Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ibunda Gadis yang Diculik Boko Haram: "Jangan Bosan Berdoa Untuknya"


Keluarga Leah Sharibu, satu-satunya Gadis Dapchi yang masih ditahan oleh kelompok Boko Haram, mendesak publik untuk tidak melupakan Leah dan memohon mereka membantu mendesak kepada pemerintah untuk lebih berupaya agar putrinya dibebaskan seperti gadis-gadis yang lain.


Mengekspresikan kepedihan dan kesedihan yang dia rasakan, ayah Leah, Mr. Nathan Sharibu, mengatakan rasa sakit keluarga semakin bertambah ketika semua gadis-gadis dibebaskan terkecuali putrinya sampai sekarang.

Baca juga: Menolak Menyangkal Yesus, Gadis ini Tidak Dilepaskan oleh Boko Haram

Mr. Sharibu mengatakan dia merasa sedih bahwa media Nigeria tidak lagi mendorong pembebasan putrinya seperti yang mereka lakukan di awal-awal insiden. Dia melihat saat ini, begitu sedikit atau tidak ada sama sekali berita yang terdengar tentang upaya pembebasannya, terutama kata-kata yang dapat menyemangati mereka.

Dia menyerukan kepada pemerintah federal dan media untuk membangkitkan semangat yang diekspresikan sebelumnya ketika berita itu pecah bahwa putrinya adalah satu-satunya yang masih ditahan.

Mr. Sharibu mengatakan pemerintah federal, negara bagian dan lokal tidak menjangkau kepadanya dengan informasi tentang upaya mereka untuk memastikan pembebasan putrinya, yang masih ditahan, sejak penculikan 110 gadis sekolah dari Government Science and Technical College, pada 19 Februari 2018.

Dia mengatakan cerita yang beredar di media sosial bahwa Leah telah dibebaskan adalah tidak benar dan mendesak publik untuk tidak melupakan Leah dan memohon mereka membantu dengan mendesak kepada pemerintah untuk lebih berupaya agar putrinya dibebaskan seperti gadis-gadis yang lain.


Tragedi penculikan terjadi pada tanggal 19 Februari 2018. Gadis-gadis sekolah di Government Science and Technical College, Dapchi, Negara Bagian Yobe diculik oleh kelompok boko haram. Namun, pada 21 Maret, semuanya dibebaskan kecuali lima lainnya, yang dilaporkan tewas saat di penawanan dan Leah Sharibu, satu-satunya gadis yang menolak untuk berpindah keyakinan masih ditahan.

Leah Sharibu

Kebanggaan Seorang Ibu

Tekad Leah dan iman yang teguh adalah sumber kebanggaan besar bagi ibu yang setiap pagi telah setia untuk memimpin ibadah dan mempelajari Firman Allah bersama putri remajanya ini.

Rebecca Sharibu, Ibunda Leah
“Saya sangat bangga dengan Leah saya karena dia tidak menyangkal Kristus,” katanya. “Dan karena itu, saya tahu Tuhan tidak akan pernah meninggalkannya. Ketika dia pergi ke sekolah, saya memberinya salinan Alkitab sehingga dia dapat memiliki devosi pribadinya bahkan ketika saya tidak ada di sana. Sebagai ibunya, saya mengenalnya sebagai putri yang patuh, penuh hormat, dan seseorang yang mengutamakan orang lain dibandingkan dirinya.”

Affodia Andrawus yang berhasil lolos
Affodia Andrawus yang berhasil lolos dari Boko Haram setuju. Ia mengatakan bahwa di sekolah, Leah dikenal karena kesabarannya.

"Tidak peduli berapa banyak Leah diperlakukan atau dihina oleh siswa lain, dia tidak akan pernah membalas," Affodia berbagi, "Sebaliknya, Leah akan mencari cara untuk berdamai dengan semua orang."

"Jika ada yang sakit di antara orang Kristen, Leah selalu yang pertama pergi dan menyapa dan berdoa untuk orang itu," kata Affodia. “Hidupnya benar-benar menjadi teladan bagi semua orang untuk diikuti.”

Baca juga: Militan Fulani Merajalela. Gereja Diserang, 19 Orang Jemaat Tewas

Affodia menjelaskan bahwa dua hari Minggu sebelum penculikan Dapchi, pendeta sekolah berkhotbah tentang berdiri teguh untuk Kristus, tidak peduli apa pun yang terjadi.

“Saya percaya bahwa Tuhan mengijinkan Leah menjadi satu-satunya orang Kristen yang diculik karena suatu alasan — sehingga melalui dia, dunia dan bahkan para penculiknya akan mengenal Kristus. Leah memang telah menyebarkan Injil ke seluruh dunia!”

Hingga Lea Kembali

Rebecca Sharibu tahu bahwa di seluruh dunia, orang-orang Kristen sedang berdoa untuk putrinya.

“Tapi untuk saat ini, saya belum melihat Leah saya. Saya ingin memohon kepada orang-orang Kristen untuk tidak bosan berdoa untuknya — hingga dia kembali."


"Hati saya berat tetapi gembira dalam ujian ini karena Leah saya menolak untuk menyangkal Kristus, seperti yang dikatakan gereja kami, 'bersukacita dalam penderitaan.' Dorongan saya adalah ini: Saya tahu bahwa bahkan seandainya Leah mati, dia akan bersama dengan Tuhan."

Baca juga: "Lebih Baik Aku Mati, Daripada Meninggalkan Yesus" - Chandan Devi yang Menjadi Janda Karena Kristus

Dia memiliki kata-kata yang menggembirakan bagi siapa pun yang mengalami rasa sakit dan kesedihan: "Bagi mereka yang sedang mengalami masalah dan cobaan, berharaplah dan hanya berpegang kepada Tuhan."

(Sumber: von.gov | opendoors)

Posting Komentar untuk "Ibunda Gadis yang Diculik Boko Haram: "Jangan Bosan Berdoa Untuknya""