Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gereja Filipina yang Dibom Dibuka Kembali dengan Upacara Penahbisan yang Penuh Sukacita


Sebuah Katedral yang menjadi sasaran serangan bom bunuh diri di Filipina selatan yang menewaskan 20 orang dan melukai lebih dari 100 orang telah membuka pintunya, enam bulan setelah tragedi itu.

Katedral di kota Jolo, Filipina selatan yang dilanda kekerasan, dibuka kembali pada tanggal 16 Juli, hampir enam bulan setelah serangan pemboman yang fatal.

Baca juga: Sidney Jones Ungkap Kronologi Dugaan WNI Bom Gereja Filipina


Christian Today melaporkan bahwa minggu lalu, upacara pembukaan ulang diadakan di Our Lady of Mount Carmel di bawah pengamanan ketat. Gubernur Muslim Jolo menghadiri upacara penahbisan kembali tersebut, bersama dengan para keluarga korban dan mereka yang selamat.

Direktur nasional Aid to the Church in Need di Filipina, Jonathan Luciano, yang bergabung dalam misa tersebut mengatakan: "Kardinal Orlando menggambarkan betapa menginspirasi masyarakat Jolo yang karena iman dan ketabahan mereka meskipun penganiayaan yang terus-menerus."

Dia menambahkan bahwa meskipun keamanannya ketat, ketika para polisi dan tentara mengunci seluruh blok kota, penahbisan itu dihadiri oleh ratusan orang. "Begitu menginspirasi melihat keluarga para korban dan mereka yang selamat dari ledakan itu berada di sana," katanya.

Luciano terus mengatakan bahwa Gereja masih perlu berjaga-jaga terhadap ancaman kekerasan dari sejumlah kecil ekstrimis, dan dialog berkelanjutan dengan Muslim lokal sangat penting.

“Kami harus memperkuat hubungan antara umat Kristen dan Muslim. Kita bisa hidup bersama secara harmonis,” katanya.

Baca juga: Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas oleh Peluru Tank di Suriah


Lima tentara termasuk di antara mereka yang tewas dalam ledakan kembar itu pada tanggal 27 Januari yang mengguncang katedral. Para Pendukung organisasi teroris Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab.

Ledakan itu menyebabkan kerusakan serius pada katedral, yang kemudian diperbaiki dengan pertolongan dari bantuan amal pastoral untuk Gereja yang Membutuhkan.

Pemboman katedral adalah salah satu serangan paling mematikan di Filipina selatan dan terjadi meskipun sebelumnya ada pernyataan akan darurat militer di wilayah tersebut.

Baca juga: Separuh Wajahnya Hancur Akibat Bom: "Dokter Sudah Menyerah, Tapi Tuhan Punya Rencana"

(Sumber: believersportal.com)

Posting Komentar untuk "Gereja Filipina yang Dibom Dibuka Kembali dengan Upacara Penahbisan yang Penuh Sukacita"