Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

44 Persen Mengatakan Virus Corona Adalah 'Wake-Up Call' dari Tuhan, Tanda Penghakiman-Nya


Sebanyak 44 persen responden di Amerika Serikat percaya bahwa pandemi coronavirus adalah wake-up call (panggilan kesadaran) dari Tuhan atau tanda "penghakiman yang akan datang," menurut sebuah jajak pendapat baru.

Survei tersebut menanyakan kepada para responden untuk serangkaian pertanyaan tentang pandemi dan iman, termasuk: "Apakah Anda melihat pandemi virus corona global dan krisis ekonomi tanda penghakiman yang akan datang" atau "seruan untuk kita kembali kepada iman kita di dalam Tuhan?"


Sebanyak 44 persen responden kemungkinan memilih satu dari dua tersebut atau memilih keduanya. Dua puluh dua persen mengatakan "keduanya," 17 persen mengatakan itu adalah panggilan kesadaran, dan 5 persen mengatakan itu adalah tanda penghakiman yang akan datang. Jajak pendapat itu dilakukan di antara 1.000 pemilih antara tanggal 23-26 Maret oleh McLaughlin & Associates for The Joshua Fund, sebuah pelayanan Kristen yang mendukung Israel. McLaughlin & Associates juga melakukan jajak pendapat politik.

Sementara itu, 29 persen responden  setuju bahwa "pandemi coronavirus dan krisis ekonomi global adalah bukti bahwa kita sedang hidup dalam apa yang disebut Alkitab 'hari-hari terakhir.'" Lima puluh enamnya tidak setuju.

Baca juga: Trump, Pence Bergabung dengan 700 Pendeta Doakan Negara Melawan Virus Corona

Joel C. Rosenberg, pendiri dan presiden The Joshua Fund, menyebut hasilnya "menakjubkan."

"Survei ini menyediakan sebuah jendela yang menarik ke dalam bagaimana orang-orang Amerika melihat pandemi COVID-19 dan bagaimana hal itu secara dramatis meningkatkan minat mereka pada masalah spiritual," katanya.

Survei itu bertanya kepada orang-orang non-Kristen apakah pandemi global telah membuat mereka "lebih tertarik pada Tuhan dan hal-hal rohani." Meskipun 63 persen mengatakan tidak, yang lainnya mengatakan ya.

Sebagai contoh:


- 7 persen orang non-Kristen mengatakan bahwa mereka "sudah mulai membaca Alkitab, meskipun saya biasanya tidak."
- 8 persen orang non-Kristen mengatakan mereka "memiliki lebih banyak percakapan rohani dengan keluarga dan teman-teman."
- 5 persen orang non-Kristen mengatakan bahwa mereka telah mencari secara online untuk mempelajari lebih lanjut tentang nubuatan Alkitab.
- 2 persen dari non-Kristen mengatakan bahwa mereka "telah mulai mendengarkan pengajaran Alkitab dan / atau khotbah Kristen secara online, walaupun saya biasanya tidak."

Banyak orang Kristen juga telah melihat minat mereka dalam masalah peningkatan iman.

Sebagai contoh:

- 14 persen orang Kristen mengatakan bahwa mereka "membaca Alkitab lebih dari sebelumnya."
- 16 persen orang Kristen mengatakan bahwa mereka sedang "mendengarkan / menonton pengajaran Alkitab dan khotbah Kristen secara online karena saya tidak dapat pergi ke gereja."
- 10 persen mengatakan bahwa mereka sedang "mencari secara online untuk mempelajari lebih lanjut tentang nubuatan Alkitab dan rencana Tuhan untuk masa depan umat manusia."

Baca juga: Trump: 'Dengan Rahmat Tuhan' Amerika 'Akan Menang' Perang Melawan Virus Corona


"Ini bukan waktu yang biasa," kata Rosenberg. "Para warga Amerika yang hampir terkunci penuh merasa cemas, dan demikian bisa dimengerti. Namun jutaan orang berpaling kepada Tuhan, Alkitab dan khotbah Kristen untuk jawaban, beberapa dari mereka untuk pertama kalinya. Hal itu mungkin merupakan sisi positif yang paling penting dalam krisis ini sejauh ini."

Baca juga: Apakah Coronavirus Tanda Akhir Zaman? Pastor David Jeremiah Menjawab

(Sumber: Christianheadlines)

Posting Komentar untuk "44 Persen Mengatakan Virus Corona Adalah 'Wake-Up Call' dari Tuhan, Tanda Penghakiman-Nya"