Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemerintah Tajikistan Melarang Anak-Anak Hadiri Gereja. 5000 Kalender Ayat Alkitab Dibakar


Pihak berwenang Tajikistan telah menerapkan sebuah hukum yang baru mengenai agama, yang melarang anak-anak menghadiri kegiatan keagamaan. Pemerintah Tajik juga telah membakar ribuan kalender dengan ayat-ayat Alkitab.

Amandemen Undang-Undang Agama Tajikistan mulai berlaku pada Januari tahun lalu, memberikan negara kontrol yang lebih besar atas pendidikan agama, dan meningkatkan jumlah informasi yang harus disampaikan organisasi keagamaan kepada negara.


Komite Negara untuk Urusan Agama dan Peraturan Tradisi, Upacara dan Ritual (SCRA) sekarang menuntut "semua jenis informasi tentang jumlah anggota, keuangan dan kegiatan", seorang anggota komunitas agama mengatakan kepada kantor berita yang berbasis di Oslo, Forum 18, secara anonim.

Mereka juga mengumpulkan informasi tentang jumlah anak di bawah 10 tahun yang menghadiri pertemuan keagamaan, menggunakan UU Agama dan UU Tanggung Jawab Orang Tua untuk menekan orang tua dan komunitas agama.

Baca juga: Anak-Anak Tiongkok Dipaksa Menandatangani Deklarasi Ateis

Pada bulan Desember, Mukhiddin Tukhtakhojayev, pejabat SCRA yang bertanggung jawab atas komunitas non-Muslim, melakukan kunjungan mendadak ke komunitas agama untuk mendapatkan informasi. Forum 18 tidak mengungkapkan nama komunitas, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sementara Tukhtakhojayev hadir, beberapa anak di bawah usia 10 tahun datang ke pertemuan untuk melihat orang tua mereka secara singkat," seorang pembela hak asasi manusia yang ingin tetap anonim, mengatakan kepada Forum 18.


"Tukhtakhojayev tidak mengatakan apa-apa selama pertemuan itu, tetapi beberapa hari kemudian memanggil para pemimpin komunitas agama untuk ditanyai. Dia kemudian memaksa mereka untuk menulis pernyataan yang menjelaskan alasan mengapa anak-anak hadir dalam pertemuan tersebut."

Baca juga: Sekolah Minggu Dilarang Pemerintah China, Orang-Orang Kristen di Wenzhou Punya Cara Untuk Tetap Mengajar Anak-Anak Tentang Yesus

Beberapa hari kemudian, komunitas tersebut didenda setara dengan upah rata-rata hampir delapan bulan karena melanggar Undang-Undang Agama.

'Propaganda agama'

Pada bulan yang sama, 5.000 kalender dengan ayat-ayat Alkitab, yang diimpor oleh Gereja Baptis, disita oleh pejabat bea cukai dan dihancurkan. Gereja juga menerima denda sekitar empat bulan upah rata-rata atas "memproduksi, mendistribusikan, mengimpor, atau mengekspor literatur agama dan barang-barang yang bersifat keagamaan yang belum melewati wajib sensor agama negara sebelumnya."


Seorang pejabat bea cukai mengatakan kepada Radio Free Europe bahwa inspeksi telah menunjukkan bahwa kalender itu memiliki "unsur-unsur propaganda agama asing," lapor Forum 18.

Juru bicara SCRA Afshin Mukim mengatakan kepada penyiar radio bahwa "propaganda agama harus dilakukan hanya di dalam Gereja Baptis, dan kalender memiliki propaganda agama di dalamnya," dan mengatakan jumlah kalender lebih besar daripada jumlah anggota gereja di negara itu, menurut kantor berita.

Baca juga: Seorang Muslim Tajikistan Bertobat Setelah Bertemu Yesus Dengan Pakaian Putih Cemerlang

Tajikistan adalah negara Asia Tengah dengan persentase Muslim tertinggi, sekitar 97 persen, namun bekas republik Soviet ini bertekad menjadi sekuler dan menjaga Islam tetap terkendali.

Sasaran penganiayaan

Dari delapan "Mesin Penganiayaan" pengawas kebebasan beragama internasional Open Doors, menilai bahwa 'penindasan Islam' dan 'paranoia diktatorial' telah menjadikan orang Kristen Tajik menjadi target penganiayaan.


Negara Asia Tengah itu berada di urutan ke-29 dalam World Watch List 2019 Open Doors.

(CP)

Posting Komentar untuk "Pemerintah Tajikistan Melarang Anak-Anak Hadiri Gereja. 5000 Kalender Ayat Alkitab Dibakar"