Kesaksian Satu Keluarga Masuk Kristen Menerima Yesus: 'Satu Orang Percaya, Seisi Rumah Diselamatkan'

Lily tinggal di lingkungan yang bermayoritas agama Budha. Ia bersekolah dari playgroup hingga TK di sekolah katholik. Tantenya beragama Kristen dan sering mengajak Lily ke gereja untuk sekolah minggu. Padahal, di hari-hari tertentu ia bersama ibu dan ayahnya masih rutin pergi ke vihara.

Dalam kesaksiannya, Lily menceritakan tentang bagaimana ayah dan ibunya tidak mendukungnya untuk pelayanan di Gereja karena mereka tidak percaya pada Tuhan Yesus. Ibunya sampai berkata "Emang Tuhan bisa kasih lu makan? Lempar lu makan dari surga turun ke bumi?" Namun, tekad Lily sangat kuat. Ia berpegang pada ayat Firman Tuhan yang mengatakan 'jika ada satu orang yang percaya, maka seisi rumah diselamatkan.'

Sampai tiba saatnya Lily akan dibaptis. Sebelumnya ia meminta ijin kepada ayah ibunya dan meminta ditemani untuk pembaptisan. Kagetnya, ayah dan ibunya tidak marah dan malah bertanya kapan dirinya akan dibaptis. Lily percaya itu berkat dorongan dari Roh Kudus untuk melunakkan hati kedua orang tuanya.

Pada suatu hari setelah baptis, ayah, ibu, dan adik Lily mengalami musibah kecelakaan motor. Puji Tuhan mereka baik-baik saja. Lily mengatakan kepada mereka bahwa yang menolong mereka adalah Tuhan Yesus sendiri. Hal itu ternyata menggerakan hati kedua orang tua Lily untuk mulai menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. 

Pada 24 November 2014, ibunda Lily jatuh sakit. Pembuluh darah di otaknya pecah. Kata dokter, harapan hidupnya hanya 25%. Walaupun beliau bisa sembuh, tetapi beliau akan cacat. Sebelum operasi kedua, Beliau sempat koma. Di situ Lily berdoa, "Tuhan kalau ibuku diambil, aku gak akan nyalahin Kamu. Karena aku percaya itu untuk yang terbaik."

Menutup kesaksiannya, Lily berpesan kepada para penonton bahwa sebagai pengikut Yesus, kita harus siap untuk pikul salib.

Tonton video kesaksian Lily di bawah ini:

(Sumber: Hidup untuk Bersaksi)