4 Pekerja Bantuan Kristen yang Diculik di Irak Dibebaskan Setelah 2 Bulan
Empat pekerja bantuan Kristen yang diculik di Irak pada bulan Januari telah dibebaskan, menurut kantor Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Mereka yang dibebaskan adalah warga negara Prancis Antoine Brochon, Julien Dittmar, Alexandre Goodarzy dan warga negara Irak, Tariq Madoka.
Semuanya melayani dengan organisasi Katolik nonpemerintah yang berpusat di Prancis, SOS Chretiens d'Orient (Kristen di Timur Tengah). Badan amal itu bertugas di Irak sejak tahun 2014 untuk membantu komunitas Kristen membangun kembali desa mereka setelah organisasi teror ISIS menggusur ribuan orang dari rumah mereka.
Sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor Macron pada hari Jumat hanya mengkonfirmasi bahwa para tawanan telah dibebaskan tetapi menawarkan sangat sedikit perincian tentang kondisi pembebasan mereka kecuali untuk mengatakan bahwa Élysée Palace melakukan "segala upaya untuk mencapai hasil ini."
"Presiden republik menyambut baik pembebasan tiga warga negara kami Antoine Brochon, Julien Dittmar, Alexandre Goodarzy, dan Tariq Mattoka," kata kantor Presiden dalam sebuah pernyataan. "Presiden mengucapkan terima kasih kepada otoritas Irak atas kerja sama mereka."
Pembebasan itu terjadi sehari setelah diumumkan bahwa pemerintah Prancis akan menarik semua pasukan yang ditempatkan di Irak sampai pemberitahuan lebih lanjut karena wabah baru virus corona. Setidaknya ada lebih dari 458 kasus yang dikonfirmasi dari virus di Irak pada hari Jumat, menurut Johns Hopkins University & Medicine Coronavirus Resource Center.
Baca juga: Sebuah Desa Kristen di Irak yang Hancur oleh ISIS Sedang Dibangun Kembali
Jean-Rémi Méneau, wakil kepala misi di Irak untuk SOS Chretiens d'Orient, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "kebebasan orang terkasih" yang diambil dari rekan-rekannya "akhirnya kembali."
"Pengasingan paksa ini, kenyamanan yang ditarik ini dan jarak yang diberlakukan ini mengakhiri malam yang indah ini," tulis Méneau. "Bunda Maria dari Pontmain telah mengatakan: 'Tetapi doakan anak-anak saya. Tuhan akan mendengarkan Anda dalam waktu singkat.' Kemudian kami berdoa sebagai kelompok, secara individu, atau disembunyikan dari depan umum, kami berdoa dan kami telah diberikan."
"Saya tidak bisa membantu tetapi tetap memikirkan semua sandera di seluruh dunia yang belum mengalami sukacita pembebasan ini, dan yang mungkin tidak pernah mengetahuinya," tambah Méneau. "Mari kita terus menaikkan doa kita kepada Tuhan untuk mereka dan keluarga mereka."
Direktur organisasi tersebut, Benjamin Blanchard, menjelaskan pada konferensi pers pada bulan Januari bahwa para pekerja yang diculik berada di Baghdad untuk "memperbarui visa mereka dan mendaftarkan asosiasi dengan pihak berwenang Irak." Mereka juga berada di kota untuk memeriksa program-program organisasi dan pembukaan sekolah baru.
Baca juga: Gadis Kristen Pakistan 14 Tahun yang Diculik, Dipaksa Masuk Islam Telah Kembali Dengan Keluarganya
Menurut BBC, SOS Chrétiens d’Orient mengeluarkan pernyataan minggu lalu yang menjelaskan bahwa tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan itu dan bahwa tidak ada permintaan tebusan diterima.
International Christian Concern, sebuah kelompok pengawas penganiayaan yang berbasis di Amerika Serikat, melaporkan bahwa penculikan telah menjadi "semakin umum" di Irak.
Irak berada di peringkat ke 15 sebagai negara terburuk di dunia dalam hal penganiayaan Kristen, menurut Daftar Pantau Dunia 2020 dari Open Doors USA.
"Pembunuhan dan penculikan orang-orang Kristen; sejak tahun 2003 ini telah terjadi dalam gelombang, menyebabkan perasaan sangat tidak aman," sebuah dokumen negara Open Doors USA tentang Irak berbunyi. "Dua alasan ini adalah di antara penyebab utama emigrasi Kristen Irak dan menipisnya komunitas Kristen di Irak."
Baca juga: Banyak Muslim Irak Datang Kepada Kristus Melalui Kesaksian Anak-Anak Mereka
Di Irak, orang-orang Kristen menghadapi penurunan drastis dalam populasi mereka sejak dimulainya Perang Irak pada tahun 2003. Orang-orang Kristen terusir keluar dari negara itu karena kebangkitan ISIS pada tahun 2014.
(Sumber: Christian Post)
Terpuijah Tuhan Yesus yg maha Baik atas terbebas sandera tsb. Saya berdoa, kiranya Tuhan Yesus menjamah para penculik tsb & menerima Tuhan Yesus sbg Juruslamat hidupnya..karesu Dia maha Kasih..🙏
BalasHapus