persoalan yang sedang dihadapi, kita mengalihkan pandangan dari masalah dan melihat ke depan dengan antisipasi yang suci.

Rayakan dan syukuri karena Tuhan telah membantu Anda melewati pencobaan. Rayakan doa yang dijawab di sepanjang jalan. Dan kemudian, yang paling pasti, rayakan setiap kali Tuhan membawa Anda melalui cobaan selanjutnya.

5. Ingat Tujuan Kekal Allah

sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. (Yakobus 1:3-4)

Ketika kita mengingat tujuan kekal Allah, kita lebih siap untuk menghadapi pencobaan dengan sukacita. Hidup ini dan keadaan ini bersifat sementara. Kerajaan Allah adalah kekal.

Hal terbaik untuk memulai adalah berdoa dan bertanya kepada Tuhan,  bukan mengapa Anda berada dalam pencobaan, melainkan apa yang Dia ingin ajarkan Anda di dalamnya. Ketika kita meminta Tuhan untuk mengubah hati kita, Dia setia melakukan hal itu.


Posting Komentar untuk "5 Langkah Menjadikan Cobaan Sebagai Sukacita Dalam Hidup"