Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesaksian Mantan Muslim Daud Ali yang Dipenjara Karena Iman: 'Saya Siap Dipakai Tuhan'

Kesaksian Mantan Muslim Daud Ali yang Dipenjara Karena Iman

Daud Ali adalah seorang mantan Muslim yang baru keluar dari penjara akibat tuduhan 'penistaan agama' oleh ormas Islam. Ia berasal dari keluarga Muslim di Minangkabau. Sebelum menerima Tuhan di dalam hidupnya ia pernah menderita penyakit jiwa. Penyakit jiwa yang diderita diturunkan dari sang Ibu dan dianggap sebagai suatu kutukan oleh orang di sekitarnya. Penyakit tersebut dikatakan akan terus membayangi hidupnya hingga tujuh turunan. Selama menderita penyakit jiwa, ia merasa bahwa hidupnya tidak berharga dan tidak berarti. Berulang kali ia memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya dan bahkan ingin membunuh orang.

Penyakit jiwa yang dideritanya telah berulang kali dicoba untuk disembuhkan. Ia mencoba mengobati penyakit jiwa tersebut dengan bantuan medis maupun bantuan paranormal. Selama dibantu oleh paranormal (kyai muslim) dia merasa tidak terbantu, ia justru semakin mempertanyakan kebenaran terkait agama yang dipeluknya. Dia merasa pengobatan yang diterimanya bertentangan dengan agama yang dipeluknya saat itu. Hal ini kemudian menimbulkan pro dan kontra terkait agama yang dipeluknya. Saat mencoba berobat secara medis, tidak ditemukan kesalahan pada saraf maupun hal yang lain pada tubuh Daud Ali.


Di tengah usaha untuk melakukan pengobatan, ia kemudian bertemu dengan seorang dokter yang memberikannya sebuah undangan seminar "Membangun Manusia Seutuhnya."

Pada seminar tersebut ia kemudian bernazar agar boleh merasakan rahmat Tuhan dalam hidupnya. Tuhan kemudian menjawab doanya. Melalui Alkitab ia kemudian menemukan kedamaian dan kepastian iman. Ia kemudian menyadari dan merasa bahwa Tuhan sejati ialah Tuhan Yesus dan kebenaran satu-satunya adalah Alkitab. Dia mengatakan bahwa ia merasa dikuatkan lewat ayat Alkitab pada 1 Yohanes 5:20.

Semenjak mengenal Tuhan, ia merasa disembuhkan dari penyakit jiwa yang dideritanya. Ia tidak memiliki keinginan untuk bunuh diri dan membunuh lagi, ia justru ingin selalu mengasihi orang-orang di sekitarnya bahkan orang yang menyakitinya sekalipun.

Dibenci oleh Keluarga

Daud Ali merupakan orang pertama dan satu-satunya orang dari keluarganya yang menjadi pemeluk agama Kristen. Semenjak memeluk Agama Kristen, ia dijauhi oleh keluarga hingga tidak diperbolehkan untuk pulang ke kampung halamannya.

Saudaranya pernah berkata akan membunuhnya apabila ia menginjakkan kaki di tanah kelahiranya kembali. Namun, karena masih merasa diterima oleh Ibunya, ia pun memutuskan untuk pulang kampung. Pada saat berada di kampung halamannya, ia merasakan pembelaan Tuhan yang luar biasa. Ia tidak mendapatkan aniaya sedikitpun justru dibela oleh orang yang tidak pernah ia sangka akan membelanya.

Baca juga: Cut Fitri Akui Masuk Kristen Tanpa Paksaan: 'Dibunuh Pun Saya Tetap Setia Kepada Yesus'


Berulang kali keluarga mencoba untuk mengembalikan keyakinanya agar memeluk agama Islam kembali, namun ia tetap teguh akan imannya kepada Tuhan Yesus.

Dipenjarakan oleh ormas

Daud Ali pernah di penjara dengan tuduhan penistaan agama. Hal ini bermula ketika ia dimasukkan di sebuah group media sosial oleh temannya. Selama berada di group tersebut, ia selalu di panggil kafir. Hal ini kemudian menimbulkan rasa tidak senang di hatinya sehingga terjadilah konflik yang berujung ia dilaporkan ke polisi.

Saat akan dipenjarakan, rumah Daud Ali sudah dikepung oleh ormas Islam, namun pertolongan Tuhan nyata sehingga ia tetap aman bersama keluarga. Ia kemudian harus mendekam di penjara selama 1,5 tahun. Selama di penjara ia juga pernah menerima kebencian dari napi lain atas kasus yang dialaminya. Namun ia tetap bersyukur, menurutnya pengalaman di penjara membuatnya lebih paham tentang kehidupan dan dapat membaca Alkitab hingga selesai.

"Karena masuk penjara saya bisa menyelesaikan membaca Alkitab secara keseluruhan, hal yang sangat sulit untuk saya lakukan apabila berada di luar penjara" demikianlah penuturan Daud Ali saat ditanyai terkait kehidupannya selama di dalam penjara.

Melihat dari jalan hidupnya, Daud Ali berpesan agar kita senantiasa kuat dalam mempertahankan iman kita di dalam Tuhan Yesus. Cara yang paling kuat untuk mempertahankan iman ialah dengan melihat betapa baik dan luar biasanya Tuhan bekerja dalam hidup kita.

Baca juga: 'Saya Memilih Kristus', Kisah Ibu Sarah Ayu Istri Pendeta Saifuddin Ibrahim


Pada awalnya ia juga masih bertanya-tanya apakah Tuhan benar-benar ada atau tidak. Hal ini dikarenakan banyaknya kejahatan yang terjadi di sekitarnya. Namun seiring ia menyadari betapa besarnya kasih Tuhan dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya, ia semakin percaya akan kehadiran Tuhan.

Siap dipakai Tuhan

Setelah keluar penjara ia memiliki kerinduan yang besar agar orang-orang di sekitarnya juga mengalami hal  yang sama dengan yang ia alami. Ia ingin setiap orang merasakan kasih karunia Tuhan di dalam hidup mereka.

Dia juga siap untuk dipakai oleh Tuhan, sesuai apa yang Tuhan inginkan atas hidupnya. Baginya Tuhan adalah majikannya.

"Terserah Tuhan mau memakai saya, saya siap. Inilah saya Tuhan pakailah saya. Saya dulu hamba dosa namun sekarang saya adalah hambaTuhan. Terserah Tuhan sebagai majikan saya mau menjadikan saya menjadi apa, saya siap sekalipun dijadikan menjadi penginjil" demikianlah yang dikatanya saat ditanya terkait kerinduanya untuk melayani Tuhan.

Ia kemudian berpesan bagi saudara kristen untuk mengimani bahwa segala perkara dapat kita tanggung di dalam Yesus yang memberi kekuatan bagi kita. Ia berpesan bahwa Tuhan senantiasa memberi jalan bagi kita untuk mengenal Dia. Tuhan akan selalu memberi jalan selama kita punya kerinduan untuk mengenal Dia lebih dalam.

Baca juga: Kesaksian Adjie Notonegoro Masuk Kristen Setelah Umrah

(Sumber : YouTube)

1 komentar untuk "Kesaksian Mantan Muslim Daud Ali yang Dipenjara Karena Iman: 'Saya Siap Dipakai Tuhan'"