Gegara Nyanyian Tiap Sabtu Malam, Rumah Jemaat HKBP Dirusak Orang Tak Dikenal
Waga yang tidak terima dengan adanya kegiatan ibadah kebaktian di rumah melakukan pengrusakan pada hari jumat tanggal 29 Oktober 2021 jam 20.00 WIB. Rumah tersebut adalah milik milik jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Amansari, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Kapolsek Rengasdengklok Kompol Agus Setiawan dalam keterangan tertulis, Jumat (12/11/2021) menyatakan bahwa warga mendapati jamaat melakukan nyanyian pada setiap malam Sabtu.
Agus pun menjelaskan kronologi perusakan rumah warga tersebut. Perusakan itu berawal dari laporan adanya intimidasi terhadap seorang warga. Dia mengungkapkan warga yang beragama Islam menuding jemaat HKBP melakukan aktivitas peribadatan di rumah warga tersebut.
"Dari masyarakat sekitar yang beragama Islam, bahwa kelompok HKBP melakukan aktivitas peribadatan di bangunan yang izin awalnya rumah tinggal, sudah ada kesepakatan pada tanggal 12 Juni 2017," ungkap dia.
Pada 28 Oktober 2021, polisi pun mendatangi rumah warga tersebut untuk dilakukan mediasi. Namun pelapor belum bersedia lantaran sudah larut malam.
"Pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2021 jam 21.00 WIB, Kanit Propam, Ka SPKT, dan anggota piket Reskrim dan Bhabinkamtibmas langsung mendatangi TKP di Dusun Karajan Barat RT 03/01 Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok. Anggota menemui pelapor untuk dilakukan mediasi dengan warga sekitar. Namun pelapor belum bersedia dengan alasan sudah larut malam," tuturnya.
Pada 29 Oktober 2021, polisi melakukan patroli di sekitar rumah warga untuk mengantisipasi adanya pergerakan warga. Saat itu, kata Agus, situasi terpantau kondusif.
"Dan pada jam 8 malam, warga mendatangi rumah tinggal tersebut untuk mengingatkan agar tidak melakukan aktivitas peribadatan/menyanyi. Kemudian warga pulang jam 10 malam. Pada jam setengah 12 malam dari pihak Polsek Rengasdengklok melakukan patroli keamanan, situasi kondusif dan terkendali," papar Agus.
Baru pada pagi harinya, 30 Oktober 2021, rumah warga tersebut dirusak oleh orang tak dikenal. Polisi pun langsung bergerak ke rumah warga untuk melakukan pengecekan.
"Baru pagi hari pada Sabtu, 30 Oktober 2021, pukul 08.00 WIB, diketahui ada perusakan rumah tersebut (3 kaca jendela pecah) tanpa diketahui pelakunya yang melakukan perusakan rumah," ungkap dia.
Agus mengaku sudah melakukan mediasi bersama Muspika Rengasdengklok dan dari tim Kemenag Kabupaten Karawang terkait perusakan tersebut. Ada sejumlah kesepakatan yang didapatkan dalam pertemuan itu. Berikut hasil kesepakatannya:
a. Menyepakati surat kesepakatan yang telah disepakati bersama pada 2017.
b. Rumah tinggal tidak dialihfungsikan sebagai rumah ibadah.
c. Tidak melakukan peribadatan di rumah tinggal secara bersama-ibadah.
d. Warga menjamin keamanan bagi yang tinggal di rumah tersebut selama tidak disalahgunakan untuk kepentingan lain.
Sumber: detiknews
"Dari masyarakat sekitar yang beragama Islam, bahwa kelompok HKBP melakukan aktivitas peribadatan di bangunan yang izin awalnya rumah tinggal, sudah ada kesepakatan pada tanggal 12 Juni 2017," ungkap dia.
Pada 28 Oktober 2021, polisi pun mendatangi rumah warga tersebut untuk dilakukan mediasi. Namun pelapor belum bersedia lantaran sudah larut malam.
"Pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2021 jam 21.00 WIB, Kanit Propam, Ka SPKT, dan anggota piket Reskrim dan Bhabinkamtibmas langsung mendatangi TKP di Dusun Karajan Barat RT 03/01 Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok. Anggota menemui pelapor untuk dilakukan mediasi dengan warga sekitar. Namun pelapor belum bersedia dengan alasan sudah larut malam," tuturnya.
Pada 29 Oktober 2021, polisi melakukan patroli di sekitar rumah warga untuk mengantisipasi adanya pergerakan warga. Saat itu, kata Agus, situasi terpantau kondusif.
"Dan pada jam 8 malam, warga mendatangi rumah tinggal tersebut untuk mengingatkan agar tidak melakukan aktivitas peribadatan/menyanyi. Kemudian warga pulang jam 10 malam. Pada jam setengah 12 malam dari pihak Polsek Rengasdengklok melakukan patroli keamanan, situasi kondusif dan terkendali," papar Agus.
Baru pada pagi harinya, 30 Oktober 2021, rumah warga tersebut dirusak oleh orang tak dikenal. Polisi pun langsung bergerak ke rumah warga untuk melakukan pengecekan.
"Baru pagi hari pada Sabtu, 30 Oktober 2021, pukul 08.00 WIB, diketahui ada perusakan rumah tersebut (3 kaca jendela pecah) tanpa diketahui pelakunya yang melakukan perusakan rumah," ungkap dia.
Agus mengaku sudah melakukan mediasi bersama Muspika Rengasdengklok dan dari tim Kemenag Kabupaten Karawang terkait perusakan tersebut. Ada sejumlah kesepakatan yang didapatkan dalam pertemuan itu. Berikut hasil kesepakatannya:
a. Menyepakati surat kesepakatan yang telah disepakati bersama pada 2017.
b. Rumah tinggal tidak dialihfungsikan sebagai rumah ibadah.
c. Tidak melakukan peribadatan di rumah tinggal secara bersama-ibadah.
d. Warga menjamin keamanan bagi yang tinggal di rumah tersebut selama tidak disalahgunakan untuk kepentingan lain.
Sumber: detiknews
Posting Komentar untuk "Gegara Nyanyian Tiap Sabtu Malam, Rumah Jemaat HKBP Dirusak Orang Tak Dikenal"