Dukung Agenda LGBT Atau Saya Tidak Akan Bernyanyi, Penyanyi ini Ancam Salvation Army

Penyanyi pop dan penulis lagu dari inggris, Ellie Goulding sedang mengancam untuk membatalkan penampilannya selama jeda pertandingan sepak bola Cowboys-Bills pada Hari Thanksgiving karena hubungannya dengan Salvation Army — organisasi nirlaba berbasis agama yang mendapatkan keuntungan dari kompetisi. Kecuali Salvation army — mendukung agenda LGBT.

Hanya lima hari yang lalu, Goulding mengumumkan di Instagram bahwa ia akan tampil selama pertandingan di Stadium AT&T di Dallas, yang merupakan tradisi liburan yang telah berlangsung selama lima dekade dan ditonton oleh jutaan orang di seluruh negeri.


Goulding, yang dijadwalkan untuk memimpin pertunjukan paruh waktu tersebut, mengeluarkan ancaman setelah beberapa penggemarnya mengingatkannya bahwa beberapa orang merasa bahwa Salvation Army telah mendiskriminasikan mereka yang ada di komunitas LGBT. Namun, patut dicatat, badan amal yang didirikan Kristen itu berulang kali mengatakan bahwa itu untuk membantu semua orang yang membutuhkan, terlepas dari orientasi seksual mereka, dan bahkan memiliki halaman di situs webnya yang didedikasikan untuk bagaimana organisasi itu bekerja dengan "komunitas LGBTQ."

Selama lebih dari dua dekade, pertunjukan tersebut juga menjadi awal dari kampanye Red Kettle Salvation Army, yang dengan sendirinya sudah memasuki tahun ke 129 dan berakhir pada Malam Natal. Ini bertujuan untuk menyediakan tempat tinggal dan makanan bagi para tunawisma dan orang-orang yang kelaparan sambil menyediakan mainan Natal untuk anak-anak dan program layanan sosial lainnya. Tahun lalu, kampanye ini mengumpulkan lebih dari $140 juta.

Permainan Thanksgiving yang sangat dinanti ini mempromosikan cowboys "Red Kettle Kickoff", yang menghimpun uang dan membawa kesiagaan bagi masyarakat akan kampanye Red Kettle tercinta Salvation Army, inisiatif liburan tahunan badan amal itu.

Banyak penggemar Goulding mengkritiknya di Instagram karena posisi yang diambil oleh Salvation Army yang dianggap banyak orang sebagai homophobic dan anti-trans. Kritik ini telah membuat Goulding memikirkan kembali pertunjukan tersebut, yang dia ungkapkan di Instagram.

Baca juga: Ratusan Berkumpul di Orlando untuk Merayakan Bagaimana Yesus Membebaskan Mereka Dari Gaya Hidup Gay dan Transgender


"Setelah meneliti hal ini, saya telah menghubungi Salvation Army dan mengatakan bahwa saya tidak punya pilihan selain menarik diri kecuali mereka dengan cepat membuat janji  komitmen yang solid atau memberi sumbangan kepada komunitas LGBTQ," tulis Goulding dalam komentar pada Halaman Instagramnya, menurut The Dallas Morning News. "Saya adalah seseorang yang dermawan yang berkomitmen seperti yang mungkin Anda ketahui, dan hati saya selalu membantu para tunawisma, tetapi mendukung badan amal yang anti-LGBTQ jelas bukanlah sesuatu yang sengaja saya lakukan. Terima kasih telah menarik perhatian saya pada hal ini."

View this post on Instagram

Ok so maybe hairnet not my strongest look but thank you @salvationarmyus for having us in New York. As you know, I have spent a lot of time in shelters in London, and this was my first time in NYC... The Salvation Army annually helps more than 23 million Americans overcome poverty, addiction and economic hardships through a range of social services. By providing food for the hungry, emergency relief for disaster survivors, rehabilitation for those suffering from drug and alcohol abuse, and clothing and shelter for people in need. I sat and spoke to several people who had come in from the bitter cold for some food (they serve to over 150 per day here) , warmth and perhaps a chat with one of the volunteers. 🙏🏼

A post shared by elliegoulding (@elliegoulding) on Nov 12, 2019 at 6:30am PST

Seorang juru bicara untuk Salvation Army menanggapi ancaman Goulding tetapi tidak menunjukkan dalam pernyataan kepada Morning News apakah partisipasi amal yang direncanakan dalam acara paruh waktu Hari Thanksgiving telah berubah.

Baca juga: Seorang Anggota Salvation Army Ditembak Mati Saat Membagikan Injil Kepada Pelakunya


"Dengan organisasi yang memiliki ukuran dan sejarah seperti kita, mitos dapat berlanjut. Identitas seksual atau gender, agama, atau gaya hidup individu tidak ada sangkut pautnya dengan keinginan kami untuk memberikan layanan," bunyi pernyataan itu. "Kami berdiri kokoh di belakang misi kami untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam nama-Nya tanpa diskriminasi."

(Sumber: Believersportal)