"Saya Seorang Kesatria untuk Kristus". Pemimpin Geng yang Terkenal Jahat Kini Khotbah Tentang Yesus

Rene "Level" Martinez menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam geng kriminal yang terkenal jahat tetapi hari ini dia berkhotbah, mengajar, dan membaptis orang-orang di jalanan untuk Yesus.

Rene Martinez menghabiskan sebagian besar hidupnya keluar masuk penjara, mencuri senjata, merampok, menjual narkoba, dan terlibat perkelahian.


Tetapi hari ini, mantan pemimpin geng berusia 44 tahun ini, yang lebih dikenal sebagai "Level" telah menemukan panggilan baru. Berdoa, berkhotbah, dan membaptis orang lain dalam nama Yesus di saat ia berusaha menyelamatkan mereka dari kehidupan yang pernah ia kenal dengan baik.

Baca juga: Mantan Satanis, John Ramirez: 'Doa Orang Kristen Memblok Serangan Setan'

"Saya menjalani kehidupan yang sangat gila, saya melakukan beberapa hal yang mengerikan dalam hidup saya yang saya tahu hanya oleh kasih karunia Allah dan belas kasihanNya-lah saya masih hidup dan dibebaskan," ungkap Level kepada Fox News. "Saya adalah geng yang berafiliasi dari tahun 80-an hingga 2012, saya telah melihat banyak orang meninggal di depan saya dan saya telah melalui banyak hal."

Rene "Level" Martinez sebelum mengalahkan Ricardo Mayorga dalam sebuah pertarungan.

Sejak awal, Level diganggu oleh setan. Ibunya senantiasa mengorbankan seekor binatang demi dia. “Saya mulai melihat setan ketika saya masih kecil. Mereka terus menghantui saya."

Baca juga: Kisah Mantan Yakuza Yang Bertobat dan Menjadi Pendeta | Tatsuya Shindo

Dan pada satu titik, dia menemukan ibunya mencoba bunuh diri suatu malam, namun setelah dibawa ke rumah sakit dan menjadi lebih baik, ibunya menerima Yesus di retret gereja. Ibunya pun berhenti minum alkohol, merokok ganja dan dia mulai berdoa untuk Level namun Level hanya berpikir bahwa ibunya gila.


Dia pun beralih menjadi petarung Mixed Martial Arts (MMA) profesional untuk mendukung keluarganya, dimana dia mendapatkan julukan "Level". Dia berhasil mengalahkan sang juara dunia tiga kali, Ricardo Mayorga, di Nikaragua.

Dia menghadapi kematian berkali-kali, dan dia mengatakan bahwa pada tahun 2013, ketika dia sedang merekam musik gangster di garasinya, dia mendengar Yesus berbicara kepadanya, mengatakan: "Aku menyelamatkan engkau pada saat ini."

Baca juga: "Dari Pemanggil Setan Menjadi Pelayan Tuhan" - Yesus Hadir Dalam Mimpinya di Saat Sedang Berada di Tepi Jurang Kematian

“Saya melihat seluruh hidup saya melintas di depan mata saya - ketika sebuah senapan terjepit di wajah saya, ketika sebuah peluru bersiul di telinga saya - saya hampir mati lima atau enam kali - dan semua teman saya telah meninggal. Tuhan membebaskan saya karena suatu alasan. Saya bertobat di saat itu."

Tetapi semuanya tidak berubah dalam sekejap sampai dia dibaptis.

"Ketika saya masuk ke air, yakni pada 10 April 2016, hari itu mengubah hidup saya," kata Level. "Saya tidak pernah sama lagi. Sesuatu yang luar biasa dalam hidup saya terjadi yang tidak dapat saya jelaskan. Itu adalah Yesus, hanya Yesus yang bisa melakukannya."

Dan dia telah melakukan pelayanan jalanan sejak saat itu.

Dia memiliki kesempatan untuk memimpin salah satu temannya, Corey, keluar dari kehidupan geng dalam Latin Syndicate kepada Tuhan.

Rene "Level" Martinez sedang membaptis temannya, Corey

“Saya memberinya Firman dan dia dibaptis dan saya mulai memuridkan dia. Dia terbakar untuk Tuhan sekarang. Dia dibesarkan di proyek, tetapi sekarang dia di Negara Bagian Washington memuliakan Tuhan di gunung.”


Sekarang Level memiliki sebuah film dokumenter, "The Warrior Level," di kehidupan dan pelayanannya.

Baca juga: "Ingin Melihat Yesus" Membuatnya Benar-Benar Melihat Yesus - Kisah Ali Sayed dalam "The Cost: My Life on a Terrorist Hit List"

Rene "Level" Martinez berdoa bersama orang lain di jalanan Los Angeles dalam pelayanannya "One Accord"

“Orang-orang dahulu biasa memanggilku Level Terkenal Jahat. Tidak, sekarang saya Level sang Kesatria. Saya seorang Level kesatria untuk Kristus,” tambahnya. “Saya sedang dalam perjalanan ke Damaskus dan Yesus muncul - Saulus menjadi Paulus - itulah saya.”

(Sumber: Believersportal)