Israel Tunda Rencana Aneksasi Tepi Barat

Meskipun telah menunjuk 1 Juli sebagai tanggal target awalnya untuk memulai aneksasi Tepi Barat (West Bank), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengindikasikan pada hari Selasa bahwa langkah itu akan ditunda.

Menurut Associated Press, pada hari Selasa, setelah berbicara dengan utusan Gedung Putih Avi Berkowitz dan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman, Netanyahu mencatat bahwa diskusi dengan Amerika Serikat tentang rencana aneksasi kontroversial akan berlanjut di hari-hari mendatang.


"Saya berbicara tentang masalah kedaulatan, yang sedang kami kerjakan beberapa hari ini dan kami akan terus bekerja dalam beberapa hari mendatang," kata Netanyahu.

Aneksasi, yang merupakan bagian dari rencana perdamaian Timur Tengah Presiden Donald Trump, atau rencana "Damai untuk Kesejahteraan", telah mendapat kecaman luas di panggung internasional. Mereka yang mengkritik rencana itu di antaranya adalah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa dan beberapa negara Arab. Banyak dari entitas yang sama ini percaya bahwa aneksasi Israel atas West Bank - daerah yang sangat disengketakan antara Palestina dan Israel - akan melanggar hukum internasional dan menghambat kemampuan Palestina untuk menjadi negara merdeka yang layak.

Seperti yang dilaporkan Christian Headlines sebelumnya, rencana Trump menyerukan negara Palestina yang merdeka dan menyatakan Israel berdaulat atas pemukiman West Bank. Juga di bawah rencana, Yerusalem akan tetap menjadi ibukota Israel.

Setelah rencana itu terungkap pada Januari, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebutnya sebuah "konspirasi."

Baca juga: Untuk Cegah Penularan COVID-19, Benjamin Netanyahu Usulkan Setiap Warga Israel Dipasang Sensor


"Saya katakan kepada Trump dan Netanyahu: Yerusalem tidak untuk dijual, semua hak kami tidak untuk dijual dan tidak untuk tawar-menawar. Dan kesepakatan Anda, konspirasi, tidak akan berlalu," kata Abbas dalam sebuah wawancara TV.

Meskipun ditentang oleh masyarakat Palestina, Associated Press melaporkan bahwa Netanyahu - yang merupakan sekutu dekat Presiden Trump - telah "bersemangat" untuk menggambar kembali peta sebelum pemilihan presiden AS pada November.

Baca juga: Israel Bangun Permukiman Baru di Golan, Dinamai Presiden Trump Sebagai Tanda Terimakasih

(Sumber: Christianheadlines)