Penyintas Holocaust Usia 104 Merayakan Ulang Tahunnya di Tembok Ratapan Dengan 400 Keturunannya

Seorang yang selamat dari tragedi pembantaian telah menandai ulang tahunnya yang ke-104 dengan mewujudkan impian seumur hidupnya dengan mengunjungi Tembok Ratapan (Western Wall), bersama keluarga besarnya yang sangat besar.

Shoshana Ovitz, yang selamat dari kamp konsentrasi Auschwitz sekitar 74 tahun yang lalu, difoto di tempat suci Yahudi dengan dikelilingi oleh 400 keturunannya termasuk anak-anak, cucu dan cicitnya.

Baca juga: Organisasi Misionaris CWI: Jumlah Orang Yahudi yang Menerima Kristus Semakin Meningkat


Menurut cucunya, setelah tiba di kamp kematian pada usia 30, Ovitz ingat saat-saat mengerikan itu, ketika ibunya disingkirkan dan diperintahkan untuk pergi bersama Josef Mengele, dokter Nazi yang gila yang melakukan eksperimen medis mengerikan pada para tahanan Yahudi. Itu terakhir kalinya dia melihat ibunya.

Yang mengejutkan, wanita pemberani dan tabah itu berhasil selamat dari kamp itu, ​​yang dipakai sebagai alat pembunuhan massal tersebut dimana lebih dari satu juta orang Yahudi dibantai.

 “Setelah perang, dia bertemu Kakek Dov, yang kehilangan istri dan empat putrinya di kamp. Mereka menikah dan pergi ke Haifa,” jelas cucunya, Meir Rosenstein, menurut Israel National News. “Dia bekerja sebagai seorang penjahit dan membantu suaminya mengelola toko ayam. Sekarang Nenek tersebut merayakan ulang tahunnya yang ke-104 dan meminta hadiah: Bahwa semua keturunannya berkumpul bersama di Tembok Ratapan."

Salah satu cucu perempuan Panini Friedman mengakui bahwa "bukanlah hal yang sederhana," untuk menyelenggarakan acara sebesar itu. "Mungkin ada 400 cucu dan keturunan," tambahnya pada media Israel, Walla, mencatat bahwa ini masih belum mencakup semua orang di unit keluarga besar itu. "Kami kehilangan sekitar 10% dari mereka," tambahnya.

Baca juga: Wanita Yahudi Ini Bertobat Setelah Diinjili Malaikat


Pertemuan itu, kata Friedman, adalah sebuah demonstrasi kemenangan atas Nazi yang menakjubkan. "Semua orang ada di sana dengan mata berkaca-kaca," katanya. "Itu sangat mengharukan."

(Sumber: www1.cbn.com)