Wakil Presiden Mike Pence Tuntut Iran Bebaskan Wanita Kristen, Bersumpah 'Amerika Akan Dukung Umat Kristen'

Wakil Presiden Mike Pence membela kebebasan beragama seorang wanita Kristen di Iran.

Minggu ini seorang hakim pengadilan revolusioner Islam menghukum Mahrokh Kanbari yang berusia 65 tahun di penjara karena "bertindak melawan keamanan nasional" dan terlibat dalam "propaganda melawan sistem."

Baca juga: Wanita Iran Yang Baru Masuk Kristen Dihukum 1 Tahun Penjara Atas 'Melawan Keamanan Nasional'


International Christian Concern (ICC) melaporkan Kanbari telah ditangkap bulan Desember lalu. Polisi setempat menggerebek rumahnya, memenjarakannya, dan menginterogasinya selama sepuluh hari.

Pada Jumat pagi, Pence lewat media sosial menyuarakan keprihatinannya. Dia men-tweet “Iran harus membebaskan Mahrockh Kanbari hari ini. Apakah Sunni, Sufi, Bahai'i, Yahudi, atau Kristen, Amerika akan membela orang-orang beriman di Iran seperti Marokh dan Pastor Bet Tamrz yang mendapatkan penganiayaan, yang merupakan penghinaan terhadap kebebasan beragama."

Baca juga: Ngeri Dengan Penyebaran Agama Kristen, Politisi Iran Perintahkan Interogasi Massal Terhadap Orang Kristen

Dalam tweet kedua, wakil presiden menulis, "Saya terkejut mendengar laporan bahwa para penguasa Iran yang kejam telah menghukum wanita Kristen lainnya karena menggunakan kebebasannya untuk beribadah."

Umat ​​Kristen Iran lainnya juga mendapatkan tuduhan yang sama tidak jelasnya. Pada tanggal 24 Juli, sidang ditunda setelah lima orang Kristen yang dituduh tadi bersikeras memilih pengacara mereka sendiri. Daripada mendengarkan permintaan mereka, Hakim Moghiseh memasukkan dua dari mereka ke Penjara Evin dan menangkap tiga lainnya, dan menetapkan uang jaminan sekitar $180.000, menurut ICC.

Baca juga: Menteri Intelijen Iran Akui Kekristenan Sedang Berkembang di Negaranya


Kasus-kasus terbaru ini menandakan kecenderungan menurunnya kebebasan beragama bagi umat Kristen Iran. Rezim Islam negara tersebut terus memandang agama Kristen sebagai ancaman keamanan nasional.

(Sumber: www1.cbn.com)