Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ditolak Oleh Saudara Sendiri, Orang-orang Rohingya yang Percaya Yesus Ini Lari ke India


Tim Open Doors di India melaporkan bahwa mereka telah mengunjungi sebuah komunitas Rohingya, dimana terdapat sekitar 40 orang percaya di dalamnya, tinggal sebagai pengungsi di enam tempat penampungan darurat kecil yang terbuat dari tiang bambu dan lembaran plastik.

Di tempat penampungan tersebut biasanya diadakan pertemuan untuk beribadah, bersekutu, dan belajar firman Tuhan.



Pemimpin mereka yang bernama Amod, bercerita tentang perjalanan imannya dan bagaimana Tuhan membawa dia dan keluarganya pada akhirnya ke India. Amod, seorang Rohingya yang  memutuskan mengikut Yesus setelah membaca kitab Perjanjian Baru, mengatakan setelah ia percaya seluruh keluarganya pun memutuskan untuk percaya Yesus dan mereka merahasiakan kepercayaannya dengan pertimbangan posisi mereka hidup di tengah-tengah mayoritas Rohingya yang belum percaya saat itu.

Amod mengatakan belum ada gereja di desa tempatnya dahulu tinggal, sehingga sebelum ke India dia sempat meminta seorang pekerja Kristen Myanmar untuk bergabung dengan mereka dan ikut melayani orang-orang percaya Rohingya itu, tetapi dia menolak karena takut membawa masalah ke tengah-tengah komunitas mereka.

Semakin lama pada akhirnya kabar tentang kepercayaan mereka terdengar dan rumah kediaman mereka diserang oleh sesama orang Rohingya dan terpaksa akhirnya mereka harus melarikan diri.

Awalnya dia memutuskan untuk melarikan diri ke Banglades, berjalan melintasi pegunungan di malam hari agar tidak diketahui oleh patroli perbatasan Bangladesh. Sebulan kemudian keluarganya mengikutinya. Tetapi, ketika sampai  di Bangladesh mereka mengalami banyak penganiayaan dan kebencian. Jadi pada akhirnya mereka memutuskan untuk bermigrasi dan melakukan perjalanan  ke India bersama tujuh keluarga Rohingya yang percaya Yesus juga. Ia bercerita bahwa mereka dikhianati oleh orang yang membantu mereka menyeberangi perbatasan. Orang yang menipu mereka tersebut berkhianat setelah mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang percaya. Tetapi puji Tuhan, mereka ditolong oleh seorang polisi yang berbelas kasihan kepada mereka dan membiarkan mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka.

Maka sampailah mereka di India, Amod melayani di sana, dan memimpin beberapa keluarga Rohingya yang percaya yang juga mengungsi di tempat pengungsian darurat di India.

Ketika salah satu tim dari Open Doors bertanya kepada Amod tentang apa yang sangat mereka butuhkan saat-saat ini, tim Open Doors menemukan bahwa dia tidak berbicara tentang makanan, obat-obatan, dan bahkan tempat perlindungan.

Amod berkata, “Tolong ajarilah kami firman Tuhan”. Sungguh pernyataan yang menyentuh hati melihat betapa rindunya orang-orang percaya Rohingya yang mengungsi di India untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi.

“Pakaian dan uang yang diberikan dapat habis dan lenyap esok hari, tapi Firman Tuhan yang diajarkan kepada kami akan menyertai kami selama-lamanya dan Firman Tuhan itu yang memberikan jaminan kekekalan dalam hidup kami,” tambahnya.

Amod mendapatkan visi yang menakjubkan. Yaitu melihat 500.000 orang-orang Rohingya datang kepada Kristus sebelum dia meninggal.



“Saya merasa bahwa Tuhan akan memakai saya untuk menjangkau saudara-saudara saya,” terang Amod. Ia memiliki hati dan beban yang sangat besar untuk saudara-saudarinya. Dia juga sering mengunjungi komunitas Rohingya yang percaya lainnya untuk melayani, menguatkan, dan memastikan mereka tetap setia dalam iman dan bersekutu dengan orang-orang percaya lainnya.

Dalam semua hal yang telah ia lalui, Amod membagikan satu hal yang menjadi keteguhan imannya ”Tuhan tidak pernah terlambat dalam menjawab setiap doa-doa kita”.

Sungguh luar biasa perjalanan iman dari saudara-saudari kita etnis Rohingya, betapa mereka mengalami Tuhan dan begitu haus serta lapar akan kebenaran firman Tuhan. Mari kita terus mendukung saudara-saudari kita ini dalam doa-doa agar mereka selalu teguh dalam iman mereka. Semoga mereka dapat terus bertumbuh dalam kasih karunia Tuhan. Anugerah Tuhan kiranya yang memampukan mereka melewati setiap hal dan menghibur serta menguatkan hati mereka.

(Sumber : opendoors)

Posting Komentar untuk "Ditolak Oleh Saudara Sendiri, Orang-orang Rohingya yang Percaya Yesus Ini Lari ke India"