Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Mencukupkan Diri

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Ibrani 13:5

Kita mungkin pernah merasakan sangat menginginkan sesuatu. Waktu kita mulai ingin sesuatu yang kita mau, kita akan cenderung memfokuskan perhatian kita untuk hal tersebut. Kita mungkin saja tidak mendapatkan yang kita mau, tapi biasanya hal itu yang justru membuat kita terus memikirkannya.

Kata ‘tamak’ seringnya kita identikkan dengan uang. Karna uang adalah sarana untuk mencapai apapun yang kita mau di dunia ini. Inilah yang dialami seorang pemuda bernama John Rockefeller. Waktu pertama kali ditanya berapa banyak uang yang dia inginkan, dia menjawab ‘1 juta dolar’. Setelah memiliki uang sebanyak itu, pertanyaan yang sama ditanyakan lagi ke John dengan jawaban ‘1 juta dolar’. Dia pun mendapat uang sebesar itu, lalu ditanyai pertanyaan yang sama untuk ketiga kali. John tetap menjawab dengan jawaban yang sama. Apakah kamu bisa melihat terjadinya peningkatan keinginan dan penurunan kepuasan di sini?

Dalam hal-hal yang nampak sederhana ini misalnya, berapa pasang sepatu hitam atau tas sandang yang kita butuhkan? Berapa besar ukuran rumah yang kamu perlukan? Berapa banyak pengakuan dari orang lain karena pelayanan yang kamu kerjakan? Apakah kamu benar-benar butuh pakaian baru? Apakah punya ponsel baru sebuah kebutuhan?

‘Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu’. Puaslah dengan yang kamu punya! Bukan berarti kita tidak  bisa membeli sesuatu. Kalau kamu memang benar-benar butuh sesuatu, maka pakailah uang yang merupakan berkat dari Tuhan untuk membelinya.

Tidak ada yang salah dengan membeli pakaian baru atau tas sandang baru. Asalkan jangan sampai hal itu justru membuatmu melarat.

Ingatlah kalau Tuhan sendiri tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan kita kekurangan. Dia pasti menyediakan semua kebutuhan kita kalau kita berpegang teguh pada  janji-Nya. Ingat yang disampaikan Yesus di Lukas 12: 22-23 dan 29-31, supaya kita tidak perlu kuatir soal hidup kita, soal apa yang kita makan dan tentang tubuh dan pakaian kita.

Jangan mau diseret dengan beragam godaan dunia. Tapi belajarlah untuk terus memperkuat karakter kita di dalam Tuhan. Supaya kita bisa mematikan semua keinginan daging yang tidak berasal dari surga. Yakinlah saat kita ada di dalam Dia, kita tidak  akan sama lagi dengan dunia ini.

Posting Komentar untuk "Belajar Mencukupkan Diri"