Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemerintah China meminta Warga dan Gereja Melepaskan Salib


Pertengahan Juli 2020 lalu, pemerintah China dikabarkan memaksa umat Kristen untuk menghancurkan salib dan menghapus gambar Yesus di rumah-rumah mereka. Tidak hanya sampai sana, warga diminta mengganti foto Yesus ataupun semua properti yang berhubungan dengan Kristen dengan foto pemimpin komunis.

Menurut Aninews, pada saat itu pihak berwenang telah menghancurkan simbol-simbol agama dengan paksa di gereja-gereja di beberapa provinsi, termasuk Anhui, Jiangsu, Hebei dan Zhejiang.

Sementara Daily Mail mengutip laporan Bitter Winter menyebut para pejabat di Shanxi menuntut agar gambar berbau agama diturunkan dan diganti dengan potret pemimpin komunis.


Di provinsi Huainan, para pejabat yang menangani urusan agama menerobos paksa dan masuk ke Gereja Kristus Shiwan setempat untuk membongkar salib. Para pejabat telah meminta jemaat gereja tersebut untuk menghapus dan melepas salib dari seminggu sebelumnya. Sebagaimana dilaporkan Radio Free Asia mengutip sumber-sumber lokal. Sebelumnya, China juga telah membuat geram dunia internasional setelah diduga melakukan penindasan terhadap kaum Muslim Uighur di provinsi Xinjiang.

Amerika Serikat lewat Presiden Donald Trump bahkan telah menandatangani rancangan undang-undang pada Rabu (17/6/2020) yang menyerukan sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penindasan tersebut.

Baca juga: Uskup Tiongkok yang Dipenjara Selama 40 Tahun Mungkin Telah Meninggal, Kongres AS Minta Jawaban

(Sumber: Suara)

Posting Komentar untuk "Pemerintah China meminta Warga dan Gereja Melepaskan Salib"