Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Putra Kedua Pemimpin Hamas, Suheib, Lari Dari Kelompok dan Kecam Praktiknya


Sangat jarang terjadi seorang anggota Hamas berpaling dari organisasi teror, terbang ke Asia Tenggara dan memutuskan untuk mengekspos korupsi dan kerja internal dari operasinya di Turki dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis TV Israel.

Yang lebih luar biasa adalah ketika dia merupakan putra dari salah satu anggota pendiri Hamas. Dan hampir tidak terpikirkan ketika dia putra kedua dari pendiri itu yang melarikan diri dari cengkeraman kelompok Islamis dan membeberkan ceritanya.

Baca juga: PBB Terkejut Saat Putra Pendiri Hamas Mengutuk Otoritas Palestina, Bukannya Israel


Suheib Yousef, putra kedua dari salah satu pendiri Hamas menyebabkan kegemparan di masyarakat Palestina baru-baru ini dengan berbicara menentang gerakan militan Islam dimana dia dibesarkan, dengan menyebutnya sebagai "organisasi teror yang rasis yang berbahaya bagi rakyat Palestina."

"Saya dibesarkan di Hamas, saya bekerja untuk Hamas, tetapi ketika saya rentan dari korupsi, saya pergi. Saya memutuskan hubungan dengannya."

Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Israel yang disiarkan Rabu malam, Suheib Yousef, putra dari pendiri Hamas, Sheikh Hassan Yousef yang berusia 38 tahun mengatakan kepada wartawan Ohad Hemo tentang kekecewaannya dengan korupsi yang merajalela di kelompoknya dan kekecewaannya terhadap para pemimpin yang hidup dengan gaya hidup mewah di luar negeri, sementara masyarakat di Gaza terus menderita dalam kemiskinan.

"Para pemimpin Hamas [di Turki] tinggal di hotel-hotel dan menara mewah, anak-anak mereka belajar di sekolah swasta, dan mereka dibayar dengan sangat baik oleh Hamas. Mereka mendapat antara empat dan lima ribu dolar sebulan, mereka memiliki penjaga, kolam renang, klub desa," kata Suheib, yang pernah bekerja untuk cabang politik Hamas di Turki.

Baca juga: Kenapa Jutaan Muslim Memenuhi Jalan Untuk Mendengar Tentang Yesus, Tepat Di Jantung Radikal Islam


"Ketika saya tinggal di Turki, saya terkejut dengan perilaku para anggota Hamas. Mereka makan di restoran terbaik, di tempat-tempat di mana satu hidangan harganya $200," katanya. "Sebuah keluarga di Gaza hidup dari $100 per bulan."

Dalam persembunyiannya di negara Asia yang tidak disebutkan namanya, Suheib juga mengatakan Hamas bekerja untuk "agenda asing," menjual informasi tentang Israel kepada Iran sebagai imbalan bantuan keuangan. Dia mengatakan operasi kelompok di Turki dijalankan dengan kedok organisasi masyarakat sipil tetapi mengumpulkan intelijen tentang para pemimpin Palestina di Ramallah, serta para pemimpin dari negara-negara Arab lainnya.

Dia juga mengatakan kelompok itu secara aktif merekrut para pemuda Palestina di Tepi Barat untuk melakukan serangan terhadap Israel, bukan untuk membebaskan tanah Palestina atau untuk perlawanan, tetapi untuk menyebarkan krisis dari Gaza ke Tepi Barat.

Kehidupan Suheib Yousef memiliki jalan yang jelas. Sebagai putra salah satu pendiri Hamas Sheikh Hassan Yousef, ia dibesarkan untuk membenci Israel dan secara aktif mencari kehancurannya sebagai anggota terkemuka organisasi teror Palestina.

Baca juga: Inilah Alasan Mosab, Putra Pendiri Hamas Menjadi Kristen


Hari ini, Yousef menerima ancaman kematian karena meninggalkan Hamas dan mengungkap praktik kerjanya. Dia baru-baru ini menjadi putra kedua Sheikh Yousef yang melarikan diri dari kelompok teror dan secara terbuka mengutuknya sebagai "organisasi teroris yang rasis."

Saudaranya, Mosab Hassan Yousef, juga membelot dari Hamas pada akhir tahun 90-an dan diam-diam bekerja dengan dinas keamanan Israel untuk membeberkan dan mencegah beberapa serangan bom bunuh diri Hamas. Dia kemudian memberikan hidupnya kepada Kristus dan menulis riwayat hidup 2010 yang diberi judul "Son of Hamas".

Dalam wawancara hari Rabu, Suheib dengan cepat menjauhkan diri dari tindakan saudaranya, mengatakan bahwa dia tidak pernah bekerja untuk Israel dan tidak pernah mengkhianati Hamas. Dia juga mengatakan dia berharap ayahnya akan menghormati pandangan politiknya, sama seperti dia menghormati pandangan politik ayahnya selama 40 tahun.

"Motivasi utama saya adalah untuk membantu orang-orang Palestina dengan membeberkan wajah Hamas yang sebenarnya," katanya kepada wartawan Hemo.

Baca juga: 2 Hari di Kamar Jenazah, Wanita Muslim Hidup Kembali Setelah Pegang Tangan Yesus


Tetapi Suheib menghadapi serangan balasan, dengan ratusan mengkritik tindakannya di media sosial dan menyiarkan dukungan mereka yang berkelanjutan untuk ayahnya.

Baca juga: Yesus Menampakkan Diri Sebagai Sopir Bus Kepada Peziarah Muslim di Mekkah

(Sumber: believersportal.com)

Posting Komentar untuk "Putra Kedua Pemimpin Hamas, Suheib, Lari Dari Kelompok dan Kecam Praktiknya"