Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesaksian Nasrul: Muslim Makassar Tinggalkan Islam Memilih Ikut Tuhan Yesus


Nasrul lahir dan besar di keluarga islam. Ia didik dengan keislaman yang kental. Kini ia merupakan pelayan Tuhan yang pekerjaannya memberitakan kasih Tuhan. Nasrul artinya pejuang. Orang tuanya ingin Nasrul menjadi pejuang di dalam agamanya, tetapi Yesus menariknya hingga ia berjuang di jalan Yesus.

Orang tua bercerai saat Nasrul masih kecil. Itulah titik balik hidupnya. Saat bercerai, hanya Nasrul yang memilih mengikuti ibunya dan ibunya pindah agama ke agama Kristen. Ia awalnya tidak mengetahui Kristen, tetapi pelan-pelan ia belajar. Saat Nasrul tinggal di rumah saudaranya, saudaranya memastikan ia tidak pergi ke gereja. Bahkan, saudaranya mengajak ia masuk kembali ke islam dan mengucapkan syahadat. Namun, Nasrul tidak mau. 

Nasrul terjebak di pergaulan bebas. Ia masuk ke dunia narkoba, seksual, dan lainnya di waktu yang masih muda hingga ia dikeluarkan dari sekolah saat SMP. Ia mulai melakukan kejahatan. Ia belum mengenal Yesus. Ia malah lebih mengenal Islam dibanding Kristen.



Ia pindah ke Yogyakarta. Kota itu menjadi titik balik hidupnya. Ia berkuliah di jurusan ilmu kesehatan. Di Yogyakarta tidak lebih baik dari kehidupan sebelumnya, kejahatan semakin menjadi dan iman semakin redup. Namun, ada peran Tuhan di dalamnya. Di satu titik Nasrul mengalami depresi yang berat yang dihasilkan dari pergaulan yang tidak baik. Empat hari ia tidak bisa tidur. 

Di dalam depresi, ia mencari ketenangan dan kedamaian dengan kejahatan yang ia lakukan. Namun, ia tidak mendapat kedamaian yang ia dambakan. Temannya pun menyarankannya ke gereja karena gereja adalah tempat yang paling damai. “Bawa saya ke gereja,” pinta Nasrul.

Sesampainya ia di gereja, ia menangis sejadi-jadinya. Di hadapannya ia melihat seorang Gembala bertanya kenapa. Beliau meminta ia bercerita di ruangannya. Nasrul mencoba untuk bercerita. Beliau menangkap cerita tersebut bahwa Nasrul merasakan kerinduannya untuk melayani Tuhan. Beliau menantang untuk meninggalkan Yogyakarta dan hidup lebih baik di salah satu kota, juga belajar agama. Tetapi Yogyakarta merupakan tempatnya berkuliah, tidak mungin baginya untuk keluar dari tempat ini. Gembala itu berkata “melangkahlah jangan pernah takut. Tuhan akan menyertaimu.”

Nasrul merasakan kedamaian, tetapi hatinya merasa terusik karena ucapan Gembala itu. Saat ia ke gereja ia berkata “Bapak, saya siap menerima tantangan Bapak.” Ia pun pergi tanpa memberitahu keluarganya.



Nasrul dibawa ke Semarang. Ia masuk ke STT. Di sana ia tidak mengerti apa yang sedang ia lakukan, ia belajar dan belajar hingga ia mulai mengerti. Pelan-pelan Tuhan membuka kehidupan Nasrul. Deretan rencana Tuhan memang nyata.

Tonton video kesaksian Nasrul di bawah ini:


(Sumber: YouTube | Yusuf Manubulu)

1 komentar untuk "Kesaksian Nasrul: Muslim Makassar Tinggalkan Islam Memilih Ikut Tuhan Yesus"