Ratu Elizabeth Mengatakan Dia Tidak Akan Mendukung Pernikahan Gay Karena hal Itu Melawan Iman Kristennya

Ratu Elizabeth II menentang legalisasi pernikahan sesama jenis di Inggris karena nilai-nilai kristen yang dianutnya sangat dijunjung tinggi, seorang teman dekat telah dilaporkan menceritakan kepada sebuah surat kabar yang berbasis di London.

UK Daily Mail menerbitkan sebuah cerita hari Minggu yang mengklaim bahwa sang ratu, yang juga kepala Gereja Inggris, diam-diam menentang pernikahan gay tetapi mendukung kemitraan sipil. "Teman" yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kerajaan dibuat frustrasi oleh kenyataan bahwa Ratu hanya bisa "memberi nasihat dan memperingatkan" tentang masalah ini.


"Itu adalah 'perkawinan' yang menurutnya salah, karena perkawinan seharusnya sangat suci antara seorang pria dan seorang wanita," kata teman itu, seperti yang dikutip oleh Daily Mail.

The Daily Mail juga menyatakan bahwa pengungkapan pandangannya tentang definisi pernikahan yang dilaporkan adalah bagian dari keseluruhan rangkaian cerita tentang sang ratu saat ia mendekati ulang tahunnya yang ke-90.

“Setelah wawancara ekstensif dengan para abdi dalem dulu dan sekarang, teman-teman ratu dan anggota keluarga, kami juga dapat mengungkapkan salah satu mantan pembantunya yang paling senior percaya bahwa adalah kesalahan untuk tidak menurunkan bendera Istana Buckingham setelah kematian Putri Diana - dan bahwa ia yakin bahwa ratu sekarang ini membagikan pandangan ini," lanjut artikel tersebut.

Pada bulan Maret 2014, Inggris dan Wales melegalkan pernikahan gay, satu bulan setelah Skotlandia melakukan hal yang sama. Irlandia Utara adalah satu-satunya negara anggota Inggris yang belum melakukan hal yang sama.


"Mereka yang berada dalam kemitraan sipil dapat memilih untuk mengubah hubungan mereka menjadi perkawinan, melalui prosedur yang diharapkan akan berlaku pada akhir tahun, tetapi tidak memiliki kewajiban untuk melakukannya," lapor BBC.

"Undang-undang melarang Gereja Inggris dari melakukan pernikahan sesama jenis, dan mengijinkan organisasi-organisasi keagamaan lainnya untuk menolak melakukannya."

Kisah Daily Mail tentang ratu yang menentang pengesahan pernikahan gay belum menjadi tantangan, karena The Daily Beast menerbitkan sebuah artikel pada hari Senin yang menolak klaim publikasi Inggris.

Ditulis oleh Tom Sykes, mengutip kutipan sanggahan dan mengutip personel senior yang tidak disebutkan namanya dari Istana Buckingham, dengan satu staf mengatakan, "Tampaknya tidak mungkin salah satu temannya akan meneruskan pemikirannya ke The Mail," dan yang lain menyebut kutipan itu "palsu" dan belum dibuktikan kebenarannya. "


"Staf istana - banyak dari mereka adalah gay - dilumpuhkan oleh fakta bahwa ratu mempertahankan netralitas politik yang ketat dan tidak akan pernah secara terbuka berkomentar tentang masalah seperti pernikahan sesama jenis," The Daily Best melaporkan.

(Sumber: Christian Post)