Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Orang Kristen Laos di Usir dari Rumah Mereka

gereja di laos

Pihak berwenang di provinsi Salavan di Laos mengusir tujuh orang Kristen dari rumah mereka, memaksa mereka untuk tinggal di gubuk di hutan karena mereka menolak untuk meninggalkan iman mereka. Vatican News melaporkan bahwa orang-orang Kristen diusir dari rumah mereka pada 10 Oktober karena mempraktikkan iman mereka, meskipun undang-undang nasional melindungi kebebasan beragama mereka.

Orang-orang Kristen terpaksa mengungsi ke hutan, di mana mereka hidup dengan kekurangan makanan di gubuk kecil. Meskipun ada upaya dari kerabat untuk membantu mereka, otoritas desa dilaporkan tidak memberikan izin.



Kasus diskriminasi dan penganiayaan terhadap orang Kristen sering terjadi di negara mayoritas Buddha tersebut, umat Kristen hanya ada 3% dari populasi. Voice of the Martyrs mencatat bahwa di Laos, Kristen dipandang sebagai agama Amerika atau sebagai alat CIA untuk merongrong rezim Laotian.

Pada bulan Desember, negara itu mengeluarkan undang-undang yang memperkuat perlindungan umat Kristen dan mengizinkan orang percaya untuk mempraktikkan iman mereka dengan beberapa batasan. Namun, kelompok Kristen Laos mengatakan pejabat di daerah pedesaan terus mengancam dan menindas orang percaya.

Open Doors USA, yang memberi peringkat Laos di antara negara-negara yang paling sulit menjadi seorang Kristen, mencatat bahwa pemerintah Komunis negara itu telah mengeluarkan undang-undang yang mempersulit pembangunan gereja atau melakukan kegiatan keagamaan.

Menurut Open Doors, 75% dari semua jemaat Gereja Evangelis Lao yang disetujui pemerintah tidak memiliki bangunan gereja permanen dan dipaksa untuk melakukan kebaktian di rumah-rumah.

"[Orang Laos] yang memilih untuk mengikuti Yesus tidak hanya ditolak oleh desa dan keluarga mereka, tetapi juga diawasi dengan ketat atau, dalam kasus yang ekstrim, ditahan oleh pihak berwenang," tambah kelompok tersebut.



Umat Kristen yang dipenjara seringkali ditahan tanpa batas waktu. Selain itu, umat Kristiani tidak diberi layanan dasar pemerintah, seperti bantuan selama banjir dan kekeringan, jika mereka menolak untuk meninggalkan iman mereka.

Sebagai salah satu dari lima negara Marxis-Leninis yang tersisa di dunia, Laos "sangat menentang pengaruh apa pun yang dianggap asing atau Barat," kata Open Doors, mendesak umat Kristen di seluruh dunia untuk "berdoa untuk peningkatan keterbukaan dan penerimaan terhadap agama Kristen dan untuk kemajuan dalam kebebasan beragama."

(Sumber: Christianpost)

Posting Komentar untuk "7 Orang Kristen Laos di Usir dari Rumah Mereka"