Satu Lagi Wanita Kristen Pakistan Dihukum Mati, Sekarang Tempati Bekas Sel Asia Bibi

Bekas sel tempat dimana wanita Kristen Pakistan, Asia Bibi mendekam, sekarang digunakan untuk menampung wanita Kristen lainnya di negara itu.

Asia Bibi dibebaskan bulan lalu dan berkumpul dengan keluarganya di Kanada setelah menghabiskan delapan tahun di penjara Pakistan dengan tuduhan penistaan agama dan menghadapi hukuman mati. Dia dibebaskan pada tahun 2018.

Baca juga: Bebas Dari Hukuman Mati, Asia Bibi Akan Meninggalkan Pakistan dan Berkumpul dengan Keluarga


Bekas selnya di Pakistan di Penjara Wanita Multan sekarang digunakan untuk wanita Kristen lain, Shagufta Kausar, seorang ibu dan istri berusia 45 tahun.

Kausar dan suaminya sama-sama dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan pada Februari 2014. Seorang pemimpin sholat di sebuah masjid setempat menuduh suami Kausar, Shafqat Masih, mengirim pesan teks menghujat dari ponsel istrinya dengan 'konvansi'-nya.

Pasangan itu ditangkap, dan kemudian massa mengepung kantor polisi setempat, menuntut suami-istri itu diserahkan kepada mereka untuk dibunuh.

Baca juga: Seorang Kristen di Sri Lanka Ditangkap setelah Melaporkan Ancaman Terhadap Hidupnya

Sejak penangkapan, pasangan itu telah menunggu lima tahun untuk Pengadilan Tinggi Lahore untuk mendengarkan banding mereka.

"Pasangan itu tidak bersalah," kata pengacara mereka Saif-ul Malook, "dan tidak ada bukti hukum yang tersedia yang membuktikan bahwa mereka benar-benar mengirim pesan itu."

Malook juga mewakili Bibi.


"Setiap kasus hukum memerlukan strategi yang berbeda dan saya telah memutuskan strategi yang berbeda untuk kasus ini sesuai dengan fakta dan hukum yang relevan," kata Malook kepada CT.

Baca juga: Dua Bersaudara Kristen Pakistan Dijatuhi Hukuman Mati Atas Penistaan Agama

"Mengirim berita penganiayaan palsu [di Barat] tidak membantu orang-orang Kristen Pakistan kembali ke rumah, seperti dalam kasus Asia Bibi," katanya kepada CT. "Saat ini, media sosial memainkan peran sentral dalam menyebarkan berita palsu. Beberapa LSM menciptakan hype untuk menarik perhatian pada diri mereka sendiri, yang menjadi bumerang bagi umat Kristen setempat."

(Sumber: believersportal.com)