Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Kevin: Terlepas dari Narkoba dalam Satu Malam dengan Bantuan Tuhan


Dunia Kevin runtuh melihat ayahnya ditangkap polisi dan diborgol di depan matanya sendiri. Semenjak itu ia tidak pernah melihat ayahnya lagi tanpa tahu kesalahan yang dilakukan oleh ayahnya. Kejadian itu membuat Kevin sering melampiaskan emosinya kepada barang-barang yang ia temui. Ia mulai memukul, menghancurkan barang, bahkan merusak mobil dan apapun. Dalam waktu tak terlalu lama, Kevin menemukan cara lain untuk melampiaskan marahnya tanpa merugikan orang lain atas rusaknya barang dari pelampiasannya. Ia mulai melukai tubuhnya sendiri.

Ia berharap dengan menyakiti dirinya secara terang-terangan akan ada orang-orang yang bersimpati dengan kondisinya. Dengan demikian ia akan merasa diperhatikan dan perhatian tersebut menggantikan figur seorang ayah yang seharusya masih memberikan perhatian kepadanya.Tidak berhenti sampai sana, Kevin mulai mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan. Setidaknya dengan hilang kesadaran karena obat-obatan dan alkohol ia melupakan sejenak masalah hidupnya.


Awalnya Kevin hanya menggunakan satu jenis obat-obatan, tapi karena komunitasnya memiliki kebiasaan yang sama, semakin mudah pula menemukan obat-obatan jenis lain. Semakin hari semakin kecanduan, dan berdampak pada keuangannya. Mulailah ia melakukan tindak kriminal, mencuri, menipu, berbagai macam cara dilakukan untuk mendapatkan uang demi membeli obat-obatan tersebut.

Emosi tidak stabil, kondisi ekonomi yang sangat tidak mendukung untuk memenuhi hasratnya, muncullah 'ide gila'. Ia mulai kembali kepada kebiasaannya untuk menyakiti diri sendiri, tetapi dalam tingkatan yang lebih lagi. Ia memotong jari telunjuk tangan kirinya, karena ia tahu dokter akan memberikan obat penahan rasa sakit yang ia butuhkan. Dan ia berhasil. Dari sana ia mulai menyakiti dirinya lebih lagi untuk mendapatkan obat dari dokter. Tendon kakinya pun menjadi sasaran 'kegilaannya'. "Secara fisik saya kecanduan obat dokter. Jika tidak meminumnya, saya akan merasa sakit, pusing, mual, berkeringat, dan ngilu di seluruh tubuh saya. Karena semakin banyak saya memakainya, semakin sedikit rasa itu."

Pada akhirnya Kevin bertemu dengan seseorang yang mau menerima dirinya. Ia pun memilih untuk meninggalkan masa lalunya dan menjadi pribadi yang lebih baik untuk menikahi wanita itu. Tetapi tidak berlangsung lama, ia kembali kepada kebiasaan lamanya dan ditangkap basah oleh istrinya. Awalnya ia kembali kepada kebiasaan lamanya secara diam-diam. Tapi bagaimana caranya ia terus menyembunyikan bekas-bekas luka yang sengaja ia buat? Sampai pada keadaan di mana Kevin mulai terpuruk, tidak bisa mengkonsumsi obat-obatan lagi. Ia mulai berhalusinasi, mendengar suara-suara dari dalam rumah, bayangan menyeramkan, hidupnya semakin gelap. Ia pun semakin gelap mata dan tidak segan menodongkan pisau kepada istrinya. Istrinya yang sudah ketakutan memilih untuk kabur dari rumah dan tidak kembali.

"Saya merasa kehilangan dan hancur. Saya kembali merasakan kesepian di hidup saya. Saya tidak tahu harus pergi kemana dan mengadu kepada siapa. Benar-benar merasakan kehilangan segalanya dalam hidup". Kevin mengisi harinya tanpa makan, tanpa aktivitas, yang ia lakukan hanyalah mabuk dan 'ngobat'. Satu-satunya kegiatan bermanfaat yang ia lakukan adalah mencari istrinya di tengah kehancuran hidupnya. Ia masih berusaha menghubungi istrinya. Sampai kemudian telponnya diangkat, dan kemudian istrinya mengajak Kevin untuk berdoa setiap malam. Menurut istrinya, ia ingin memastikan Kevin menjadi pribadi yang lebih baik sebelum memutuskan kembali bersama.

Baca juga: Kesaksian Judith Halim, Dari Petugas Kebersihan, Sekuriti Hingga Menjadi Hamba Tuhan


Suatu malam setelah menutup telpon, Kevin merasakan ketakutan yang luar biasa, ia gelisah. Ia merasakan ada tangan yang mencengkram kakinya. Ia panik dan sangat ketakutan, dan memutuskan untuk kembali menelpon istrinya. Suasana malam itu sangat mencengkram, istrinya terus menerus menenangkannya dan menyuruhnya untuk berdoa meminta ampun pada Tuhan dan meminta ketenangan dari Tuhan. Saat itu semua kata permintaan maaf dan penyerahan keluar dari mulut Kevin. Lambat laun ia mulai tenang dan tanpa sadar tertidur.

Selama 31 tahun ia hidup, itu malam pertama Kevin tidur dengan tenang dan merasa damai. Esoknya 9 Maret 2003, setelah 25 tahun gangguan mental, penyakit, hidup kacau, dan terlebih lagi kecanduan yang menurut orang-orang sulit diubah, hilang dalam semalam diangkat oleh Tuhan. Yang ia rasakan pagi itu hanya rasa lapar, seperti sudah lama tidak makan. Dan lama kelamaan rasa lapar itu digantikan dengan lapar ingin tahu lebih lagi tentang Tuhan tempat ia berserah malam itu.

Hidup Kevin kembali, istrinya kembali pulang ke rumah, mereka mulai hidup baru dan memberikan hidupnya untuk melayani Tuhan. 'Rendahkan diri di hadapan Tuhan, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dalam nama Tuhan, biarkan Tuhan ikut campur dalam setiap hal dihidupmu.'

Baca juga: Kesaksian Seorang Gadis yang Bermimpi Tentang Seekor Burung Merpati dan Alami Kesembuhan oleh Roh Kudus

(Sumber: Kesaksian.org)

Posting Komentar untuk "Kisah Kevin: Terlepas dari Narkoba dalam Satu Malam dengan Bantuan Tuhan"