Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesaksian Seorang Mantan Muslim Asal Aceh Menerima Yesus Kristus

kesaksian mantan muslim Aceh masuk kristen

Vinda Divio berasal dari Aceh, lahir dan besar di keluarga muslim, ia bahkan adalah seorang lulusan madrasah di daerahnya pada tahun 2015. Pemuda yang akrab dipanggil Dio ini sekarang sudah menjadi pengikut Yesus sejak tahun 2018. Berawal dari saat ia merantau ke Jakarta, untuk memulai karirnya.

Pada bulan Oktober 2017, Dio mencapai titik terendahnya. Berbagai masalah datang menghampirinya, dari permasalahan keluarga, finansial, pergaulan, dsb. ia merasa sudah tidak ada harapan dan solusi untuk menyelesaikan masalah yang datang bertubi-tubi.

Akhirnya Dio memutuskan akan mengakhiri hidupnya. Ia memutuskan untuk loncat dari balkon apartemennya, hingga ia mendengar sebuah suara yang sangat lembut berkata, "jangan.. jangan.. jangan." Dio tersadar dan bingung pada saat itu.


Mendengar hal itu, Dio hanya bisa duduk menangis di balkon. Ia kemudian memutuskan untuk menunaikan shalat untuk mencari ketenangan. Ia terus menyerukan kepada tuhannya saat itu, akankah ada keadilan di hidup ini, dan ke mana tuhan selama ini, sampai ia merasa ditinggalkan dalam semua kesusahan di hidupnya. Dio sudah berjanji jika itulah saat terakhirnya untuk berdoa.

Ia terus menangis hingga kelelahan dan tertidur. Di tengah tidurnya ia merasa ada sebuah cahaya setitik di tembok kamarnya, lama kelamaan menjadi besar. Ia melihat sesosok orang keluar menghampirinya dan tersenyum. Ia tidak berkata apapun namun hanya memandang Dio dengan lembut, yang kemudian ia berbalik dan kembali kemana cahaya tersebut awalnya muncul. Sosok itu kembali melihat kepada Dio dan tersenyum untuk terakhir kalinya, menurut Dio senyum dari sosok itu memberikannya ketenangan. Dan kemudian menghilang.

Keesokan harinya Dio bangun, dan merasakan adanya ketenangan dalam dirinya. Ia melanjutkan hidupnya dengan tanda tanya besar. Beberapa bulan kemudian Dio berkenalan dengan seseorang rekan kerja barunya. Saat rekannya hendak menyelesaikan pekerjaannya, Dio mengundang rekannya ke apartemennya untuk menyelesaikan pekerjaannya bersama. Saat rekannya datang ke apartemen, entah mengapa Dio menceritakan kejadian pada bulan Oktober yang ia alami. Ia menceritakannya tanpa beban, dan benar-benar terbuka. Kemudian rekannya pun meminta izin untuk mendoakan Dio.

Saat didoakan air mata tak berhenti jatuh dari mata Dio, ia merasakan kedamaian yang sesungguhnya. Hingga temannya pulang, ia kembali menghubungi Dio, dan mengajaknya untuk bertemu dengan pembina rohaninya. Dio menyetujuinya dan bertemu dengan pembina rohani itu keesokan harinya. Setelah itu Dio pun masuk ke sebuah komunitas gereja dan memulai perjalanan rohaninya.

Tidak berapa lama, Dio harus pergi ke Bali untuk melakukan pekerjaanya. Saat disana, ia berkenalan dengan rekan kerja barunya yang ternyata adalah seorang Kristen. Bertepatan dengan ibadah Paskah, Dio yang tidak ada pikiran untuk pergi ke gereja pun, karena tidak tahu dimana gereja di sekitar tempat tinggalnya, diajak oleh teman barunya untuk ke gereja. 

Di ibadah paskah itu, sekali lagi Dio mengalami lawatan Tuhan. Saat ia berdoa ia merasakan ada seseorang yang mengelus kepalanya dengan sangat lembut sebanyak dua kali. Ia menanyakan kepada temannya, apakah ia yang mengelus kepala Dio? Temannya hanya memeluk Dio dan berkata "God loves you". Pada bulan Juli Dio memutuskan untuk dibaptis.

Baca juga: Reza Nangin, dari Peminum Hingga Pemakai Narkoba, Lalu Bertobat: "Semua Ini Karena Tuhan"


Setelah dibaptis kehidupannya tidak berlangsung mudah. Pergaulan yang semakin bebas membuat hidupnya semakin bebas juga. Dio terjerumus dalam narkoba, alkohol, perjudian. Namun ia tetap melakukan tugas pelayanannya. Di satu sisi ia sadar dan merasa bersalah, di sisi lain ia tidak dapat melepaskan kehidupan kelamnya. Semakin ia mendekati diri dengan lingkungan yang baik, semakin besar pula godaan yang sayangnya tidak bisa ia hiraukan.

Dio terus hidup di dunia kelam itu sampai pada awal 2019, saat ia berkumpul dengan teman-temannya, tempat mereka menginap digrebek oleh polisi. Beruntungnya di tempat kejadian tidak ada satupun barang bukti. Karena pada hari itu mereka hanya menginap untuk sekedar sharing bercerita. Bagi Dio itu adalah suatu mukjizat, yang mana biasanya setiap mereka berkumpul, mereka akan selalu memakai narkoba bersama, minum alkohol bersama hingga mabuk tak sadrkan diri. Tapi kali ini ia seperti diberikan kesempatan oleh Tuhan.

Beberapa hari kemudian, ia kembali diajak oleh teman-temannya untuk kembali berkumpul untuk melakukan kebiasaan buruk mereka. Sekali, dua kali, tiga kai Dio menolak, hingga akhirnya ia dijauhi oleh semua temannya. Dio merasa down, dan tidak punya teman. Hingga salah seorang teman lama Dio, menghubunginya tiba-tiba. Ia adalah salah seorang teman lama yang dulunya juga seorang pemakai narkoba. Disana Dio menceritakan apa yang ia rasakan, ia diajuhi teman-temannya dan di sisi lain tak dapat meninggalkan narkoba.

"Teman saya bilang, saya pasti bisa, karena dia bisa. Dia cerita dia divonis dokter sakit paru-paru basah, dan ada beberapa komplikasi". Dua hari setelah mereka bertukar kabar, Dio mendapat kabar jika temannya meninggal karena penyakit yang dideritanya. Seakan memberikan tamparan kuat untuk Dio segera meninggalkan kehidupan kelamnya.

Baca juga: Kisah Pemakai Narkoba yang Ditangkap Tuhan


Dio memutuskan untuk kembali ke Jakarta, dan memulai hidup barunya. Ia memutuskan untuk meminta pertolongan pada Tuhan, untuk membantunya meninggalkan masa lalunya. Tidak jarang ada teman-temannya yang kembali mengajaknya untuk 'berkumpul', namun Dio terus menolak dan tidak peduli apa yang dikatakan temannya. Dalam perubahan hidupnya, Dio tidak lupa selalu mengandalkan Tuhan dalam segala situasi, dan ia percaya Tuhan akan menjawab doa pada waktu yang Tuhan anggap tepat.

(Sumber: Youtube | Hidup untuk Bersaksi)

Posting Komentar untuk "Kesaksian Seorang Mantan Muslim Asal Aceh Menerima Yesus Kristus"