Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aku Menandai Orang Untuk Mati. Yesus Menandai Aku Untuk Hidup


Ini adalah kisah tentang bagaimana seorang pemimpin geng yang terkenal, Casey Diaz, menemukan keselamatan di dalam Kristus Yesus ketika berada di penjara.

Mudah bagi seorang anak muda untuk ditarik ke dalam kehidupan geng, khususnya tidak adanya unit keluarga yang kuat di rumah. Seorang pria muda ikut pergaulan geng di usia dini, tetapi kehidupan tersebut mengirimnya ke penjara. Saat ini, dia membantu anak-anak muda di komunitasnya menghindari nasib yang sama.


Casey Diaz tumbuh besar di Los Angeles, dengan beberapa kesulitan dalam keluarga.

Ayah Diaz terus menerus dengan kasar memukul Ibunya. Ibunya berangkat untuk bekerja pada pukul 04.00 subuh dan pulang rumah pada pukul 22.00 hanya untuk menerima pukulan-pukulan lainnya.

Ibunya bekerja hampir sepanjang hari, dan ayahnya sering mabuk-mabukan, mengakibatkan kurangnya pengawasan orangtua.

Saya pikir itu akan menjadi hal dimana saat seorang anak tidak memiliki seorang mentor atau figur ayah yang sehat untuk mengajarinya pelajaran, etos kerja, hal-hal seperti itu, atau menjadi bagian dari kehidupan mereka, hal-hal tersebut akan sangat berdampak besar dalam kehidupan anak tersebut," kata Diaz di Epoch Times.

Di usia 11 tahun, Diaz telah bergabung di sebuah geng. Awalnya, geng memberinya rasa kekeluargaan. Mereka akan menjemputnya, membawanya ke pesta, dan hang out. Selain itu, budaya geng pada tahun 80-an adalah masalah besar di Los Angeles.

Salah satu pemimpin geng yang terkenal menyukai Diaz, dan menjadi mentornya. Pemimpin tersebut memiliki reputasi, dihormati dan disegani oleh anggota-anggota gengnya dan geng saingannya sendiri.

Setelah peresmian Diaz bergabung dalam geng, pemimpin tersebut membawa Diaz yang berusia 11 tahun ke geng saingan. Mereka melompati anggota geng saingan tersebut dan menikamnya dengan obeng. Diaz sering keluar masuk aula remaja. Pada usia 16 tahun, Diaz ditahan dan dihukum terkait pembunuhan geng.

Dalam penjara, saya adalah seorang Shot caller, Casey Diaz membuat pernyataan.

Baca juga: Melayani Narapidana, Gereja di Illinois Mengubah Penjara Menjadi Tempat Ibadah


Shot caller memiliki peringkat tertinggi di dunia geng. Mereka kuat berkuasa yang menentukan siapa yang dilukai (atau dibunuh) dan siapa yang tidak. Mereka menuntut rasa hormat.

Saya mengawali jalan ini sebagai seorang remaja di Los Angeles Pusat Selatan, sebagai pemimpin di Rockwood street Locos. Saya yang memimpin ketika kami menyerbu rumah, merusak mobil, menjarah toko serba ada dan menikam anggota geng saingan. Tidak membutuhkan waktu lama bagi saya memahami tentang jalan penuh pertumpahan darah. Sebagian besar waktu adalah membunuh atau dibunuh.

Pada akhirnya, LAPD menangkapku. Saya dijatuhi hukuman hampir 13 tahun karena pembunuhan tingkat dua-bersama dengan 52 tuduhan perampokan bersenjata. Saya benar-benar menghela nafas lega karena itu adalah satu-satunya tuduhan yang bisa dikenakan polisi padaku.

Hidup Itu Begitu Murah

Sambil menunggu pemindahan ke penjara negara bagian Folsom barupenjara dengan keamanan level 4 maksimum di dekat SacramentoCalifornia. Saya ditampung bersama dengan 120 orang pembunuh dan pelaku kejahatan kejam di dalam Pusat Penahanan Pitchess, bagian utara Los Angeles.

Di Pitchess, kami memisahkan diri : orang kulit hitam sejajar dengan kulit hitam, kulit putih dengan kulit puith, orang Latin dengan Latin. Beberapa pria dari 2 geng yang telah lama berdiri, 18 Street dan Florencia 13, mendekati saya untuk perihal menjadi seorang shot caller.

Baca juga: "Yesus Mengetuk Pintu Rumah Saya" – Imam Muslim Nigeria (Video)


Salah satu tanggungjawab saya adalah mengontrol dan menyalurkan pisau, pisau buatan sendiri yang dipakai untuk menusuk tahanan lain. Saya tidur dengan 13 orang dari mereka di bawah kasur. Ketika kerusuhan terjadi, saya memastikan orang yang tepat memperoleh pisau-pisau. Ada banyak pergolakan hebat di Pitchess, para tahanan ditikam dan dibunuh setiap saat. Yang diperlukan hanyalah pandangan (penilaian) yang salah pada orang yang salah, dan kamu berhasil melakukannya. Hidup itu begitu murah.

Setelah sekitar 6 bulan, saya dipindahkan ke penjara negara New Folsom. Ketika bis menurunkan kami di gedung utama, Saya melihat penjaga mondar-mandir, lengan mereka menggendong Mini 14-senapan semi otomatis kecil dan ringan.

Kepala penjara, berdiri di sebelah barisan penjaga yang tampak serius mengenakan pakaian anti huru-hara, berdeham. "Saya ingin kamu melihat tanda di sebelah kananmu", katanya. Mataku mengarah pada tanda putih dengan tulisan merah bertuliskan "tidak ada tembakan peringatan." "bila terjadi kerusuhan", Kepala penjara melanjutkan, "kami tidak akan mengarahkannya pada kakimu, dan juga tidak pada tubuhmu. Kami akan mengarahkan langsung pada kepalamu untuk membunuhmu."

 Ketika kepala penjara pergi, seorang penjaga mendekati saya dengan File berwarna manila di tangan. "Diaz, ikut saya!" perintahnya. Saya dituntun masuk ke dalam penjara menuju ruang interview. Penjaga tersebut mengenalkan dirinya sebagai Koordinator Geng. "Dengarkan baik-baik, Diaz!" Kami tahu bahwa kamu adalah Banger dan Shot caller, maka kami mengisolasi kamu.

Saya akan dikurung di dalam kotak (dimaksudkan ruang) tanpa jendela berukuran 8*10 kaki, dimana semua makanan saya dimasukkan melalui celah pintu baja atau ('gerbang'). Interaksi dengan narapidana lain dan  (penjaga) hampir tidak ada.

Satusatunya sumber penerangan di sel saya adalah cahaya Plexiglas yang berat, yang tidak bisa dimatikan, yang membuatnya sulit untuk tidur. Dan tanpa jam dinding atau arloji untuk memastikan, saya kesulitan membedakan siang atau malam. Tidak ada yang dapat dilakukan-tidak ada TV, radio, bahkan buku. Hanya makanan yang memecahkan kebosanan.

Baca juga: Kim Walker 'Jesus Culture': "Bagaimana Saya Mengatasi Depresi"


Saya disampaikan oleh para tahanan di Pitchess bahwa jika kamu tidak berkemauan keras, maka kurungan isolasi ini benarbenar menghancurkanmu. Ada saatnya ketika saya bertanya  akankah saya tetap waras.

 "Yesus Akan Memakaimu"

Setelah sekitar 1 tahun di New Folsom, saya mendengar penjaga menuju sel saya dengan pengumuman : "Kebaktian Protestan. Setiap narapidana yang ingin pergi, berdiri di dekat gerbang Anda."

Saya juga mendengar pengumuman yang sama untuk yang Katolik. Agama bukanlah sesuatu yang saya minati. Saya hampir tidak tahu apa-apa tentang Yesus, hanya tahu Dia disalibkan untuk semua manusia.

Suatu ketika saya sedang berbaring di tempat tidurku, mendengar suara-suara di luar. Saya mendengar suara wanita tua berkata,"Apakah ada orang di dalam sel?" Dia terdengar di bagian selatan, "Iya Bu", jawab penjaga, "tetapi Anda tidak ingin berurusan dengan Diaz. Anda membuang-buang waktu.

"Baiklah!", dia menjawab,"Yesus juga datang bagi dia."

Dia mendekati sel tersebut :"Anak muda, bisa saya bicara denganmu?" Melihat melalui slot terbuka di gerbang saya, saya tak dapat melihat apapun kecuali sepatu boot penjaga dan sepasang kaki kurus.

Baca juga: "Aku Memaafkanmu". Pendeta Korban Penembakan Mengampuni Pria yang Menembaknya


"Apa kabarmu?" tanya dia. "Aku tidak bisa lebih baik", jawabku dengan sinis. "Anak muda!" katanya " saya akan berdoa untukmu. Tetapi ada hal lain yang ingin kusampaikan kepadamu : Yesus akan memakaimu."

Sekarang, saya yakin dia gila. Tidak bisakah dia melihat saya terkurung di sel isolasi? "Saya tidak berpikir hal itu akan terjadi." Tetapi dia bersikeras: "Anak muda, setiap kali saya  di sini, saya akan datang dan mengingatkan bahwa Yesus akan memakaimu."

Setahun kemudian atau lebih, saya sedang berbaring di dalam sel saya, melamun, ketika saya berbalik ke dinding berlawanan dengan tempat tidurku. Pada dinding, sesuatu yang aneh terjadi, Film diputar, film tentang hidupku. Saya melihat diri saya sebagai anak kecil, berjalan di lingkungan lama di 9th dan Kenmore. Saya menyaksikan insiden-insiden sejak awal saya dengan geng itusemuanya dengan detail yang sempurna.

Kemudian saya melihat seorang pria berjanggut dengan rambut panjang membawa salib. Ketika Ia berjalan dengan susah payah, gerombolan orang yang marah berteriak kepadaNya. Ketika dia tiba di puncak bukit, orang-orang yang penampilannya kasar memaku tangan dan kakinya ke balok-balok kayu dan mengangkat salib sehingga berdiri di antara 2 pria lain di atas salib.

Yang paling menarik buat saya adalah ketika pria ini menatap saya dan berkata, "Darwin, saya melakukan ini untukmu." Saya  gemetar ketakutan. Selain para penjaga dan keluarga saya, tidak ada seorangpun tahu nama asliku. Setiap orang memanggilku Caseynama panggilanku selama yang bisa saya ingat.

Kemudian saya mendengar Dia tidak lagi bernapas. Pada waktu itu, saya tahu bahwa Dia telah meninggal.

Baca juga: Misionaris yang Disiksa oleh ISIS di Penjara, Membawa 40 Jiwa Kepada Kristus | Petr Jasek


Saat itulah, saya terjatuh  ke lantai di tengah sel. Saya mulai menangis karena saya tahu, entah bagaimana, bahwa ini adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, meskipun saya tidak mengerti apa yang telah Dia lakukan bagi saya. Setelah jatuh ke lantai, saya tahu saya harus berlutut. Saya mengakui dosa-dosa saya: "Ya Tuhan, saya mohon ampun karna telah menusuk banyak orang. Ya Tuhan, aku minta ampun karna telah merampok banyak keluarga.

Dengan setiap pengakuan baru, saya merasakan beban lain turun dari bahu saya. Ketika saya selesai, sesuatu yang besar telah terjadi.

Saya minta untuk bertemu dengan Pendeta, Beliau membuka Alkitabnya dan menjelaskan siapakah Yesus dan menyampaikan apa yang saya alami di dalam sel adalah keselamatan. Dia memberi saya sebuah Alkitab dan mendesak saya untuk mulai membaca.

Saya menghabiskan 5 atau 6 jam membaca Alkitab tersebut, dan ketiduran, bangun, dan melakukan gerakan-gerakan push-up dan senam sebelum mengambil kembali Alkitab dimana saya terakhir tinggalkan. Saya tidak mengerti setengah dari apa yang saya baca, tetapi hal itu tidak menganggu saya.

Itulah awal perjalanan iman saya. Akhirnya, saya dibebaskan dari kurungan isolasi dan dikembalikan ke kelompok penjara garis utama, dimana saya dipukuli karena menjadi seorang Kristen dan membelakangi sesama anggota geng. Tetapi saya baik-baik saja akan itu, karena saya bukan lagi seorang shot caller. Saya telah menemukan panggilan baru: menceritakan kepada tahanan lain tentang Yesus.

Akibat keluar dari geng, pembunuh bayaran diperintahkan untuk membunuh Diaz. Faktanya, geng memerintahkan salah satu anak buah Diaz sendiri untuk membawanya keluar.

Pembunuh bayaran mendekati sel Diaz, dan keduanya berbicara melalui jendela vertikal yang sempit. Pria tersebut berkata kepada Diaz bahwa dia diperintahkan, "untuk mengeluarkan sampah," yang berarti geng telah memerintahkannya untuk membunuh Diaz.

Baca juga: Dituntut 35 Tahun Penjara, Pendeta Andrew Brunson: "Saya telah Berdoa untuk Turki selama 25 tahun"


Diaz melihatnya dan berkata kepadanya bahwa dia memainkan politik penjara sendiri dan tahu pria itu harus melakukan apa yang harus ia lakukan. Selanjutnya, Diaz memaafkannya atas pembunuhan yang akan dilakukannya.

"Saya mengingatkan dia bahwa dia menerima perintah dari saya sebelum kejadian ini, jadi saya paham betul apa yang akan terjadi. Tetapi, mengubah cerita saya itu tidak akan terjadi. Saya tahu bahwa saya telah berjumpa dengan Kristus, dan jika itu berarti saya harus kehilangan nyawa saya di sini, maka itu yang perlu terjadi, dan saya setuju akan hal tersebut," Diaz menjelaskan.

Casey Diaz (kanan) bersama istrinya Sana dan tiga anaknya.
Diaz berdoa sepanjang malam, dan ketika pagi tiba, pria tersebut tidak tega untuk melakukan serangan. Diaz mampu mengubah orang itu menjadi Kristen, dan mampu mengubah anggota geng lainnya juga.

Selama 2 tahun berikutnya, Diaz dan kelompoknya diserang terus menerus. Namun, setelah kerusuhan besar di penjara, orang-orang yang mengejar Diaz dikirim ke penjara lain. Pada saat dia dibebaskan, dia telah mengubah lebih dari 200 narapidana.

"Luar biasa melihat kehidupan berubah." Diaz menjelaskan.

Pada tanggal 3 Juli 1995 Diaz dibebaskan dari penjara pada usia 24. Saat ini, Diaz adalah seorang Pendeta, menikah dengan bahagia dan memiliki keluarga yang sangat bahagia.

Baca juga: Gereja Chicago Selamatkan 643 Wanita Dari Prostitusi, Turunkan Angka Kejahatan Sebesar 42%


Casey Diaz adalah Penulis The Shot Caller: Pelarian Ajaib Latino Gangbanger dari Kehidupan Kekerasan Menuju Kehidupan Baru di Dalam Kristus (Thomas Nelson). Dia tinggal di Los Angeles, dimana dia memiliki bisnis pembuatan rambu dan melayani sebagai Pendeta paruh waktu.

(Sumber: believersportal)

1 komentar untuk "Aku Menandai Orang Untuk Mati. Yesus Menandai Aku Untuk Hidup"

  1. 2 wanita hebat mereka pasti di bebaskan kepala penjarah karna Perintah Tuhan Yesus Lebih dasyat

    BalasHapus