Ribuan Orang Kristen Mengungsi dari Suriah Ketika Kekerasan Berlanjut Antara Turki dan Suriah
Ribuan orang Kristen, Kurdi dan Yazidi melarikan diri dari daerah-daerah Suriah ketika kekerasan berlanjut antara pasukan Turki dan Pasukan Demokrat Suriah.
Minggu ini, Gedung Putih mengumumkan bahwa para tentara Amerika akan ditarik keluar dari Suriah utara. Bersamaan dengan pengumuman itu, Turki memindahkan pasukannya ke Suriah utara, lapor CBN News.
Kelompok Pertahanan Kristen, mengatakan mereka “sangat prihatin dengan komunitas Kristen dan Yazidi di Suriah Timur Laut jika Republik Turki pindah ke wilayah tersebut.
"Ada lebih dari 40.000 orang Kristen di Timur Laut, yang merupakan penurunan dramatis dari 130.000 orang Kristen yang tinggal di daerah ini sebelum dampak ISIS dan Krisis Suriah," kata pernyataan dari kelompok itu.
Seorang uskup agung Katolik di Ebril, Irak sebelumnya mengatakan bahwa menarik pasukan A.S. dari daerah mana saja yang bermusuhan akan menyebabkan lebih banyak kekerasan terhadap orang Kristen, lapor Kantor Berita Katolik.
"Kami sangat prihatin tentang penarikan baru-baru ini akan kehadiran AS di Irak," kata uskup agung.
"Setelah menghadapi genosida di tangan ISIS, komunitas kami yang hancur telah menarik harapan besar dari janji komitmen Amerika kepada komunitas minoritas Irak yang dipelopori oleh wakil presiden."
Baca juga: Lebih dari 100 Serangan Telah Terjadi pada Gereja-Gereja Suriah Sejak Perang Sipil Dimulai
Uskup agung merujuk pada janji tahun 2017 dari Wakil Presiden Mike Pence, yang mengatakan AS akan melindungi orang-orang Kristen dan minoritas yang dianiaya.
"Amerika Serikat akan bekerja bahu-membahu mulai hari ini dengan kelompok-kelompok berbasis agama dan organisasi-organisasi swasta untuk membantu mereka yang dianiaya karena keyakinan mereka. Inilah saatnya, sekaranglah waktunya, dan Amerika akan mendukung orang-orang ini pada saat mereka membutuhkan," kata Pence.
Menurut CBN News, para tentara Kristen dengan Pasukan Demokrat Suriah telah pergi ke gereja untuk berdoa dan mencium Alkitab sebelum pergi berperang.
Trump mengatakan keputusan untuk menarik pasukan Amerika bukan tentang "meninggalkan" tentara Kurdi.
"Seperti yang telah saya nyatakan dengan tegas sebelumnya, dan hanya untuk mengulangi, jika Turki melakukan sesuatu yang menurut saya, dengan kearifan saya yang besar dan tak tertandingi, dianggap di luar batas, saya akan benar-benar menghancurkan dan melenyapkan Ekonomi Turki (yang telah saya lakukan sebelumnya!)," bunyi ciutan Trump.
Baca juga: Trump Umumkan Pendanaan $25 Juta untuk Melindungi Kebebasan Beragama: ‘Amerika Mendukung Orang Percaya’
Dia mengatakan hal itu bisa termasuk sanksi terhadap negara tersebut.
"Kami menang, kami meninggalkan daerah itu. Saya pikir kami tidak ingin kembali lagi. Mari kita lihat apa yang terjadi. Kami mungkin akan melakukan sesuatu yang sangat, sangat kasar sehubungan dengan sanksi-sanksi tersebut dan hal-hal keuangan lainnya," Trump menyimpulkan.
Sementara itu, Presiden Turki Erdogan mengatakan bahwa ancaman sanksi dan embargo senjata oleh AS dan Sekutu tidak akan menghentikan serangan militer yang akan dilancarkan.
Baca juga: Wakil Presiden Mike Pence Tuntut Iran Bebaskan Wanita Kristen, Bersumpah 'Amerika Akan Dukung Umat Kristen'
(Sumber: Christianheadlines)
Tuhan akan buka jalan untuk umatNya yang saat ini mengalami penganiayaan, tekanan kesukaran dan yang mendapatkan teror dari si jahat.
BalasHapus