Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Federasi Gereja Kecam Pendeta Afrika yang Lakukan Mukjizat Palsu: "Penyalahgunaan ini Menodai Gereja"


Federasi Internasional Gereja-Gereja Kristen (IFCC) telah menggambarkan "mukjizat kebangkitan" seorang pria di peti mati di Alleluia Ministries sebagai "penyalahgunaan" kepercayaan orang-orang.

Insiden itu, direkam dalam video, menggambarkan pendeta Alph Lukau "menghidupkan" pria itu selama kebaktian gereja.
Pendeta Alph Lukau mengklaim bisa menghidupkan orang mati (Foto: Alph Lukau/Facebook via BBC)
"Kami mengutuk perilaku ini dengan bahasa terkuat yang layak diterima. Klaim pendeta ini telah terbukti sebagai kebohongan oleh rumah pemakaman yang terlibat. Ini bukan Injil Yesus Kristus yang kami beritakan," kata Pastor Ray McCauley dalam sebuah pernyataan mewakili IFCC dan Gereja Rhema Alkitab.


"Ini adalah contoh nyata penyalahgunaan kepercayaan orang, yang harus dikutuk."

McCauley mengatakan gereja dan federasi menjauhkan diri dari "perilaku ini dan tindakan tak tahu malu ini" yang menggunakan "nama Tuhan dengan sia-sia".

Baca juga: Kepada Pendeta Alph Lukau, Mboro: "Berhentilah Berbohong dalam Nama Tuhan"

"Kami menyerukan kepada orang-orang kami untuk berhenti ditipu dan hanya memercayai apa pun yang tampak seperti mukjizat - dan mengekspos diri mereka sendiri kepada para penipu ini," katanya.

"Ada sesuatu yang sangat salah di sektor keagamaan dan itu tidak bisa dibiarkan begitu saja.

"Komisi Hak CRL melakukan investigasinya sendiri dalam komersialisasi agama dan penyalahgunaan sistem kepercayaan orang dan temuan serta rekomendasinya jelas ... Temuan mereka membuat kami malu."

Dia mengatakan sektor keagamaan - khususnya iman Kristen - telah menjadi berita utama karena semua alasan yang salah.


"Kami telah melihat eksploitasi orang dan pelecehan seksual dan emosional orang. Semua ini dan banyak hal lainnya telah menodai citra gereja dan menempatkan kami dalam cahaya yang sangat buruk."

Baca juga: Pendeta Afrika Ini Menggunakan Kuasa Jahat Untuk Menumbuhkan Gerejanya dan Melakukan Mukjizat

McCauley mengatakan proses pengembangan kode etik sedang berlangsung, menyusul resolusi yang dibuat pada pertemuan puncak agama pada bulan Februari, yang "akan membawa pengembangan sistem pertanggungjawaban kepada masyarakat dan diri kita sendiri".

"Di mana kriminalitas telah dilakukan, polisi harus mengambil alih dan hukum harus ditegakkan," tambahnya.

(timeslive)

Posting Komentar untuk "Federasi Gereja Kecam Pendeta Afrika yang Lakukan Mukjizat Palsu: "Penyalahgunaan ini Menodai Gereja""