Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teror Bom di Surabaya. Jubir Polda Jatim & PGI: "Jangan Sebarkan Foto-Foto Korban"


Serangan bom di tiga gereja yang diduga oleh para pembom bunuh diri, termasuk terduga perempuan. Setidaknya menewaskan 10 orang dan 41 terluka. Angka korban terus bertambah dari waktu ke waktu.

Ledakan terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta.

Lia, seorang saksi mata di Gereja Katolik Santa Maria, Lia, mengatakan dirinya hendak menuju gereja Santa Maria saat bom meledak.


"Sudah dekat di lokasi, sekitar 100 meter, ada kerumunan massa, dan terdengar teriakan "Pulang! Pulang!" Saya sempat lihat prutulan(potongan) daging di sekitar lokasi. Takut, saya putar balik ke rumah," ungkapnya kepada wartawan BBC, Jerome Wirawan.

Sementara saksi lainnya, seperti dilaporkan Detik.com, mengaku melihat seorang perempuan membawa dua anaknnya yang dilihatnya "meledakkan dirinya di depan halaman" Gereja Katolik Santa Maria di Jalan Ngagel Madya Utara Surabaya .

"Saya sempat melihat dua orang anak dan ibunya datang membawa dua tas," kata satpam, Antonius kepada wartawan di lokasi, Minggu (13/05).

Awalnya, menurutnya, petugas menghadang perempuan dewasa tersebut di depan pagar halaman gereja, tetapi ibu itu tetap mencoba masuk. "Tiba-tiba saja ibu itu memeluk petugas," ungkapnya.

"Tiba-tiba (bom) meledak," ungkap Antonius.

Baca juga: Doa Paus Fransiskus untuk korban Bom Surabaya

Dimintai konfirmasi atas kesaksian ini, Jubir Polda Jatim Kombes Frans Barung mengatakan pihaknya belum bisa memastikan karena polisi masih dilakukan identifikasi terhadap delapan korban yang tewas.

"Jangan sebarkan foto-foto korban"

Sejak pagi hari di media sosial dan grup-grup WhatsApp beredar berbagai foto dan video korban serangan bom, dalam kondisi mengerikan. Dengan luka dan lumuran darah.

Beberapa kalangan menyesalkannya.

Jubir Polda Jatim, Kombes Frans Barung menyerukan para pengguna media sosial untuk tidak berbagi foto-foto dan video itu.


"Tolong dijaga perasaan para korban dan keluarganya. Jadi mohon dhentikan poenyebaran foto-foto dan video itu," kata Frans Barung di hadapan para wartawan di sekitar Gereja St. Maria.

Berbagai pihak lain juga mengeluarkan serupa.

Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) juga menekankan, bahwa penyebaran rekaman dan foto itu juga menebar ketakutan, yang merupakan "sesuatu yang merupakan tujuan para teroris," kata PGI dalam pernyataan saat jumpa pers di Jakarta.

(Sumber: BBC)

Posting Komentar untuk "Teror Bom di Surabaya. Jubir Polda Jatim & PGI: "Jangan Sebarkan Foto-Foto Korban""