Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bertugas di IGD, Cara Perawat ini Menikmati Berkat


Pada pertengahan Maret 2020, pemerintah mulai memberikan himbauan untuk memberlakukan work from home atau bekerja dari rumah. Still adalah seorang mahasiswa keperawatan, saat banyak temannya memilih untuk pulang kampung ia dan beberapa temannya mengambil langkah yang tak biasa. Mereka memutuskan untuk tetap tinggal di asrama yang disediakan oleh pihak kampus untuk mahasiswa, dan menyiapkan diri jika sewaktu-waktu tenaga mereka dibutuhkan untuk menjadi relawan.

Mungkin ini keputusan yang terdengar aneh, tetapi Still sangat yakin akan pilihannya. Ia mengaku sudah memikirkan dan mendoakan keputusan yang ia ambil. Bahkan ia merasa sudah mendapatkan panggilan sejak Desember 2019, saat virus corona masih berepisentrum di Tiongkok. Pihak keluarga Still selalu memintanya untuk pulang, tetapi selalu ditolaknya. "Ya awalnya takut menularkan ke keluarga, walau pulang dengan kondisi sehat, kan kita gak pernah tahu saat perjalanan pulang bawa virus apa saja. Dan saya merasa dapat panggilan di sini."


Sejak Desember virus ini terdengar, Still tidak berhenti mendoakannya hingga bulan Februari. Ini disertai dengan praktik klinik yang sedang ia jalani, yang mana klinik tempatnya melakukan magang menjadi tempat rujukan untuk pasien Covid-19. Walaupun demikian, tidak sering Still merasa takut. Baginya virus ini sangat mengerikan, bayangkan saja sesuatu yang tak kasat mata dapat merenggut ribuan nyawa dalam waktu singkat. Bahkan ia sempat berfikir jika Tuhan memanggilnya disini karena Tuhan menaruh rencana kematiannya di sini.

Baca juga: 5 Tokoh Kristen Indonesia yang Berkontribusi Aktif Memajukan Bangsa

"Aku ingat firman Tuhan di Yesaya 40:8 dan 1 Petrus 1:24-25 yang mengatakan betapa fananya manusia di hadapan Allah Sang Pencipta. Kita seperti rumput, ada hanya sebentar, lalu layu. Namun, meski hidup kita fana, di sinilah Tuhan berkarya. Melalui hidup kita, Tuhan ingin agar orang lain pun beroleh sentuhan kasih-Nya."

Dengan seijin Tuhan, Still mendapatkan kesempatan untuk membantu di bagian screening di Instalasi Gawat Darurat dan di bangsal. Pekerjaannya adalah membantu setiap pengunjung mengisi formulir pernyataan kesehatan yang disediakan. Namun apabila ada seorang yang datang dengan gejala serupa dengan Covid-19, seperti riwayat kontak, maka Still akan menunjukkan tempat untuk mengecek kesehattan di klinik umum dahulu.

Meski di awal Still sempat ragu dan takut, sekarang ia sadar jika ia bersukacita karena tahu apa yang ia kerjakan adalah termasuk sebuah pelayanan untukNya melalui menolong sesama. Hikmat Tuhan membuat Still melihat adanya pandemik ini dengan sudut pandang berbeda. Still juga mengambil Martin Luther sebagai contoh yang ia teladani, karena menurut Martin Luther orang Kristen terpanggil untuk mendemonstrasikan belas kasih Tuhan. Dan masih banyak lagi tokoh yang mendedikasikan diriya sebagai relawan, dan melayani dalam kondisi yang tidak terpikirkan oleh dunia. Alkitab mencatat selama pelayanan-Nya di dunia, Kristus tak hanya mengajar, Dia juga melayani dengan menyembuhkan banyak orang sakit, juga membasuh kaki murid-murid-Nya.

Baca juga: Kesaksian Pramugari Laura Lazarus, Diselamatkan Yesus Dari Kecelakaan Pesawat: "Tuhan Mampu Melakukan Hal Besar"

(Sumber: warungsatekamu.org)

Posting Komentar untuk "Bertugas di IGD, Cara Perawat ini Menikmati Berkat"