Sempat Mati Karena Tenggelam, Bayi Berumur 22 Bulan Ini Hidup Kembali Karena Jamahan Tuhan
Matty Cunningham adalah bayi laki-laki berusia 22 bulan yang mengalami pemulihan karena jamahan Tuhan dalam hidupnya. Kejadian ini dimulai pada hari menjelang akhir musim dingin, saat semua anggota keluarganya sedang sibuk melakukan banyak hal di rumahnya, tepatnya di kota Baker City, Amerika Serikat. Saat itulah Matty menghilang, orang tuanya pun menyadari bahwa keberadaan Matty tidak diketahui siapapun bahkan oleh saudara-saudaranya.
Mereka pikir Matty mungkin telah mengikuti salah satu anak anjing dan jatuh ke kolam sekitar 100 yard dari tempat mereka bekerja.Tapi kolam itu berada di kawasan tetangga dan dipagari dengan kawat berduri yang rapat, sehingga tak mungkin Matty berada disana. Jadi, awalnya mereka ragu untuk memeriksa kolam tersebut, tapi entah mengapa mereka ingin melihat kolam itu. Dan benar, Matty berada disana. Setelah mendapati Matty berada disana, mereka melihat Matty mengambang di permukaan dan bukannya tenggelam, padahal Matty mengenakan mantel musim dingin yang berat dan sepasang sepatu bot yang masih menempel pada kakinya.
Bayi kecil itu dianggap tak lagi bernyawa karena tubuhnya sudah tampak membiru akibat berada di dalam air kolam dalam waktu yang cukup lama. Setelah mendengar kabar itu, seluruh anggota keluarga segera datang. Mereka pun mulai berdoa di lokasi ditemukannya Matty sembari menunggu polisi untuk memberikan pertolongan dan melakukan proses penyelidikan.
Sang ibu, Elsa pun terus melakukan pertolongan pertama dengan menekan dada Matty. “Saat aku menekan dadanya, anak-anak ku berlutut berdoa dan memohon supaya Tuhan melakukan keajaiban. Kami hanya berdoa, berdoa dan berdoa,” kata Elsa.
Ayahnya melakukan panggilan kepada 911. Selang beberapa waktu mereka datang dan membawa Matty ke rumah sakit. Matty langsung dimasukan ke dalam ruang UGD di St. Alphonsus Medical Center. Mereka memeriksa Matty dan melakukan pengetesan darah guna menilai kondisinya. Mereka juga menyematkan ventilator bergerak untuk memberikan bantuan nafas sembari menghangatkannya.
Saat staf rumah sakit bekerja, Elsa berdoa dengan tenang pada dirinya sendiri, “Saya hanya menghabiskan sebagian besar waktu untuk berlutut.”
Namun pada akhirnya dokter mengatakan bahwa organ-organnya tidak dalam kondisi baik bahkan darah tidak berjalan dengan lancar. Saat itulah Matty sudah dinyatakan meninggal dunia.
Tak percaya dengan ucapan dokter, keluarganya lalu membawa Matty ke rumah sakit di pusat kota Boise, Idaho, di mana dokter melakukan MRI untuk melihat besarnya kerusakan yang diderita Matty. Orang tuanya bahkan sudah siap mendengar kabar terburuk yang akan terjadi.
Seperti sebuah keajaiban, hasil MRI menunjukkan bahwa otak Matty dalam kondisi normal. “Karena kasih karunia Tuhan, mereka mengatakan MRI nya normal. Tidak ada kata lain yang lebih baik didengar selain hal itu,” kata Elsa.
Setelah beberapa jam, Matty akhirnya siuman. Singkat cerita, beberapa hari kemudian, balita ini pun sudah kembali dalam kondisi normal. “Dia berperilaku seperti Matty (yang biasanya). Dia sempurna. Dia mencoba untuk berlari di sekitar ICU dan kami di suruh keluar,” ucap sang ibu dengan bahagia.
“Ini adalah keajaiban”. Dokter utama Matty dari fasilitas Boise mengatakan bahwa kasusnya adalah sebuah keajaiban.
Saat ini Matty sudah kembali ke rumah dan berkumpul kembali dengan seluruh keluarga. “Kami hanya berlutut dan bersyukur kepada Tuhan. Memuji Tuhan. Kalian hampir bertanya apakah kalian akan bangun, itu hanya mimpi yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Anakku sudah sempat meninggal dan sekarang dia masih hidup. Ini menentang logika manapun. Ini adalah keajaiban,” ucap Matthew, ayah dari Matty Cunningham. Sobat, kekuatan Doa itu nyata terjadi.
(Sumber: Generasihero)
Amin
BalasHapus