Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesaksian Gun Yee Wen: Lahir di Keluarga Non Kristen Bukan Halangan Mengenal Yesus


Gun Yee Wen berasal dari  Brunei, dan lahir dari keluarga non-Kristen. Ia lahir dari keluarga Buddha yang kuat. Ayahnya rutin pergi ke Thailand setiap bulan untuk berdoa di kuil di sana. Sedangkan Wen pergi ke Kuala Lumpur untuk mengikuti pra kuliah pada tahun 2003.

Saat kuliah Wen tinggal di sebuah rumah bersama teman satu kampusnya. Temannya adalah seorang Kristen taat, dan sering mengajak Wen pergi ke gereja. Tetapi Wen selalu menolaknya karena selalu ingin tidur sepanjang hari, dan sudah berulang kali ia katakan pada temannya bahwa keluarganya dan ia tentunya bukanlah orang Kristen.


Suatu hari Wen berbelanja bersama Heny, temannya dari Indonesia. Dia mengatakan bahwa dia perlu cepat pulang karena di gereja ada pembicara tamu dari New Zealand -Ps Mike Connell. Heny mengundang Wen untuk ikut ke gereja, dan sambil lalu Wen mengiakan temannya, entah apa yang terpikirkan Wen saat itu. Ibadah gereja diadakan di auditorium sebuah kampus. Ruangannya kecil dan mereka mengambil tempat duduk di sebelah kanan belakang. Bagi Wen perasaan dan pengalaman selama ibadah begitu unik dan spesial, dan tidak pernah merasakan hal seperti itu sebelumnya.

Pada waktu itu Wen tidak tahu bahwa itu adalah hadirat Tuhan, ia menangis waktu itu tanpa tahu apa sebabnya. Waktu Ps. Mike mendoakan jemaat dan mereka rebah dalam roh, “Saya bertanya-tanya, ‘Apa ini beneran?’”. Para pengerja yang ramah-ramah membuatnya ingin untuk terus datang ke gereja. Wen terus datang ke gereja dan mulai dekat dengan beberapa pengerja. Mereka Pastor Kevin, Shirley Boon dan Lee Choo,  yang merupakan 3 staff gereja yang selalu mengajak Wen untuk berkumpul dengan mereka.

Karena hal itu, Wen selalu bantu-bantu di gereja setelah kuliah setiap hari. Waktu orang tua Wen tahu bahwa ia pergi ke gereja, ayahnya sangat marah sekali.  Berulang kali dia memarahi Wen dan mengancam memulangkan Wen ke Brunei. Secara sengaja orang tuanya selalu menelpon di hari Minggu dan menanyakan keberadaanya.

“Saya ingat pernah menerima telpon mereka saat sedang ibadah. Saya cepat-cepat keluar dan mengatakan bahwa saya lagi nongkrong sama teman-teman. Akhirnya saya sampaikan kepada kakak saya alasan mengapa saya suka pergi ke gereja. Saya katakan bahwa saya bukan pergi atau berteman dengan anak-anak nakal. Saya harap dia bisa membujuk orang tua saya. Puji Tuhan mujizat mulai terjadi dalam hidup saya sejak saat itu. Ayah dan Ibu saya yang semula begitu menentang saya untuk pergi ke gereja, mulai menerima fakta bahwa saya ingin ke gereja.”

Sewaktu Wen akan lulus kuliah, ia mendapat dua tawaran kerja. Satu dari perusahaan tempat ia magang dan yang lain dari Pastor Kevin untuk menjadi staff sepenuh waktu di gereja. Wen sangat mau mengambil pekerjaan dari Pastor Kevin walaupun ia tahu orang tuanya tidak menyukai hal itu. Wen pulang ke Brunei setelah kelulusan untuk mengunjungi keluarganya dan menunggu panggilan wawancara.


“Saya mulai minta petunjuk Tuhan, saya doa ‘Tuhan kalau Engkau ingin aku bekerja di gereja, tunjukan mujizat dan biarkan aku mendapat perkenan dari orang tuaku!’” Dua hari sebelum meninggalkan Brunei, Wen bertanya kepada Ibu saya apakah ia diijinkan bekerja di gereja dan bagaimana jika saudara-saudara tahu. “Terserah kamu! Kalau kamu senang bekerja di sana, ya terserah saja, kamu kerja saja dulu. Masalah ayah bisa nanti”, jawab ibunya.

Jadi untuk beberapa waktu ayah Wen tidak tahu jika ia bekerja di gereja. Tetapi kemudian beliau akhirnya tahu juga dan tidak mempermasalahkannya! Puji Tuhan! Wen sudah bekerja sepenuh waktu di CHCKL sejak 2006 dan Tuhan begitu baik bagi keluargnya! Ia bekerja di bidang apa pun yang membutuhkan tenaga sukarela: choir, operator OHP, photography dan design. Waktu mereka pindah ke gedung  gereja baru, Ps Kevin menunjuk Wen untuk memimpin chorusboard ministry,  juga photography, dan video. Gereja bertumbuh dan semua bagian tsb berkembang menjadi Media Department,  di mana ia adalah kepalanya. Tetap ada naik turun dalam kehidupan Wen, tetapi Tuhan menolongnya melewati semua itu! “Tuhan bukan hanya memberkati pekerjaan saya, tetapi juga secara keuangan, sebuah mobil, property dan gereja yang luar biasa yang saya sebut sebagai rumah saya! Saya percaya masih banyak hal ajaib dan terobosan yang akan terjadi!”

(Sumber: kesaksian.org)

Posting Komentar untuk "Kesaksian Gun Yee Wen: Lahir di Keluarga Non Kristen Bukan Halangan Mengenal Yesus"