Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

300 Gereja Bekerja Sama Dengan World Relief Perangi Ebola


Wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo telah dinyatakan menyebabkan kondisi darurat pada kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian international.

Kelompok kemanusiaan Kristen World Relief sedang bekerja dengan sekitar 300 gereja untuk memerangi virus Ebola di Republik Demokratik Kongo.


Republik Demokratik Kongo telah merasakan sengatan pahit dari virus Ebola, dan dengan bantuan World Relief Kristen nirlaba, 300 gereja di negara itu berusaha memerangi virus tersebut.

Direktur tanggapan kemanusiaan dan bencana di World Relief, Charles Franzen, berbicara dengan Christian Post mengenai pekerjaan yang dilakukan di Kongo untuk menciptakan kesadaran akan virus yang menular dan berbahaya.

Dalam sebuah wawancara dengan The Christian Post pada hari Senin, Franzen menjelaskan bahwa pekerjaan itu melibatkan pendirian tempat-tempat cuci tangan di banyak jemaat dan mengadakan pertemuan-pertemuan yang berpusat pada dukungan anjuran dan kesadaran.

"Melalui khotbah dan pelatihan dengan dewan kepemimpinan dan komite di gereja-gereja, pesan-pesan Ebola tersebar ke seluruh jemaat," kata Franzen.

Baca juga: Gereja Chicago Selamatkan 643 Wanita Dari Prostitusi, Turunkan Angka Kejahatan Sebesar 42%


Gereja-gereja yang terletak di Kivu Utara, wilayah Djugu, dan Provinsi Ituri, di mana mengalami situasi yang paling mengerikan. Franzen mengatakan bahwa hampir 1.800 orang telah meninggal di daerah itu dengan lebih dari 2.500 orang terinfeksi.

"... [T]etapi masalah utama dalam menghentikan penyakit adalah bahwa tenaga medis harus dapat melacak setiap kontak tunggal yang telah dimiliki orang yang terinfeksi selama masa infektifnya," katanya.

Orang-orang yang telah melakukan kontak dengan penyakit tersebut dimasukkan ke dalam karantina sampai bahaya itu berakhir atau sampai mereka mulai menunjukkan gejala-gejala, dalam hal ini mereka kemudian dirawat.

Tetapi tidak hanya menemukan semua orang tersebut sulit, para pekerja bantuan juga menghadapi gangguan diantara para golongan dan suku di wilayah tersebut.

Baca juga: Pendiri Panti Asuhan Global Berbagi Kisah Memilukan Yang Menginspirasi Misinya


"Tidak mudah bagi kita untuk melacak semua kontak yang diketahui dari seorang yang terinfeksi 'hal ini sulit dan sangat beresiko,' sehingga dapat dikatakan karena bahaya menjadi seorang korban terlalu besar," Franzen menjelaskan.

"Banyak tenaga medis telah diserang, dan beberapa ai antaranya telah terbunuh, dan beberapa pusat penangganan Ebola telah digeledah dan dihancurkan oleh orang-orang lokal yang percaya bahwa Ebola adalah penemuan Barat, dan bahwa semua ini hanyalah pemalsuan yang sedang digunakan dan diabadikan oleh orang-orang yang tidak bermoral untuk menghasilkan uang dari kekuatan Barat dan NGOs" lanjutnya.

Wabah Ebola telah merajalela di DRC dengan Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah tersebut secara resmi menyebabkan Kondisi darurat pada kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian international.

Dalam siaran pers, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, mengatakan, "Sudah saatnya bagi dunia untuk memperhatikan dan melipatgandakan upaya kita. Kita perlu bekerja sama dalam solidaritas bersama DRC untuk mengakhiri wabah ini dan membangun sistem kesehatan yang lebih baik."

Samaritan's Purse juga telah meningkatkan bantuan mereka ke DRC, membangun pusat perawatan 18 tempat tidur di Komanda di bagian timur laut negara itu. Pusat itu diterbangkan ke Afrika dengan pesawat kargo dan lebih dari 40 staf medis dan non-medis beroperasi di dalamnya di darat. Lebih dari 60 staf Kongo juga membantu.

Baca juga: 'Mengapa Saya Tinggalkan Kehidupan Lesbian Untuk Ikut Yesus' – Sarah Sedgwick


"Ketika saya melihat sesama orang Kongo menderita Ebola, saya sedih, tetapi itu menantang saya untuk membantu mereka sehingga suatu hari mereka akan pulih dan menjadi kuat," kata Sarah Ngaka, salah satu staf lokal.

Gereja-gereja Amerika juga dapat membantu merawat DRC juga. Franzen mendorong gereja-gereja untuk mendukung organisasi nirlaba seperti World Relief dan the Samaritan's Purse.

"Salah satu cara terbaik bagi gereja Amerika untuk melawan Ebola di DRC adalah dengan memberikan bantuan kepada mereka yang memberikan perhatian dan perawatan… seperti World Relief, yang sedang bekerja keras dalam memberikan dukungan anjuran dan kesadaran, melawan desas-desus yang beredar, pelatihan dalam manajemen kasus utama, dan memastikan bahwa gereja-gereja lokal memiliki tempat cuci tangan dan kepemimpinan yang berkomitmen untuk menyebarkan pesan tentang Ebola, identifikasi dan tanggapan terhadap jemaat mereka."

(Sumber: believersportal.com)

Posting Komentar untuk "300 Gereja Bekerja Sama Dengan World Relief Perangi Ebola"