Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Turki & AS Sepakati Zona Aman Namun Orang Kristen Suriah Masih Takut akan Genosida


Setelah berhari-hari mengkhawatirkan potensi penyerbuan Turki terhadap demokrasi Suriah yang baru, para perunding AS telah mencapai kesepakatan tentang zona aman. Zona aman itu akan berjalan di sepanjang perbatasan antara Turki dan pemerintah baru di timur laut Suriah.

Langkah ini secara langsung mempengaruhi sekutu Amerika dan ribuan orang Kristen di wilayah tersebut.

Menurut perjanjian tersebut, AS dan Turki akan:


  • Dengan cepat menjawab "permasalahan keamanan Turki." (Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut daerah timur laut Suriah, di mana terdapat empat juta warga Suriah, mayoritas dari mereka adalah orang Kurdi dan seratus ribu orang Kristen, sebuah rawa teror.)
  • Membangun pusat operasi bersama untuk mengelola zona aman. (Namun, tidak jelas siapa yang akan mengawasi operasi ini.)
  • Terakhir, mengganti nama "zona aman" menjadi "koridor perdamaian." 

Negosiasi terjadi di bawah bayang-bayang ancaman penyerbuan oleh Erdogan kedalam wilayah ini.

Baca juga: Umat Kristen Menangis Minta Tolong, Pemerintah AS Bergegas Hentikan Serangan Turki ke Timur Laut Suriah

Ancaman Erdogan berpusat pada demokrasi baru yang disebut "SANES" atau Pemerintahan Mandiri Suriah Timur Laut (Self Administration of Northeast Syria). Selama bertahun-tahun, kelompok itu menjabat sebagai sekutu utama AS yang melawan ISIS.

"Apa yang kami miliki di timur laut Suriah adalah sistem politik yang telah memberikan kedamaian bagi wilayah ini di Suriah. Dan hal itu telah memberikan sebuah visi bagi kawasan itu," kata Presiden Dewan Nasional Suriah Bassam Ishak kepada CBN News.

Para pemimpin Suriah seperti Ishak mengkhawatirkan perjanjian ini mengancam demokrasi baru mereka. Misalnya, bagian yang mengatakan, "segala upaya harus dilakukan agar warga Suriah yang terlantar dapat kembali ke negara mereka." Dia khawatir mereka akan menjadi kelompok-kelompok Islam yang bersekutu dengan Erdogan.

Baca juga: Kebakaran Menghancurkan 6 Desa Kristen di Turki, Otoritas Curigai Pemberontak


"Pada dasarnya, ini adalah geng, yang sebagian besar anggotanya adalah anggota ISIS atau Nusra sehingga pada dasarnya mengalahkan ISIS di satu tempat dan kemudian mengumpulkan mereka dengan nama yang diubah. Hal itu akan menjadi penyerahan total oleh AS terhadap tekanan Turki dan kepada partai yang berkuasa di Turki yang merupakan partai Islam yang ekstrim."

Kelompok-kelompok Kristen Suriah menjangkau para pemimpin Kristen AS untuk meminta campur tangan atas nama mereka dengan Presiden Donald Trump. Banyak yang percaya seratus tahun setelah genosida Armenia, 100.000 orang Kristen di wilayah itu sekali lagi terancam.

"Dari perspektif orang-orang Kristen yang tinggal di timur laut Suriah, penganiaya lama yang  akan mengikuti mereka ke tempat dimana mereka merasa aman dengan dalih zona aman," kata Ishak.

Baca juga: Pelaku Genosida Rwanda Menjadi Pendeta, Memimpin Ribuan Napi Kepada Kristus

(Sumber: CBN)

Posting Komentar untuk "Turki & AS Sepakati Zona Aman Namun Orang Kristen Suriah Masih Takut akan Genosida"