"Yesus Kristus Adalah Jawabannya": Pecandu Opioid ini Temukan Pengharapan di Dalam Tuhan
Purdue Pharma, pembuat obat penghilang rasa sakit Oxycontin, dilaporkan mempertimbangkan pengajuan untuk perlindungan kebangkrutan. Ribuan tuntutan hukum telah diajukan terhadap pembuat obat itu sehubungan dengan epidemi opioid Amerika yang mematikan terkait dengan obat penghilang rasa sakit serta opioid illegal seperti heroin dan fentanyl.
Pengajuan perlindungan kebangkrutan akan menghentikan tuntutan hukum dan akan membiarkan hakim mengawasi negosiasi antara Purdue Pharma dan mereka yang menuntut perusahaan.
Diperkirakan 75 persen pecandu Heroin dan Fentanyl awalnya mengalami kecanduan resep obat penghilang rasa sakit seperti Oxycontin.
Termasuk mantan penerjun payung Matt Gossard, yang menerima resep obat penghilang rasa sakit setelah cedera akibat lompatan parasut. Seperti jutaan orang lainnya, Matt kecanduan pil, dan saat resep penghilang rasa sakit habis, dia berbalik ke sepupunya penghilang rasa sakit itu, heroin.
"Karena itu adalah barang yang hampir sama," katanya kepada CBN News, "kecuali heroin lebih kuat, lebih murah dan lebih tersedia merupakan bagian yang menakutkan."
Di Ohio, negara bagian yang sangat terpukul dengan penyebaran opioid yang sangat cepat, mirip dengan Virginia Barat, tempat Alaine Vance menjadi ketagihan obat penghilang rasa sakit sebelum beralih ke heroin.
"Saya ingat mencampurnya di sendok berpikir ini mungkin membunuhku. Saya mungkin mati" katanya kepada CBN News, "dan semakin lama saya akan kecanduan aktif saya ingat bahwa saya berpikir ini akan membunuhku. Saya siap untuk mati."
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, pada tahun 2017, lebih dari 47.000 orang meninggal karna overdosis opioid termasuk resep penghilang rasa sakit, heroin, dan fentanyl.
Gubernur Ohio, Mike DeWine adalah satu dari ribuan orang yang menuntut Purdue Pharma dan lainnya menuduh eksekutif perusahaan dengan sengaja menyembunyikan bahaya opioid.
"Kami memiliki sejumlah perusahaan Farmasi yang mengembangkan obat penghilang rasa sakit dan mereka memaksa menyalurkannya, dan mereka menyampaikan kepada para dokter, "Ini tidaklah membuat ketagihan," katanya kepada CBN News. "Ternyata, itu bisa membuat sangat ketagihan."
Dalam pernyataannya, Purdue Pharma menyebutkan bahwa mereka "sangat prihatin" tentang krisis kecanduan opioid dan "bangga dengan tindakan yang telah kami ambil untuk memastikan opioid diresepkan dengan tepat." Pernyataan tersebut juga mengatakan perusahaan mendorong peningkatan akses ke obat penawar nalokson overdosis dan mendanai program pendidikan remaja yang memperingatkan bahaya opioid.
Sementara itu, setiap hari lebih dari 130 orang di AS meninggal setelah overdosis opioid.
Matt bisa jadi salah satu dari mereka, tetapi menemukan jalan keluar.
"Saya percaya Yesus Kristus lah jawabannya. Tidak ada jawaban lain selain Yesus Kristus," ucapnya.
Demikian halnya, setelah beberapa usaha untuk terbuka, Alaine mengatakan satu-satunya cara untuk pemulihan adalah melalui salib.
"Saya mulai mengenal Yesus", "dan saya menyadari bahwa kekuatan yang sama yang membangkitkannya dari kubur adalah melawan kecanduan".
Gubernur DeWine telah bekerjasama dengan Gereja-Gereja seluruh Ohio dalam upaya membantu pecandu pulih karena kisah sukses yang serupa.
"Pemulihan yang berhasil berkali-kali didasari oleh iman-itu adalah komponen dasar," ucapnya.
(Sumber: CBN)
Posting Komentar untuk ""Yesus Kristus Adalah Jawabannya": Pecandu Opioid ini Temukan Pengharapan di Dalam Tuhan"