Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

"Saya Kecewa Pada Tuhan, Kenapa Harus Down Syndrome?"

kesaksian kristen

Pernah merasa kecewa dengan apa yang Tuhan berikan? Rainny adalah salah seorang Ibu yang merasakannya. Ia harus menerima kenyataan jika putranya lahir dengan keterbelakangan fisik dan mental, atau biasa dikenal dengan down syndrome. Menurutnya ini adalah beban berat yang akan ia tanggung seumur hidupnya.

Rainny tidak berhenti bertanya kepada Tuhan. Kenapa harus dia yang mengalami ini? Ia selalu bangun setiap malam, merasa kesal sepanjang hari, kecewa kepada Tuhan. Bukan hanya down syndrome, anaknya pun mengalami hypotonus, dimana otot-ototnya tidak kuat seperti kondisi normal. Bukan hanya akan sulit berdiri, bahkan untuk mengunyahpun sulit. Saat masih bayi, anaknya bahkan tidak bisa menyedot susu. Sangat lelah mengurus seseorang dengan kelemahannya yang kompleks itu, pikir Rainny.


Ada di satu titik saat Rainny menyadari, jika anaknya pun memiliki potensi meskipun memiliki keterbatasan. 12 tahun sudah sejak anaknya lahir, Rainny berusaha untuk mengoptimalkan dan mencari bakat dari anaknya. Dalam perjalanannya itu ia mengetahui jika anaknya memiliki minat dan kemampuan yang baik di bidang seni dan musik. Sangat luar biasa, sesuatu yang secara logika sebenarnya akan sulit dilakukan, dibuktikan disini. Rainny memasukkan anaknya ke sanggar seni yang memang dikhususkan untuk mereka yang memiliki kekurangan, untuk mengasah bakatnya.

Aurel (anak Rainny) memiliki perkembngan yang besar dibidangnya, secara tidak langsung ia membuktikan kepada orangtuanya sendiri jika ia mampu membanggakan di bidang lain. Berbagai lomba diikuti Aurel, mulai dari perkusi, mewarnai, dan membawanya meraih berbagai prestasi. Tidak hanya berhenti disana, ia pun pernah menggelar pameran lukis sendiri, mengikuti berbagai event cahrity dan music show. Sangat tak terbayangkan.

Tidak berhenti di perkusi dan menggambar, Aurel mengasah bakatnya dalam bermain Piano. Awalnya ia hanya ingin mengikuti adiknya yang les piano. Rainny yang awalnya menuruti untuk sekedar memberikan kesenangan kepada Aurel pun dibuat kaget karena perkembangan Aurel sangat terlihat walau baru belajar.

Kehadiran seorang anak dalam keluarga adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri. Dari sini kita belajar jika kelemahan fisik bukanlah sebuah kekurangan yang harus terus diratapi, bukan celah kita untuk terus mengeluh dan menyalahkan Tuhan. Tapi justru dalam kelemahanlah kuasa Tuhan dinyatakan untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang berharap kepada-Nya. Kita tidak akan pernah tahu apa sebenarnya yang Tuhan rencanakan, apa yang Tuhan sediakan untuk kita, jika kita terus menerus menyalahkanNya saja.


"Saya hanya ingin, selain untuk keluarga, tetapi juga untuk Aurelnya sendiri. Pasti dia bangga terhadap dirinya sendiri.Itu yang paling penting dan juga saya mau menunjukkan kepada orang-orang bahwa punya anak down syndrome itu bukan kiamat kok," tutur Rainny.

*Gambar hanya ilustrasi

(Sumber: kesaksian.org)

Posting Komentar untuk ""Saya Kecewa Pada Tuhan, Kenapa Harus Down Syndrome?""