Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gereja di Yaman Sedang Bertumbuh: "Tuhan Melindungi Kami"


Ada sangat sedikit orang Kristen di Yaman – mungkin hanya beberapa ribu. Yaman adalah tempat yang berbahaya. Meninggalkan Islam, agama utama di Yaman, pindah ke Kristen dapat memiliki konsekuensi serius dalam budaya Muslim secara terbuka. Dan kemudian, saat ini ada perang saudara, membuat kehidupan menjadi sangat sulit.

Mohammad*, seorang percaya rahasia di Yaman, menjadi seorang Kristen ketika ia membeli sebuah Alkitab di toko barang bekas. Karena penasaran dengan isinya, dia membacanya, dan menyerahkan hidupnya kepada Kristus.

"Ketika saya mulai percaya, saya pikir saya adalah satu-satunya Kristiani di Yaman," katanya.  Di banyak negara seperti Yaman, di mana orang-orang percaya harus merahasiakan iman mereka, orang-orang Kristen baru dapat merasakan sangat terisolasi dalam iman mereka. Mereka sulit menemukan komunitas.


"Untuk waktu yang lama, saya tidak mengenal orang Kristen Yaman lainnya.  Sekarang saya tahu banyak, dan ada banyak lagi yang seperti kami."

Yaman berada di nomor 8 dalam Daftar World Watch List Open Doors. Semua orang Yaman dianggap Muslim dan dilarang meninggalkan Islam, jadi para Muslim yang memutuskan untuk mengikuti Yesus harus mengambil risiko dihukum mati. Tidak ada kegiatan gereja secara terbuka atau ibadah pribadi.

Kelompok-kelompok rumah rahasia

Namun, mengetahui bahwa mereka mempertaruhkan hidup mereka, Mohammad dan Alima*, istrinya, memulai bukan hanya satu, tetapi empat kelompok rumah rahasia di rumah mereka: dua untuk wanita, dua untuk pria.  Pertemuan-pertemuan tersebut, yang berlangsung sekitar tiga atau empat jam, biasanya terdiri dari doa, membaca Alkitab dan menyanyikan lagu bersama menggunakan ibadah yang ditemukan di YouTube. Bahaya dari pertemuan bersama untuk orang Kristen sangatlah nyata.

Mohammad berkata, "Ada banyak suara datang dari jalanan tempat kami tinggal, dan itu membantu menyamarkan nyanyian kami. Para tetangga kami tidak mengenali nyanyian kami sebagai lagu-lagu Kristen."

Meskipun pertemuan dalam kelompok biasanya memungkinkan (meskipun Covid-19 jelas telah membatasi ini), masih ada rasa isolasi yang kuat di gereja Yaman: kelompok-kelompok rumah tidak memiliki kontak satu sama lain.

Baca juga: Pengagum Osama Bin Laden ini Jatuh Cinta kepada Yesus Setelah Bandingkan Agamanya Dengan Kristen


"Kami tetap terpisah, dan masing-masing kelompok tidak mengetahui keberadaan kelompok lain.  Sehingga tidak ada pengkhianatan terhadap orang lain jika suatu kelompok ditemukan," Mohammad menjelaskan. "Keamanan sangat penting bagi kami semua. Hal itu selalu menjadi perhatian utama."

Perang dan krisis Covid-19 berarti Yaman berada di ambang kehancuran dan banyak yang bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup – bantuan yang tidak selalu didistribusikan secara adil, mereka yang tidak dianggap sebagai Muslim yang saleh dapat kehilangan kesempatan.

Namun, terlepas dari bahaya, Mohammad dan Alima telah mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang apa artinya percaya pada Tuhan. "Kami tahu bagaimana Tuhan melindungi kami. Dia terus melakukannya. Misalnya, dalam masa perang ini, berkali-kali kami hanya bisa membeli makanan dalam jumlah kecil, tetapi kami selalu berhasil menemukan cukup makanan untuk keluarga kami."

Gereja sedang bertumbuh

Pasangan itu harus melarikan diri dari Yaman dengan anak-anak mereka karena keyakinan mereka.  Meskipun mereka sekarang jauh, mereka tetap terhubung erat dengan gereja di tanah air mereka.  Mohammad berkata, "Di saat perang usai, saya berharap kami dapat kembali ke Yaman. Saya berharap bahwa suatu hari nanti saya akan melihat gereja bertumbuh, membuahkan banyak hasil."

"Kami berharap bahwa Firman Tuhan akan menyebar di Yaman dan bahwa Yaman akan dimenangkan oleh Kristus. Itu adalah doa harian kami. Gereja di Yaman jelas bertumbuh. Itulah apa yang Anda dengar di mana-mana… Kami sering mendengar seluruh keluarga datang kepada Kristus."

Baca juga: Gereja Bersejarah Irak yang Dihancurkan ISIS Mulai Dibangun Kembali


Open Doors mendukung tubuh Kristus di Semenanjung Arab melalui doa dan mendistribusikan Alkitab dan literatur Kristen lainnya, serta melatih para umat beriman dan pendeta.

Mohon doakan ...

  • Agar coronavirus tidak akan menyebar di Yaman, dan bahwa bantuan kemanusiaan akan melewati perbatasan dan didistribusikan secara adil dan tanpa diskriminasi.
  • Agar gereja di Yaman akan terus bertumbuh dalam iman dan keberanian, dan bahwa Allah akan memberikan kesempatan bagi orang-orang beriman untuk menjadi garam dan terang.
  • Agar perdamaian dan penyembuhan Tuhan dicurahkan di atas bangsa.


*nama diubah demi keamanan

Baca juga: 'Aku Tak Bisa Hidup Tanpa Yesus': Pendeta Iran Ini Mengatakan Ada Kuasa Tuhan di Penjara

(Sumber: Open Doors)

2 komentar untuk "Gereja di Yaman Sedang Bertumbuh: "Tuhan Melindungi Kami""

  1. Dalam nama Tuhan Yesus ...
    Gereja diYaman trusss berkembang ..dan Yaman ...dimenangkan untuk
    Kemuliiaan Tuhan Yesus ..Amin ..rm

    BalasHapus
  2. Tuhan Jesus slalu mnyertai umatnya yg percaya kepadaNya..!!
    Haleluia ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

    BalasHapus