"Semoga Ada Mukjizat": Harapan Keluarga Atas Kapten Yohanes Heri, Dikenal Sosok yang Supel
Kapten Yohanes Heri Santoso, merupakan salah satu awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
Beliau berasal dari Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Dilansir dari Jawa Pos, ketika didatangi wartawan Jawa Pos pada Minggu siang, rumahnya tampak lengang. Menurut Agus, kakak ipar Kapten Heri, pihak keluarga tengah ke Kota Surabaya mengunjungi istri dan ketiga anak Kapten Heri sejak Kamis 22 April lalu.
Kepada Jawa Pos, Agus mengatakan, Kapten Heri terakhir pulang ke Magelang pada Hari Raya Natal 2020 lalu. Kapten Heri memang selalu pulang setiap Idul Fitri dan Natal. Pulang dua kali dalam setahun. “Selebihnya ya kalau memang ingin pulang,” tutur Agus yang rumahnya bersebelahan dengan rumah orang tua mereka.
Kendati jarang pulang, menurut Agus, Kapten Heri begitu dekat dengan keluarga. Anak kedua dari empat bersaudara itu bahkan rutin menelepon kakaknya, istri Agus.
Terakhir menelepon, sekitar dua pekan lalu. Agus menggambarkan karakter Kapten Heri sebagai sosok yang supel.
Dia orang yang senang srawung di lingkungan rumah. “Pokoknya sangat baik,” ucapnya singkat. Agus sedikit tertawa. Lalu kembali mengusap mata.
Kepada wartawan koran ini, Agus juga meminta maaf karena tidak bisa memberikan banyak informasi terkait KRI Nanggala 402. Apalagi tentang adik iparnya. Agus tidak sanggup berbicara banyak.
Perasaannya masih sangat kalut. Kendati demikian, Agus dan keluarganya masih berharap ada kabar baik. Mereka masih tetap menunggu. Berharap masih ada mukjizat Tuhan.
Berharap para awak kapal bisa kembali dengan selamat. “Ya, semoga ada mukjizat,” harapnya
(Sumber: Radar Semarang Jawa Post)
Posting Komentar untuk ""Semoga Ada Mukjizat": Harapan Keluarga Atas Kapten Yohanes Heri, Dikenal Sosok yang Supel"