Mimpi Besar Ibu Haji Mau Bangun Islamic Center' Malah jadi Penginjil - Masnita Sara Dinata
Ibu Masnita lahir sebagai muslim. Ia berasal dari suku sunda. Suaminya wafat dan meninggalkan 4 anaknya yang masih kecil. Ia hanya berpikir bagaimana membesarkan anak-anaknya dan mengurus bisnis Yayasan yang menjadi warisan mendiang suaminya.
Dalam kesaksiannya, ibu masnita bercerita bagaimana ia berambisi membangun Islamic center dan ternyata bangkrut. Dia bercerita bagaimana ia berpikiran untuk mencoba meracuni anak-anaknya dan membunuh diri tetapi diselamatkan oleh Tuhan Yesus.
Ibu Masnita memiliki ambisi besar untuk membagun Islamic center. Ia bekerja sama dengan investor mancanegara juga untuk membangun impiannya. Namun, rencananya ternyata bukan rencana Tuhan. Ibu Masnita mengalami kebangkrutan. Proyek kerja sama dibatalkan, karyawannya mengundurkan diri, keluarganya mencomooh dirinya.
Ia marah kepada Tuhan. Ia berambisi ingin membuat Islamic enter sebagai bentuk kecintaannya kepada islam, tetapi mimpinya sia-sia. Ia marah kepada Alloh swt. "Dimana kuasa-mu? Dimana suara-mu?" dia bertanya.
Ibu Masnita pindah ke rumah petak, dengan uang tersisa hanya Rp. 15.000,00. Ia bingung bagaimana menyambung hidupnya dan anak-anaknya. Ibu Masnita sering sholat, menangis di setiap sholatnya. Bertanya-tanya kenapa? Tapi tidak ada jawaban.
Sampai suatu saat ia memutuskan untuk menjadikan sholat itu sebagai sholat terakhirnya. Ia tidak peduli mau pergi ke surga atau neraka, yang jelas ia hanya ingin mati bersama anak-anaknya.
Hari itu ia pergi untuk membeli obat nyamuk cair. Malamnya ia ingin bunuh diri.
Ia meminta kepada ke empat anak kecilnya untuk tidur lebih awal. Ia matikan lampu yang hanya satu di rumah petak miliknya. Lalu meyiapkan gelas plastik dan menuangkan obat nyamuk itu dalam kegelapan. Ibu Masnita menangis dalam hatinya, putus asa.
Seketika seseorang hadir di hadapannya. Memakai baju putih dan bersinar. Ia mengucapkan sesuatu dengan lembut, "datanglah ke rumah-Ku maka Aku akan menolongmu."
Ibu Masnita diam terkejut. Ia kaget. Yang ada di hadapannya ini ialah Yesus, Tuhannya orang kristen.
"Datanglah ke rumah-Ku maka Aku akan menolongmu."
Suara itu terdengar dua kali. Ibu Masnita pun menjawab "Kalau mau menolong saya, tolong pelihara saya dan anak-anak saya, maka saya akan mencari tahu ajaran-Mu seperti apa."
Dari situ, Ibu Masnita menangis. Ia sebenarnya bingung mengapa Tuhan orang kristen yang datang bukan Tuhan di agamanya yang sebelumnya. Namun, ia merasa seseorang itu meninggalkan sesuatu. Bukan emas atau permata, bukan harta ataupun kekayaan, tetapi harapan. Harapan untuk kehidupan yang berbeda. Harapan besok akan menjadi lebih baik.
Malam itu ia tidak jadi bunuh diri ataupun membunuh anaknya.
Paginya, ada yang mengetuk pintu membawakan sekantong sembako dan amplop berisi Rp. 25.000,00. Katanya untuk janda dan anak yatim. Hati Ibu Masnita sakit, basanya ia yang memberi sedekah tetapi sekarang posisinya ia yang diberi.
Kemudian, ia berpikir bagaimana menyambung hidup dengan bermodalkan sisa uang di tangannya. Saat itu ia mencoba berjualan susu kacang berkat ilmu yang didapatinya dulu saat ikut dalam bisnis mengeksplor kacang kedelai.
Ia berjualan susu kedelai sambil mencoba mencari tahu tentang ajaran Yesus. Itulah saat-saat awal Yesus hadir dalam hidupnya dan membantunya hingga saat ini.
(Sumber: Youtube | Yusuf Manubulu)
Posting Komentar untuk "Mimpi Besar Ibu Haji Mau Bangun Islamic Center' Malah jadi Penginjil - Masnita Sara Dinata"