Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Pertemuan Dramatis Seorang Dokter Mantan Ateis dengan Yesus


Suatu hari, seperti biasa sesudah dia menyelesaikan konsultasi medis "Apakah kamu punya pertanyaan?"

Pasien rawat jalan itu menatapnya dan bertanya, "Apakah kamu sudah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru selamatmu?"


Alih-alih menjadi bahagia dan tenang, dr Greg Lehman selalu frustrasi dan pemarah, dia mempunyai gaya hidup yang membuat iri, seperti perjalanan ski, mobil mewah, rumah mewah.

"Aku melakukan satu hal ke hal berikutnya: membeli mobil baru, dan jika tidak melakukan itu aku akan pergi membeli baju baru atau pergi berlibur," Lehman bercerita pada OTG ministry "Aku melakukan hobiku, aku melakukan triathlon, aku hobi minum minuman beralkohol."

Lehman bangga menjadi ateis. Dia menempuh pendidikan kedokteran, dia membuka praktik yang menguntungkan, dia memiliki istri dan dua orang anak. Terlepas dari keberhasilannya, dia tidak merasa puas.

"Itu seperti gabungan antara, kamu sedih, jiwamu kosong. Dan di waktu yang sama kamu marah, kamu frustrasi, seperti 'Kenapa? Apa yang salah denganku? Kenapa aku tidak merasa terpenuhi? Mengapa aku tidak merasa aku sudah mencapai semua yang aku kerjakan selama ini?" ungkapnya.

Baca juga: Bagaimana Ahli Biologi Ateis Ini Secara Radikal Peluk Kristen


Dr. Lehman berusaha menutupi apa yang sebenarnya dia rasakan “Kamu malu. Kamu tidak akan bercerita kepada siapapun. Kamu merahasiakannya. Jadi apa yang akhirnya kamu lakukan adalah menutupinya dari orang lain.”

Lehman “melampiaskan” pada istri dan keluarganya.

“Dia orang yang baik, tetapi dia pemarah” istrinya Ruth mengatakan pada OMG “Dia arogan. Dia merasa dirinya selalu benar”

Jika dia sedang marah pada keluarganya, dia akan lebih kesal kepada tetangganya yang Kristen, karena dia berpikir gaya hidup mereka tidak sejalan dengan Alkitab.

Berawal dari niatnya untuk mengekspos kemunafikan tetangganya, dia mulai mempersenjatai dirinya dengan amunisi yaitu membaca Alkitab. Dia akan menghadapi ketidakkonsistenan mereka dengan kitabnya.

Baca juga: Perjalanan Peter Guirguis: 'Dari Ateisme Menuju Kristiani'


Kuasa Firman malah menghadangnya. Dia tercengang pada klaim Injil bahwa Yesus adalah Tuhan yang hidup. “Itu dengan cepat menarik perhatianku karena aku sadar jika itulah yang terjadi, itu adalah peristiwa penting dalam sejarah.” Katanya “Aku lupa tentang para tetangga dan mencari tahu apakah ini benar-benar terjadi.”

Setelah berminggu-minggu meneliti, dia menyadari segalanya tentang Kekristenan bergantung pada kebangkitan.

Sebagai dokter, dia mencoba mengesampingkan pilihan, menimbang hipotesis yang bisa menjelaskan kebangkitan: “Para rasul mencuri tubuhNya, itu halusinasi” dia mempertimbangkan

Setelah dengan hati-hati memeriksa teori penentang, dia sampai pada kesimpulan yang mengejutkan. “Tidak ada satupun dari mereka dapat dipercaya”. Satu-satunya hal yang masuk akal dan sesuai dengan fakta sejarah dari caranya diatur dengan adanya penjaga Romawi adalah bahwa makam itu dalam keadaan kosong dan Dia akhirnya bangkit.

Baca juga: Kesaksian Aktor Anthony Hopkins: Dari Seorang Ateis Pecandu Alkohol Menjadi Seorang Kristen


Dia terkesan oleh Lukas, sesama dokter. Dokter dilatih untuk menolak “mukjizat tahayul” dan mengidentifikasi penyebab ilmiah. Tetapi disini ada satu dokter yang membenarkan mukjizat Yesus.

Penentunya adalah Paulus, yang awalnya adalah penganiaya bangsa Yahudi pada gereja mula-mula tetapi akhirnya menjadi yang terbesar dalam penyebaran iman.

“Dia membunuh orang Kristen. Dia tidak mendapatkan apa-apa. Apa yang membuat pria ini menjadi penginjil terhebat yang pernah ada?” kata Lehman. “Hanya ada satu penjelasanan, yaitu dia melihat Tuhan Yesus Kristus bangkit. Ketika saya melihat bukti-buktinya dan melihat pria ini serta perubahan dalam hidupnya. Aku berkata 'Aku harus percaya'”.

Suatu hari, seperti biasa sesudah dia menyelesaikan konsultasi medis “Apakah kamu punya pertanyaan?”

Pasien rawat jalan itu menatapnya dan bertanya “Apakah kamu sudah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru selamatmu?”

Baca juga: Dezmond Boudreaux, Mantan Marxis Ateis yang Menemukan Yesus


Dia terkejut, “Aku hampir pingsan” katanya. “Mengapa dia menanyakan aku tentang ini? Siapa pria ini? Aku keluar ruangan karena tidak tahu apa yang harus aku lakukan”.

Selama dua hari, dia merenungkan tentang kejadian aneh itu.

“Ada beberapa hal dalam hidupku yang ingin aku rubah, kemarahan dan frustrasi. Tetapi aku tidak memiliki kekuatan untuk mengubahnya” katanya. “Itu semua memuncak dan membuat tangisanku pecah dan aku memohon pada Tuhan untuk menganpuniku. Aku bertobat dari semua dosaku dan memohon padaNya untuk mengubahkanku.”

Dia berdoa sendiri dirumah untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat. Keesokan paginya, dia merasakan ketenangan yang susah untuk dijelaskan dan tidak biasa.

“Aku merasa benar-benar damai”

“Ada sesuatu yang sangat berbeda. Aku sudah berubah”

Untuk pertama kalinya dia tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi, dia bahkan memeriksa apakah antihistaminnya di ganti ke merek yang dampaknya dapat memberi ketenangan. Ternyata tidak, itu masih antihistamin yang sama.

Akhirnya dia percaya pada mukjizat.

Baca juga: Ateis Terkenal Bill Hayden, Terima Yesus di Usia 85 dan Dibaptis


“Mulai hari ini aku sudah diselamatkan, aku tidak pernah merasakan kesepian, aku tidak pernah merasa hampa, aku tidak pernah merasakan ketidakpuasan dan lain sebagainya.”

Istrinya Ruth, merasa bahagia dengan perubahannya. “Aku merasa seperti memiliki suami baru”.

Pernah menjadi pencemooh, sekarang Lehman adalah orang yang beriman teguh.

“Agama yang lain manusia mencari Tuhan. Di Kristen Tuhanlah yang mencari manusia. Ujian Kekristenan yang sebenarnya adalah kamu meminta padaNya dan kamu mengujiNya. Dia tidak hanya akan mengampuni dosa-dosamu, Dia juga akan menunjukkan padamu sehingga kamu tahu itu benar. Itulah perbedaan besarnya.”

(Sumber: God Reports)

Posting Komentar untuk "Kisah Pertemuan Dramatis Seorang Dokter Mantan Ateis dengan Yesus"