Gadis Kristen Pakistan Dibakar Karena Menolak Pindah Agama dan Menikahi Pria Muslim

Seorang wanita Kristen dibakar pada hari Rabu (17 April) oleh seorang Muslim di daerah Sialkot karena menolak masuk Islam dan menikah dengannya.

Muhammad Rizwan Gujjar melemparkan bensin ke Asma Yaqoob yang berusia 25 tahun dan membakarnya, mengakibatkan luka bakar 80 persen di sekujur tubuhnya, kata sumber.


Pada Minggu malam (22 April) setelah beberapa hari dirawat di sebuah rumah sakit Lahore, Asma Yaqoob menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Menurut laporan polisi, Asma dan ayahnya, Yaqoob Masih, dan saudaranya Maqsood berada di rumah tempat dia bekerja sebagai pekerja rumah tangga untuk Saeeduz Zaman di wilayah Mohalla Pakpura ketika serangan itu terjadi.

Baca juga: Kisah Reena: Dibully Teman-Temannya, Disekap Ekstremis, Disentuh oleh Tuhan

Masih, penduduk Mohalla Bogara, menyatakan bahwa dia dan putranya pergi ke rumah Zaman pada jam 11 malam, untuk bertemu Asma dan menanyakan kesehatan ibu Zaman yang sedang sakit.

"Kami sedang duduk di sebuah kamar ketika ada ketukan di gerbang depan," katanya. "Asma pergi keluar untuk melihat siapa yang datang, setelah beberapa waktu kami mendengar dia menjerit kesakitan. Zaman, Maqsood dan saya bergegas keluar untuk melihat apa yang terjadi dan melihat terdakwa Rizwan Gujjar melarikan diri dari tempat kejadian sementara Asma dilalap api."

Ibu Asma Yaqoob, Parveen Akhtar, mengatakan kepada Morning Star News bahwa putrinya sebelumnya telah mengeluhkan Gujjar bersikeras memaksa dia masuk Islam dan menikah dengannya.


“Asma memberi tahu kami bahwa pada malam serangan, Gujjar telah datang ke rumah Zaman dan memberi tahu dia bahwa dia tidak punya pilihan lain selain meninggalkan keyakinannya dan menikahinya di pengadilan esok paginya,” kata Akhtar. "Putriku menolak, lalu Gujjar menuangkan sebotol bensin di tubuhnya dan membuatnya terbakar."

Keluarga itu bergegas membawa gadis malang itu ke Lahore, sejauh 154 kilometer (95 mil), karena fasilitas di Rumah Sakit Sipil Sialkot yang kurang memadai.

Perempuan Kristen yang miskin di Pakistan umumnya ditekan untuk menikahi orang-orang Muslim dengan janji-janji kehidupan yang lebih baik. Asma Yaqoob adalah anak keenam dari 10 anak yang lahir dari pekerja kota berpenghasilan rendah yang pensiun beberapa tahun lalu, kata ibunya.

"Anak perempuan saya adalah seorang Kristen Protestan yang gigih dan telah melawan tekanan Gujjar untuk waktu yang lama," katanya. "Dia tidak tertarik padanya dan berulang kali mengeluhkan tentang perilakunya. Ketika semua upaya gagal meyakinkan Asma untuk menyerah pada permintaannya, Gujjar berusaha membunuhnya."

Polisi telah menangkap Gujjar, dan dia mengaku telah membunuh wanita Kristen itu, pengacara Riaz Anjum dari Pusat Hukum dan Keadilan Pakistan (PCLJ) mengatakan kepada Morning Star News, meskipun laporan yang diterbitkan di Pakistan mengutip polisi yang mengatakan Gujjar mengklaim dia mengalami kecelakaan.

Baca juga: Menghadapi Penganiayaan: Mantan Tentara Anak Menemukan Sebuah Rumah yang Aman dan Kehidupan Baru

Aktivis hak-hak Kristen, Napolean Qayyum, juga dari PCLJ, mengatakan bahwa komunitas Kristen setempat bangga bahwa Asma Yaqoob telah berdiri di tempatnya dan menolak untuk menyerah pada tekanan untuk melepaskan keyakinannya.


"Gadis pemberani itu milik keluarga yang sangat miskin, namun dia menolak upaya untuk memaksanya masuk Islam secara paksa," katanya. "Adalah hal yang baik bahwa polisi tidak hanya menangkap terdakwa tetapi juga berhasil memperoleh pengakuan darinya - dalam banyak kasus yang telah kita lihat, polisi memfasilitasi terdakwa ketika menyangkut masalah yang melibatkan anak perempuan yang menjadi anggota agama minoritas."

(Sumber: Godreports)