Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Webinar Gereja di Hongkong Diretas


Pihak berwenang dan Partai Komunis China dicurigai telah meretas webinar gereja Hong Kong, ini dilakukan untuk memantau orang-orang Kristen, dan mencegah mereka mendiskusikan hubungan negara-gereja di negara tersebut. Kepedulian Kristen Internasional melaporkan bahwa pada 30 Agustus, Gereja Kristus di China, Gereja Tuen Mun mengadakan webinar berjudul "Perubahan Bersejarah Salib di Bawah Bendera Merah" ketika tiga pengguna tak dikenal yang mengidentifikasi diri mereka dengan pemerintah China meminta untuk bergabung.

Tiga pengguna yang diidentifikasi sebagai "Biro Keamanan Nasional di China- Cabang Hong Kong", "Biro Keamanan Nasional di China", dan "Pemerintah Shenzhen" meminta akses di awal sesi. Ketiganya ditolak oleh administrator, karena webinar tersebut hanya dibuka untuk anggota gereja yang terdaftar. Ketika Pendeta Chan Minyi menyebutkan kejadian ini menjelang akhir webinar, dia berulang kali dikeluarkan oleh pihak yang tidak dikenal dari sesi tersebut setidaknya 10 kali, diikuti pengerja lainnya. Meskipun gereja bertemu melalui Google Meet, bukan Zoom, karena alasan keamanan, mereka masih diawasi.

Baca juga: Pejabat Komunis China Menyerang Sekolah Dasar yang Dikelola Gereja, Menangkap Istri Pendeta


"Saya yakin webinar ini mengatakan yang sebenarnya dan tidak melanggar hukum apa pun," kata pendeta Chan, menambahkan bahwa melaporkan kejadian tersebut ke polisi adalah sia-sia, karena polisi dan personel keamanan nasional pada dasarnya adalah entitas yang sama.

Pada bulan April, beberapa anggota Gereja Perjanjian Hujan Awal China yang dianiaya berat ditangkap oleh otoritas komunis karena berpartisipasi dalam kebaktian Paskah online di Zoom dan diperintahkan untuk menghentikan semua aktivitas keagamaan. Pada Juli, dua orang peretas China diberi sanksi oleh AS karena menargetkan perusahaan yang terlibat dalam penelitian virus korona juga dituduh meretas email pribadi seorang pendeta rumah Kristen dan membagikannya dengan pejabat komunis, yang mengarah pada penangkapannya.

China menempati peringkat World Watch List Open Doors USA sebagai salah satu negara terburuk di dunia dalam hal penganiayaan terhadap orang Kristen. China juga telah diberi label oleh Departemen Luar Negeri AS sebagai "negara dengan perhatian khusus" karena "terus terlibat dalam pelanggaran berat kebebasan beragama."

Baca juga: Seorang Kristen China 84 Tahun Dipaksa Berdoa Kepada Xi Jinping 

(Sumber: Christianpost)

Posting Komentar untuk "Webinar Gereja di Hongkong Diretas"