Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gereja Mengijinkan Para Tunawisma Untuk Tidur Bermalam di Dalamnya dan Memberi Mereka Selimut Hangat


15 tahun yang lalu, gereja St Boniface di San Francisco memutuskan untuk membuka pintunya bagi para tunawisma yang membutuhkan tempat berlindung. Inisiatif solidaritas ini dilakukan oleh Pastor Vitale dan Shelly Roder pada tahun 2004. Kegiatan amal ini dikenal sebagai The Gubbio Project.

Setiap hari, gereja tersebut menampung ratusan tunawisma, menyediakan selimut bagi mereka dan menggunakan bangku gereja untuk mereka tidur setiap malamnya. Jelas gereja masih tetap melayani orang-orang yang ingin hadir untuk berdoa. Namun demikian, 2/3 dari gereja tersebut disediakan untuk Gubbio Project.

Baca juga: Mantan Pecandu Narkoba Dibaptis di Gereja yang Dia Rusak 6 Bulan Sebelumnya: 'Tuhan Itu Nyata'


Kebanyakan orang mengeluhkan bahwa tunawisma dapat menjadi sangat berbahaya dan tidak dapat diprediksi karena kurangnya sumber daya. Namun, menurut The Gubbio Project, 95% dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka merasa sepenuhnya aman di gereja.


Yang paling penting bagi mereka adalah bahwa di dalam tembok gereja mereka tidak diperlakukan seperti penjahat dan mereka tidak merasa terasingkan.

Proyek ini lahir tak lain untuk menyerang balik undang-undang yang telah disahkan di Amerika Serikat dalam kaitannya dengan perkemahan orang-orang tunawisma di area umum, menurut Knowledge Time.

Baca juga: Wanita Sudan Selatan dan Keluarganya Beralih Kepada Yesus Setelah Gereja Membantu Bangun Kembali Rumahnya


Lihat video di bawah ini untuk informasi lebih lanjut dan jangan lupa untuk membagikan pendapat Anda di kotak komentar di bawah ini.



Baca juga: Gereja Chicago Selamatkan 643 Wanita Dari Prostitusi, Turunkan Angka Kejahatan Sebesar 42%

(Sumber: Believersportal)

Posting Komentar untuk "Gereja Mengijinkan Para Tunawisma Untuk Tidur Bermalam di Dalamnya dan Memberi Mereka Selimut Hangat"