Islam Garis Keras Masuk Kristen Ingin Mendapatkan Keselamatan

Heru lahir dan besar dari keluarga muslim. Ia diajarkan agama sejak kecil. Saat remaja ia mulai belajar merokok karena faktor lingkungan. Tidak hanya merokok, ia juga mulai mencoba minum minuman keras.

Ayahnya termasuk seseorang yang disegani di daerah rumahnya. Tetangga sering melapor bahwa dirinya sering merokok dan mabuk-mabukan. Heru diajak pakdenya ke Papua. Ia pun mengiyakan dan ikut ke Papua. Kebiasaan buruknya semakin parah. Selain merokok dan mabuk-mabukan, ia juga mencoba obat-obatan. 

Saat mengonsumsi obat-obatan, ia pernah mengalami overdosis pil. Menurut pengakuannya, ia seperti mau mati. Mulutnya berbusa. "Kamu pasti akan mati," kata temannya. Tetapi ia tidak mati. Itu adalah kemurahan Tuhan.

Suatu saat ia diajak teman-temannya ke kota untuk berpesta. Ia pulang dengan kondisi mabuk dan mengendarai sepeda motor berempat bersama teman-temannya. Terjadilah kecelakaan, sepeda motornya masuk got. 

Ia mendengar suara pujian saat tertidur di pinggir jalan. Ia merasakan damai sejahtera. Setelah ia mulai sadar, bangun, dan segera bergegas pulang ke rumah. 

Heru bercerita ke temannya tentang kejadian saat mabuk, kecelakaan, dan mendengar pujian. Lalu dikenalkanlah ke pendeta kenalan temannya. Pendeta itu mengajak untuk mengikuti acara KKR. Heru merasakan senang dan damai selama mengikuti KKR.

Pada saat KKR, ia dihampiri oleh anak kecil. Anak kecil itu bertanya apakah Heru masih merokok, mabuk, dan pake obat-obatan? Apa mau didoakan? Heru kaget mengapa anak itu tahu masa lalunya, segala tentang dirinya. 

Sepulang dari sana ia tidak punya keinginan untuk merokok. Mulai saat itu kehidupannya mulai membaik, sudah tidak merokok, minum, maupun obat-obatan. Teman-temannya heran akan perubahan yang Heru jalani. Mereka tetap membawakan hal-hal terlarang tersebut. Namun, Heru tetap menolak. Temannya pun bertanya apa perubahan ini terjadi karena ia sering pergi ke gereja? Heru menjawab, "Bukan masalah ke gerejanya, tetapi saya sekarang punya kepercayaan, Tuhan Yesus."

Tonton video kesaksian Heru di bawah ini:

(Sumber: YouTube | Hidup untuk Bersaksi)