Kesaksian Istri Choky Sitohang, Melissa Aryani, Mantan Muslim yang Pindah Keyakinan
Melissa Aryani, lahir sebagai anak bungsu di sebuah keluarga muslim. Pada awal tahun 2001, Melissa bekerja di salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia dan ditempatkan di Bali. Ia di kontrak selama lima tahun sebagai pramugari saat itu, dan mendapatkan fasilitas apartemen bersama teman-teman lainnya.
Melissa memilih untuk tinggal bersama seseorang temannya yang beragama Kristen. Dan ia meyakini jika ini bukanlah suatu kebetulan. Melissa dan temannya memiliki sebuah ruangan di apartemennya yang menjadi ruangan bersama, mereka menaruh buku-buku, kaset musik, dan apapun barang yang biasa mereka saling pinjamkan bersama di sana.
Suatu hari saat teman dari Melissa memiliki jadwal penerbangan, dan ia sedang mendapat jatah berlibur saat itu. Untuk mengisi rasa bosan hari itu, Melissa berencana untuk melihat-lihat koleksi buku temannya, yang ternyata adalah buku-buku Kristen. Akhirnya Melissa memutuskan mengambil sebuah kaset instrumental lagu rohani, yang pada awalnya tidak ia ketahui jika itu kaset cd rohani. Saat mendengarkan musik itu, Melissa merasakan rasa damai dan tenang, hingga lama kelamaan ia semakin menyukai musik itu.
Lambat laun, Melissa tergerak untuk mengambil Alkitab dan membaca isinya. Karena Melissa memang pribadi yang senang membaca, pada saat itu ia merasa Alkitab adalah 'novel' yang menarik. Hingga suatu saat Melissa meminta ijin kepada temannya untuk membawa Alkitab tersebut. Temannya pun kaget luar biasa, namun tanpa bertanya kelanjutannya, ia memberikan Alkitab itu kepada Melissa. Bahkan Melissa sampai menjauh dari teman-temannya, yang awalnya sangat suka berkumpul saat makan, Melissa memilih untuk makan di kamar sambil membaca Alkitab.
Melissa juga membawa Alkitab setiap ia ada jadwal penerbangan. Ia selalu menyempatkan untuk membaca Alkitab di waktu senggangnya, dan pastinya tanpa dilihat oleh temannya yang mengetahuinya adalah seorang Muslim. Akhirnya Melissa membeli sendiri Alkitab pribadinya, ia merasakan ketenangan, dan tidak merasakan kesepian walaupun ia sendirian. Lama kelamaan ia juga mulai mendengarkan lagu rohani, dan menyelesaikan perjanjian lama dalam waktu 6 bulan.
Dalam prosesnya membaca Alkitab, secara tidak langsung Tuhan mengajarkan Melissa cara untuk berdoa. Melissa tidak lagi menjalankan kegiatan ibadah sebagai seorang muslim. Seorang teman pramugarinya yang juga seorang Kristen memberi tahu Melissa, jika mereka orang Kristen tidak berdoa secara text book. Orang Kristen berdoa seperti berbicara dengan orang biasa. "Teman saya bilang, kaya contoh ngomong ke ayah kamu 'Pa saya lapar, Pa saya kesepian, se-simple itu'."
Setelah 6 bulan, Melissa mendapatkan panggilan untuk ‘dimateraikan’. Disana ia mengalami pergumulan, tidak sanggup menerima apa yang orang lain akan katakan dan terutama keluarga. Melissa pun berfikir untuk menyimpannya dalam hati, menurutnya biar Tuhan yang tahu isi hatinya. Dan jangan sampai hubungan dengan keluarganya menjadi tidak baik di kemudian hari. Namun Melissa mendapatkan perkataan dari Tuhan, "ada kaya suara bilang ke saya ‘kamu tak boleh diam-diam, kamu tidak bisa menutupi terang, kamu harus menunjukkan terang itu’". Setelah itu, Melissa pun berdoa dan bertanya kepada Tuhan, dimana ia harus dibaptis. Karena ia tidak memiliki teman untuk berbagi, ia tidak ingin berbagi kepada temannya, takut keluarganya akhirnya mengetahui.
13 September 2003, Melissa dibaptis di salah satu gereja di Denpasar. Dan benar seperti yang dikatakan dalam Alkitab, ini adalah awal. Bukan akhir dari perjalanannya. Dari sana, teman-teman Melissa mulai tahu jika ia beribadah ke gereja. Bahkan teman-temannya bergosip dan menjauhkannya. Kebetulan, kakak tertua Melissa juga adalah seorang pramugari, namun di Jakarta dan sangat mudah untuk kakaknya mengetahui hal tersebut.
Secara tiba-tiba keluarga Melissa datang ke Bali untuk menanyakan kebenaran hal itu. Melissa pun berbohong. Ia berkata jika ia mengantarkan temannya yang pergi ke gereja dan menjemputnya ketika selesai. Melissa pun seperti mendapatkan kembali teguran dari Tuhan, yang membuatnya memutuskan untuk mendeklarasikan kepada keluarganya jika ia sudah mengikuti Yesus.
Dengan jabatan yang dimiliki sang kakak, ia dikembailkan ke Jakarta untuk ditanyakan lebih lanjut. Awalnya keluarga hanya melakukan pendekatan kepada Melissa, namun lama kelamaan Melissa yang keras membuat keluarganya jengah juga. Ayahnya pun memutuskan untuk mebawanya ke pesantren. Melissa pun sampai berdoa di kamar mandi kepada Tuhan untuk membawanya kembali ke Bali.
Keluar dari kamar mandi, Melissa dipanggil oleh ayahnya. Ayahnya menemukan Alkitab, dan banyak ayat di ponsel Melissa yang diambilnya. Disana Melissa diberi pilihan untuk, kembali menjadi Muslim dan semua dianggap selesai, atau keluar dari rumah itu dan sudah tidak dianggap anak di keluarga itu.
Melissa Aryani, sempat ditolak oleh keluarga karena pindah agama |
Melayani Tuhan bersama suami |
Saya juga mengalami hal yg sama mbk... Bedanya saya orang biasa yg tidak dikenal publik.. Banyak sekali kesaksian yg saya alami dalam mengikut Tuhan Yesus. GBU
BalasHapusSungguh luar biasa Roh Kudus Tuhan menjangkau siapapun yg diinginkanNya. Terpujilah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, Engkau Juruslamat Dunia..🙏
BalasHapusWalaupun tak ada seorangpun yg menyembah Allah toh Allah tdk rugi karena yg membutuhkan Allah adalah manusia
BalasHapusAstagfirullah astagfirulah astagfirullah..semoga anak keturunan saya akan selalu berada dalam iman Islam sampai akhir hayat
BalasHapusOrang tua sudah tuntas memberikan nasihat, jalan anak nya sudah lain. Astaghfirullah mudah2 han jauhin dari anak anak saya.
BalasHapus