Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pasukan Demokratik Suriah yang Didukung AS Menyatakan ISIS Telah Dikalahkan


Setelah hampir lima tahun pertempuran untuk menghancurkan "kekhalifahan" ISIS (atau Daesh) yang brutal telah berakhir dengan pengumuman dari pasukan yang didukung AS bahwa para militan telah diusir dari Baghuz, markas terakhir ISIS di Suriah.

ISIS telah bertahan selama berbulan-bulan melawan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di kota oasis kecil di sungai Efrat, berpegang teguh pada area tanah seluas kurang dari 700 meter persegi meskipun pemboman koalisi begitu sengit. Tetapi pada hari Sabtu seorang juru bicara SDF, Mustafa Bali, men-tweet bahwa kota itu telah dibebaskan.


"Pada hari yang unik ini kami memperingati ribuan martir yang upayanya memungkinkan kemenangan," tulisnya. "Baghouz telah dibebaskan, kemenangan militer terhadap Daesh (nama lain ISIS) telah tercapai."

Penghapusan kekhalifahan adalah kemenangan simbolis yang signifikan terhadap ISIS, yang pada puncak kekuasaannya menyandera lebih dari 8 juta orang dengan penafsirannya yang berdarah tentang hukum Islam di petak wilayah di seluruh Suriah dan Irak.

Baca juga: Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas oleh Peluru Tank di Suriah

Para tentara SDF yang terdiri atas aliansi Kurdi dan Arab Suriah telah mengibarkan bendera kuning mereka di Baghouz pada Sabtu (23/3) pagi waktu setempat, untuk menandai kemenangannya atas ISIS. Diketahui bahwa pertempuran sengit melawan sisa-sisa militan ISIS di Baghouz, dekat perbatasan Irak, berlangsung beberapa pekan terakhir, yakni dari sejak 9 Februari 2019.

"Kami memperbarui sumpah kami untuk terus berperang dan mengejar sisa-sisa mereka hingga mereka sepenuhnya dibersihkan," tulis Bali dalam pernyataannya.


Setidaknya 11.000 pejuang SDF, milisi yang dipimpin Kurdi yang mencakup unit-unit Arab, Syria dan Turkmenistan, tewas dalam kampanye militer empat tahun terhadap kelompok di Suriah. Puluhan ribu tentara lagi tewas di seberang perbatasan di Irak, dan pengamat mengatakan jumlah korban sipil di kedua negara jauh lebih tinggi dari perkiraan resmi.

Saat pertempuran sengit terus berlangsung selama beberapa pekan terakhir, konvoi truk dari Baghouz mulai bergerak membawa ratusan hingga ribuan orang yang disebut sebagai para pejuang ISIS yang menyerahkan diri yang kebanyakan berjalan pincang akibat luka-luka. SDF menyatakan pihaknya telah menangkap ratusan militan ISIS lainnya dalam beberapa pekan terakhir, yang berupaya menyelinap kabur ke wilayah Irak atau menyeberangi Sungai Eufrat.

Baca juga: Rusia 'Memulangkan' 27 Anak-Anak ISIS Dari Irak

Serangan itu sempat terhenti beberapa kali ketika istri dan anak-anak militan mengalir keluar kota dalam jumlah yang mengejutkan, dengan beberapa wanita menantang sambil meneriakkan slogan-slogan ISIS dan mengancam wartawan.

Intelijen koalisi memperkirakan populasi Baghuz menjadi 5.000 pada awal operasi pada bulan Desember, tetapi 62.000 wanita dan anak-anak sejak itu tiba di kamp-kamp pengungsian, membludak pemerintah setempat.

Banyak anak-anak menderita kekurangan gizi, hipotermia dan luka trauma: lebih dari 120 orang, sebagian besar bayi, meninggal pada saat kedatangan di kamp.


Nasib setidaknya 300 wanita dan gadis Yazidi yang diperbudak oleh ISIS diyakini masih berada di Baghuz ketika kota itu jatuh, dan juga sandera-sandera terkenal yang disimpan oleh kelompok itu sebagai alat tawar-menawar, tidak diketahui.

Pada akhirnya, sisa-sisa dari militan ISIS terkepung di dalam sebuah kamp kecil yang dipenuhi kendaraan-kendaraan berkarat dan pondok-pondok kecil. Kondisi ini membuat militan ISIS tersudutkan di Eufrat dan posisi mereka mudah dipantau dari perbukitan yang dikuasai oleh SDF.

Baca juga: Gereja ini Dibangun untuk Menghormati 21 Orang Kristen Yang Dipenggal ISIS

ISIS sendiri sempat merilis sebuah video dari kamp mereka yang telah terkepung itu. Video itu menunjukkan para petempur terakhir ISIS tetap melepaskan tembakan ke arah SDF di tengah kepulan asap yang menyelimuti. Video ini dinilai sebagai upaya ISIS membangun narasi kekalahan mereka, dengan menggambarkan perlawanan heroik terakhir menghadapi situasi tak menguntungkan dan untuk menyerukan perjuangan di masa yang akan datang.

Video-video berbeda yang ditunjukkan SDF beberapa pekan terakhir menunjukkan antrian panjang para milisi ISIS yang menyerahkan diri.


Terlepas dari itu, meski posisi ISIS di Baghouz telah dikalahkan, ISIS dianggap tetap menjadi sebuah ancaman. Sejumlah anggota petempur ISIS yang bersembunyi di area gurun terpencil Suriah dan di kota-kota Irak masih melakukan aksi skala kecil, dengan melakukan penembakan dan penculikan atau menunggu kebangkitan ISIS suatu hari nanti.

Sekitar 3.000 anak yang lahir dari warga negara asing saat ini ditahan di kamp-kamp penahanan di seluruh Suriah yang dikuasai Kurdi, kebanyakan dari mereka tidak memiliki kewarganegaraan. Tanpa dukungan dan pendidikan berkelanjutan, keluarga ini tetap sangat rentan terhadap radikalisasi, kata kelompok hak asasi.

(DBS)

Posting Komentar untuk "Pasukan Demokratik Suriah yang Didukung AS Menyatakan ISIS Telah Dikalahkan"