Kesaksian Suryadi Oey (Ayah Grezia Epiphania)

Papa dari Grezia Epiphania, Suryadi Oey awalnya bukan berlatar belakang Kristen. Ia tidak percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Dulu, adiknya bilang Yesus merupakan Tuhan dan Suryadi tidak percaya. "Masa' Tuhan disalib lalu disembah?" Tetapi saat mendengar nama Yesus, Suryadi mengaku jadi sering beribadah. Ada dorongan dalam dirinya. 

Dalam kesaksiannya, Suryadi menceritakan bagaimana ia mempertanyakan tujuan hidupnya. (Tonton videonya di bawah)

Ia menggali kitab di agama sebelumnya dan tidak dapat menemukan apapun. Ia mengaku hanya dibuat pusing karena diajarkan untuk mengikuti perintah Tuhan tetapi ia tidak bisa melakukannya. Mungkin bisa, tapi hanya beberapa bulan saja melakukan hal tersebut lalu tetap merasa berdosa. 

Ia mempertanyakan apakah Tuhan itu benar-benar ada? Kalau Tuhan ada mengapa ia merasa seperti ini. Di agamanya yang dulu ia belajar sifat-sifat Allah. Katanya Allah itu maha pengasih, maha penyayang. Sifat itu ia maksudkan ingin ditaruh di dalam dirinya tetapi tidak bisa. 

Saat tahu bahwa Allah itu maha pengampun. Ia merasa melihat salib Yesus. Satu-satunya manusia yang bisa mengampuni hingga mengorbankan dirinya sendiri.

Suryadi awalnya bingung untuk apa hidupnya. Ia merasa kosong. Tetapi ia menemukan bahwa hidupnya untuk mengejar Tuhan. Mengejar Tuhan itu seperti mengejar harta terpendam. Ia mengaku, begitu sudah mengenal Yesus, tiap bertemu orang Suryadi bilang carilah Tuhan.

Saat menggebu-ngebu, ujian datang. Mukjizat pertama ialah harapan hidup anaknya yang kecelakaan. Menurut diagnosis dokter, harapan hidupnya hanyalah 15%. Seketika, Suryadi mendengar suara Tuhan dalam hatinya. "Anakmu akan Aku sembuhkan" Ia mendengar suara Tuhan dan itu menjadi kekuatan baginya. Syukur atas mukjizat Tuhan, anaknya bisa selamat. "Jadilah teladan bagi Kristus karena hidupmu karena Tuhan Yesus," nasehat Suryadi pada anaknya.

Tonton video Kesaksian Suryadi Oey di bawah ini:

(Sumber: YouTube | Purnawan Kristanto)