Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebelum Dibunuh, Misionaris Ini Membimbing 1.000 Orang Dari Korea Utara kepada Kristus


Seorang misionaris China yang tinggal di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara membagikan Injil dan memuridkan 1.000 warga Korea Utara sebelum dibunuh oleh para pembunuh yang bekerja untuk pemerintah Pyongyang, menurut laporan baru dari Voice of the Martyrs.

Misionaris, Han Chung-ryeol atau dikenal sebagai "Pastor Han," tinggal di China di dekat perbatasan yang disebut Hermit Kingdom (kerajaan pertapa) dan secara teratur bercerita kepada para penyeberang tentang Tuhan. Salah seorang penyeberang tersebut adalah seorang pria yang dikenal sebagai Sang-Chul, yang menceritakan interaksinya dengan pastor dalam video baru Voice of the Martyrs.

Baca juga: Penganiayaan Agama: Lebih dari 300 Tempat Eksekusi Terbongkar Di Korea Utara


"Pastor Han memberikan hidupnya" kata Sang-chul. "Tetapi dia memberikan harapan kepada saya dan banyak orang Korea Utara lainnya."

Video tersebut diproduksi untuk Hari Doa Internasional bagi Gereja yang Teraniaya, yaitu tanggal 3 November tahun ini.

Ketika masih kanak-kanak, Sang-chul diajari bahwa "semua misionaris adalah teroris."

"Mereka memberi tahu kami bahwa pada awalnya seorang misionaris akan baik padamu, tetapi ketika mereka berhasil mengajakmu ke rumah mereka, maka mereka akan membunuhmu dan memakan hatimu," kata Sang-chul.

Sebagai orang dewasa, Sang-chul melarikan diri melintasi perbatasan karena dia tidak punya pekerjaan atau makanan di desanya.  Dia memetik jamur untuk dijual dan mencari nafkah namun terhambat karena dia tidak berbicara bahasa China.

Baca juga: Pembelot dari Korea Utara, Illyong Ju: 'Seluruh Keluarga Sepupuku Dieksekusi Karena Injil'


"Tapi di pegunungan, aku bertemu dengan seorang pria.  Dia berkata, 'Aku bisa menjualkannya untukmu.' Dan dia tidak menipu saya. Dia memberi saya semua uang dari penjualan jamur tersebut."

Pria tersebut adalah Pastor Han, yang memimpin sebuah gereja di Changbai, China, dekat perbatasan.

"Pada suatu hari," kata Sang-chul, "Saya bertanya mengapa dia melakukan ini, karena dia sendiri dalam bahaya besar karena membantu seseorang dari Korea Utara. 'Itu karena aku seorang Kristen,' katanya.  Itu membuat saya takut. Apakah dia akan memakan hatiku?"

Akhirnya, Pastor Han mengatakan kepada Sang-Chul, "Tuhan itu nyata. Ada harapan untuk setiap orang." Di Korea Utara, Sang-Chul berkata, mengatakan kata "Tuhan" itu dilarang.

"Tidak ada seorang pun yang mengucapkan kata itu, kami tahu ini adalah tindakan pengkhianatan. Mengucapkan nama Tuhan dapat menyebabkan tentara datang di malam hari. Tidak akan ada pengadilan," kata Sang-Chul.

Baca juga: Wanita Korea Utara yang Dipenjara Karena Iman Menceritakan Bagaimana Allah Memeliharanya di Tengah Pelecehan yang Mengerikan


Tapi keberanian pastor itu membawa hasil.

"Suatu hari saya meminta Pastor Han untuk sebuah Alkitab," kata Sang-chul.  ”Dia tahu bahwa jika saya tertangkap memiliki Alkitab, hidup saya akan dalam bahaya.  Namun seiring waktu, saya membujuknya.  Saya menunjukkan Alkitab itu kepada istri saya.  Pada awalnya, dia menolak untuk melihatnya. 'Mengapa kamu membawanya ke sini?' - dia menangis.  Dia tahu bahwa jika ada yang melaporkan bahwa meskipun Anda hanya melihat sekilas Alkitab tersebut, Anda akan ditangkap.  Dan bukan hanya Anda sendiri, tetapi juga semua kerabatmu [akan] dikirim ke kamp konsentrasi selama bertahun-tahun."

"Seiring waktu, istri saya juga belajar bahwa Tuhan itu nyata.  Dia menemukan harapan."

Pada tanggal 30 April 2016, Pastor Han dibunuh oleh pembunuh pemerintah Korea Utara, yang menggorok lehernya dan menikam pada jantungnya.  Pemerintah Korea Utara menghormati para pembunuh tersebut karena membunuh seorang "misionaris-teroris".

Sang-chul telah membantu meneruskan warisan Pastor Han.  Dia tahu bahwa dia juga mungkin mengalami nasib yang sama.

Baca juga: Pembelot Korea Utara: "Kekristenan Bertumbuh di Tengah Penganiayaan dan Kekejaman yang Ekstrim"


"Meskipun bahaya selalu ada, banyak dari kita akan terus berbagi pesan bahwa Tuhan itu nyata," kata Sang-chul.  "Kami berharap bahwa pengorbanan kami - ketika hari itu tiba - akan bermanfaat, seperti halnya untuk Pastor Han.”

Voice of the Martyrs mengatakan dalam sebuah pesan yang disertai video, "Tolong doakan orang-orang Kristen yang berani yang mempertaruhkan hidup mereka setiap hari untuk membagikan harapan Kristus di Korea Utara."

Baca juga: Mengapa Kim Jong Un Begitu Takut Akan Kekristenan?

(Sumber: ChristianHeadlines)

9 komentar untuk "Sebelum Dibunuh, Misionaris Ini Membimbing 1.000 Orang Dari Korea Utara kepada Kristus"

  1. Terpujilah Nama Tuhan Yesus. Tuhan pasti memberikan tempat yang layak kepada Pastor Han atas pelayanan dan pengorbananya. Kim Jong Un dan rezimnya kami serahkan kepada Tuhan.

    BalasHapus
  2. Haleluyah...Tuhan itu baik, sebab telah menjemput hamba Nya. Amin

    BalasHapus
  3. Aminnn, haleluyah!!!

    Semoga Keristus selalu beri jalan yang baik bagi orang orang yang lemah

    BalasHapus
  4. TUHAN ITU MAHA ADIL dan MAHA PENNYAYANG.

    Tuhan Menyertai dan Memberkati setiap org yg percaya pada,Nya dimanapun ia berada

    BalasHapus
  5. Tuhan Yesus Selalu Memberkati hamba-hambanya yanh Dianiaya oleh orang Jahat
    😇🙏🙏

    BalasHapus
  6. Mati bagi kemuliaan kerajaan ALLAH adalah org yg sangat Mulia ,dan TUHAN SUDAH PASTI MENYEDIAKAN TEMPAT BAGInya di sisi Tuhan.KEMULIAAN HANYA BAGI TUHAN DI TEMPAT YG MAHA TINGGI.

    BalasHapus