Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perempuan Kristen Menceritakan Perlakuan Rasis yang Mereka Hadapi


Menurut sekelompok wanita Kristen minoritas, rasisme yang terjadi di kenyataan melebihi berita dan narasi yang muncul di televisi.

Jenny Yang, orang Amerika keturunan Asia menceritakan pengalamannya ketika ia menghadiri pengarahan Kongres baru-baru ini., terlebih sejak Covid-19 menyebar di seluruh dunia. Ia menjelaskan ketika seorang pria mulai menggunakan pembersih tangan di dekatnya, pada saat itu seorang wanita di belakangnya membuat lelucon, mengatakan, "Dia (pria itu) membutuhkannya, karena dia yang berada di samping orang Asia (Jenny)."


Jenny Yang mengatakan jika rekan-rekannya tentu pernah mengalami kata-kata dan stereotip berbahaya lainnya. Orang Asia-Amerika telah menghadapi peningkatan rasisme karena asal virus corona di Provinsi Wuhan di China.

"Bias dan kecenderungan rasis terungkap karena pandemi. Banyak teman saya yang keturunan Asia-Amerika punya masalah pribadi rasisme karena COVID," kata Yang. "Ini menunjukkan bahwa bahkan pada tingkat pemerintahan tertinggi, rasisme tidak menyembunyikan kepalanya."

Rasisme paling umum yang terjadi adalah kepada saudara kita yang berkulit hitam. Harris mengatakan bahwa 67% perempuan kulit hitam tidak mendapatkan pembelaan di hadapan hukum. Pengecualian yang menyakitkan dan tidak adil ini berdampak pada mereka yang aktif dalam pekerjaan dibidang sosial, karena mereka yang bekerja di bidang sosial diharuskan untuk berhadapan dengan banyak orang. "Sungguh menyakitkan untuk dikucilkan tetapi yang lebih penting ini berdampak dalam melakukan pekerjaan mereka," kata Harris.

Karen Ellis, seorang wanita kulit hitam dan direktur Center for the Study of the Bible and Ethnicity di Atlanta, mengatakan bahwa perpecahan dan stereotip telah menjadi sifat manusia sejak penciptaan. Kejadian 1-3 menjelaskan bahwa Tuhan sangat sedih ketika manusia mempraktikkan perpecahan, katanya.

Sejalan dengan itu, Trillia Newbell, seorang wanita kulit hitam dan kolega Ellis, menekankan bahwa Alkitab menjelaskan bahwa perpecahan itu salah. Namun, katanya, Kitab Suci seringkali dapat dimanipulasi atau dibawa keluar konteks untuk digunakan dalam mendukung rasisme. Ia mengalami hal ini saat berbicara tentang martabat manusia di sebuah program di Jackson, Tennessee.


"Seorang pria diajari bahwa wanita kulit hitam adalah kutukan, mereka tidak manusiawi dan mencoba menggunakan potongan Kitab Suci untuk mendukungnya," kenang Newbell. "Orang-orang yang pernah bertunangan dengan saya membatalkan pertunangan setelah diajari hal serupa. Itulah mengapa kita perlu melihat semua isi Kitab Suci dan tidak hanya memisahkannya. Itulah yang menyebabkan penerapan yang salah."

Salah satu contoh yang diberikan oleh Harris adalah bahwa tujuh negara bagian di Amerika tidak lagi memiliki undang-undang ketentuan rambut untuk tempat kerja, aturan yang seringkali memaksa perempuan kulit hitam untuk mengubah penampilan mereka hanya untuk bekerja.

"Terlalu sering percakapan tentang rasisme ini berujung tanpa harapan," kata Newbell. "Tapi itulah alasan utama saya di sini. Ada harapan. Kita bisa terus bertekun karena setiap wanita punya harapan. Harapan itu memiliki nama dan nama itu adalah Yesus."

(Sumber: Christianpost)

Posting Komentar untuk "Perempuan Kristen Menceritakan Perlakuan Rasis yang Mereka Hadapi "